- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
automotive industry, business, commerce, electric power, transportationautomotive industry, business, commerce, electric power, transportation - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
1
Kenaikan penggunaan kendaraan listrik di Indonesia menciptakan kesempatan luas untuk bisnis penyuplai komponen baterai, termasuk Gotion High-Tech, yang sudah berkolaborasi dengan beberapa produsen.
Gotion merupakan pembuat baterai dari China yang sudah memperluas usahanya ke Indonesia. Mulai tahun 2022, Gotion telah menjalankan fasilitas perakitan baterainya di kota Bogor, Jawa Barat.
Manajer Penjualan dan Pemasaran PT Gotion Indonesia, Lin Wenxiang menyebutkan, saat ini perusahaan fokus merakit baterai untuk dipasok ke sejumlah produsen kendaraan listrik di Tanah Air.
“Umumnya kami menjalankan penjualan dengan model B2B (bisnis ke bisnis). Kami memiliki sasaran konsumen yaitu para produsen kendaraan elektrik. Spesifiknya, kami menargetkan beberapa perusahaan di Indonesia yang bergerak dalam produksi mobil listrik,” ungkap pria akrab dipanggil Alim saat ditemui oleh lowongankerja.asia di wilayah Kemayoran, belum lama ini.
Alim menyebutkan bahwa hingga kini elemen utama sel baterai masih diperoleh dari China. Di dalam negeri, perusahaannya berperan hanya untuk pengumpulan komponennya menjadi satu unit lengkap.
“Jadi kami
pack
Dari sel yang dimaksud, berasal langsung dari pabrik pembuatannya dan diproduksi di China. Kami mengirimkan sel-sel ini dari China, lalu disini proses perakitan menjadi produk akhir dilakukan.
battery pack
untuk EV,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ia menjelaskan saat ini sudah banyak merek mobil yang mengaspal di Indonesia menggunakan baterai dari Gotion.
“Merk mobil listrik yang saat ini paling banyak adalah Wuling karena mereka telah berada di sini untuk waktu yang lebih lama. Selain itu, terdapat juga Neta, DFSK, serta Chery,” jelasnya.
Menggembirakannya, dalam waktu dekat pula beberapa merk otomotif asal Tiongkok akan mengadopsi baterai produksi Gotion.
“Rencana saat ini adalah adanya beberapa pemain baru yang belum dimulai. Namun, mereka akan memulai operasi pada bulan Agustus yaitu Geely dan XPeng. Tetapi, XPeng kemungkinannya baru akan beroperasi di akhir tahun 2025. Oleh karena itu, sebagian besar kendaraan listrik di Indonesia dalam kemitraan dengan kami diperkirakan mencapai antara 60 hingga 70 persen,” jelasnya.