Rayen Pono Tolak Permintaan Maaf Ahmad Dhani: Dia Enggak Sebut Nama Saya

Musisi Rayen Pono merespons permohonan maaf publik yang disampaikan oleh Ahmad Dhani. Permintaan maaf ini diutarakan sebagai konsekuensi dari sanksi Majelis Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat (MKD DPR) akibat keluhan Rayen tentang pencemaran nama baik marga Pono. Di luar statusnya sebagai seorang seniman, Dhani juga berperan sebagai anggota Komisi X DPR Republik Indonesia.

Namun, Rayen Pono tak mengakui penyesalan yang diberikan oleh Ahmad Dhani. Menurutnya, pengakuan tersebut sebenarnya tidak diarahkan padanya.

“Ayah Dini tidak meminta maaf langsung kepadaku lho. Dia malah memohon ampun melalui platform media, dan permintaan tersebut muncul karena kesetiaannya pada MKD. Sebab dipesankan oleh MKD agar mengucapkan permintaan maaf, akhirnya ia pun melaksanakan hal itu,” jelas Rayen saat diwawancara wartawan, Rabu (7/5).

Rayen Pono membahas permintaan maaf dari Ahmad Dhani

Rayen Pono mengatakan bahwa permohonan maaf tersebut bukan berasal dari pemahaman diri Ahmad Dhani. Menurutnya, Dhani sebenarnya tidak pernah merasa bersalah tentang tindakannya.

” permohonan maaf tersebut disampaikan karena dia merasa tertekan, tetapi dia tidak merasa bersalah,” jelas Rayen.

Sang penyanyi berusia 42 tahun tersebut juga menekankan bahwa Dhani gagal disebutkan nama beliau ketika memberikan permohonan maafnya.

“Karena tadi dia tidak menyebutkan namaku sama sekali. Hanya pelapor saja yang disebutkan, jadi Dhani tidak akan meminta maaf,” kata Rayen.

Rayen Pono juga mengungkapkan bahwa Ahmad Dhani tidak akan pernah mengakui kesalahan yang diperbuat kepadanya terkait penghinaan marga Pono.

“Oleh karena itu, dia akan lebih senang menyelesaikan semua tahapan ini dibandingkan meminta maaf kepada saya,” kata Rayen.

Ketika memberikan pengakuan atas tindakan yang dilakukan, Ahmad Dhani menjelaskan bahwa perbuatannya tersebut disebabkan oleh beberapa faktor.
slip of tounge
atau selip lidah. Dhani menyesali perbuatannya. Ia mengaku selama hidupnya tidak pernah merendahkan marga mana pun.

“Seumur hidup saya, dari lahir sampai umur 53 tahun, saya tidak pernah merendahkan, menistakan marga. Meskipun yang bukan darah biru pun saya tidak pernah merendahkan, apalagi yang darah biru. Jadi, saya enggak pernah punya
record
Itu,” ujar Dhani di DPR RI, Jakarta, Rabu (7/5).

Mengenai tindakannya, Dhani mengungkapkan penyesalan. Dia sekali lagi menerangkan bahwa insiden tersebut terjadi akibat kelancungan lidahnya.

Tetapi karena telah terjadi, mari kita terima begitu saja. Khususnya permohonan maaf kepada keluarga dan suku Pono, ya. Saya minta maaf tentang hal ini.
slip of the tounge
Yang sempat terjadi pada sesi debat tentang Hak Cipta di Hotel Artotel saat itu,” kata Dhani.

Rayen Pono sudah mengajukan laporan polisi kepada Bareskrim Polri menuduhkan bahwa Ahmad Dhani melakukan pencemaran nama baik berdasarkan Suku, Ras, atau Etnis, serta melanggar UU Informasi dan Transaksi Elektronika (ITE).

Rayen mengadukan Dhani lantaran disangka menyingkat nama Rayen Pono menjadi “Rayen Porno” dalam suatu diskusi umum tentang hak cipta.

Dhani dituduh melanggar Pasal 156 KUHP, Pasal 315 KUHP serta atau Pasal 310 KUHP dan atau Pasal 16 bersama-sama dengan Pasal 4 huruf B dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2008 mengenai pencegahan diskriminasi berdasarkan ras dan etnik.

Dhana enggan memberikan komentar banyak tentang laporannya dari Rayen. Dia siap untuk menyelesaikan tahapan-tahapan sesuai dengan prosedur yang ada. “Jika memang terjadi suatu perkara hukum, maka biarkanlah itu menjadi bagian dari proses hukum,” katanya.