Pramono Hadirkan Rusun Jagakarsa: Manfaatnya untuk Warga Berkat Si Rukim

Gubernur Jakarta Pramono Anung menghadirkan secara resmi Rumah Susun Jagakarsa di Jakarta Selatan pada hari Kamis (8/5). Di dalam pidatonya, dia menekankan kepentingan adanya keterbukaan dalam tahap pemilihan warga untuk hunian apartemen sewaan itu dan juga memastikan bahwa tak ada campurtangan dari broker atau pihak luar dalam distribusi unit-unit tempat tinggal ini.

Selain itu, Pramono juga menyerahkan kuncinya kepada dua keluarga yang telah menerima satuan apartemen di Rusun Jagakarsa.

“Pada hari ini saya benar-benar teramat gembira karena kita baru saja secara resmi mengukuhkan Rumah Susun Jagakarsa di Jakarta Selatan,” ujar Pramono setelah upacara pengukuhan rusun pada hari Kamis, 8 Mei.

Dia mengatakan terdapat total 723 satuan hunian, dengan 3 satuan dirancang secara khusus bagi penyandang disabilitas. Pramono pun menegaskan bahwa semua warga mendapatkan tempat tinggal dalam program Rusun ini lewat aplikasi Si Rukim (Sistem Informasi Perumahan dan Permukiman DKI Jakarta) tanpa adanya pungutan dari perantara atau calo.

“Saya dengan sengaja mengajukan pertanyaan kepadanya yang telah beruntun mendapatkannya, tentang adanya perantara atau pihak yang membantu proses tersebut. Syukur Alhamdulillah, semua responden menyatakan bahwa mereka benar-benar menerima melalui aplikasi Si Rukim,” katanya.

Namun demikian, Pramono menyatakan bahwa sejumlah penduduk mengadukan aplikasi Si Rukim. Anggota Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tersebut bersumpah untuk meningkatkannya dalam waktu dua pekan mendatang.

“Semoga aplikasi ini menjadi lebih terbuka, transparan, serta meningkat kualitasnya dan responsivitasnya terhadap masyarakat. Jika ternyata tidak memenuhi ketentuan yang ditetapkan, hal tersebut dapat diketahui dalam jangka waktu dua pekan,” katanya.

Biaya Sewa Rusun Jagakarsa

Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) DKI Jakarta, Kelik Indriyanto, mengatakan bahwa tarif sewa rumah susun milik pemerintah di kota tersebut berkisar antara Rp 865 ribu sampai dengan Rp 1,8 juta setiap bulannya, menurut Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2024. Harga yang disebutkan tidak mencakup pembiayaan untuk penggunaan listrik maupun air.

“Biaya penyewaan kami mengacu pada Peraturan Daerah nomor 1 tahun 2024, yaitu antaraRp 865.000 sampai dengan Rp1,8 juta untuk setiap unit perbulan,” terang Kelik.

Dia juga menyebutkan bahwa fase pertama dari perumahan sudah penuh, dan peluncuran fase berikutnya akan dimulai setelah fase awal rampung.

Korban Banjir Dapat Prioritas

Pramono menyebutkan bahwa rusun tersebut dibuka untuk publik, tetapi para korban banjir di Kali Krukut dan Mampang yang memenuhi kriteria akan mendapatkan prioritas.

“Tetapi masih perlu memenuhi persyaratan tertentu, sebab hal ini berbeda dari apartemen yang dikembangkan secara khusus bagi para korban banjir. Ini adalah apartemen yang dirancang untuk masyarakat luas,” jelasnya.

Pramono mengutamakan adanya fasilitas penunjang yang lengkap di apartemen vertikal tersebut, termasuk masjid, ruang bermain untuk anak-anak, klinik kesehatan, serta perpustakaan. Di samping itu, dia juga memperjuangkan kemudahan akses menuju kompleks Apartemen Vertikal tersebut.

“Saya ingin bersikap terbuka tentang fakta bahwa penduduk apartemen ini tentu saja merasakan kemurahan hati yang luar biasa karena adanya jalur tol baru tersebut. Dengan demikian, mobilitas mereka di mana pun akan semakin dipercepat, jarak tempuh juga menjadi lebih singkat. Apalagi, kami saat ini tengah memperbaharui sistem transportasi, meningkatkan infrastuktur, serta menambah koneksi menuju wilayah selatan agar bisa dilakukan dengan cara yang lebih tertib dan mendetail,” tegasnya.