- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
environment, environmental friendliness, environmentalism, politics, sustainabilityenvironment, environmental friendliness, environmentalism, politics, sustainability - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
6
PIKIRAN RAKYAT
— Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) telah secara resmi memperkenalkan Green Movement sebagai manifestasi konkret janji perusahaannya untuk menyatu dengan prinsip-prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) pada setiap aspek operasionalnya. Inisiatif ini bertujuan untuk merangsang transformasi mindset serta tindakan nyata dalam lingkup pekerjaan mereka, yang mencakup peningkatan efisiensi limbah, beralih ke alternatif bukan plastik, serta penerapan langkah-langkah hemat energi.
“Melalui Gerakan Hijau ini, kita bertujuan untuk menciptakan pemahaman tentang berkelanjutan yang bermula dari kantor dan kemudian menyebar ke lingkungan sekitar. Ini merupakan tahap awal dalam mendirikan sebuah budaya ramah lingkungan di Pertamina,” ungkap CEO Pertamina NRE, John Anis.
Peluncuran Gerakan Hijau menjadi titik penting serta awal dari kerja sama strategis tersebut. Di hari yang sama pula, Pertamina NRE meresmikan memorandum pemahaman dengan Perkumpulan Akar Insani Indonesia (Akar), bertujuan untuk berkolaborasi dalam pengembangan proyek Peningkatan Budaya Berkelanjutan. Penandatanganan perjanjian ini dilakukan oleh Sekretaris Korporat Pertamina NRE, Dicky Septriadi, bersama Ketua Akar Insani Indonesia, Reno Sarah, di Ruang Tamu Eksekutif Grha Pertamina, hadir juga direktur utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri sebagai saksi.
Pada kemitraan ini, kedua belah pihak sepakat untuk memperkuat partisipasi publik, menyelaraskan program-program komunitas, serta merangsang koordinasi di antara industri tenaga listrik dan sektor budaya guna mendapatkan hasil sosial dan lingkungan yang baik. Bidang-bidang kerjasama melibatkan pendidikan, penggalangan dukungannya, advokasi, sampai pada peningkatan kapabilitas masyarakat dengan prinsip kelestarian.
Kepala Eksekutif Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, menyatakan bahwa Gerakan Hijau serta kolaborasi ini merupakan elemen penting dari janji Pertamina untuk memperkuat dukungan terhadap tujuan emisi nol bersih sambil melestarikan warisan budaya. Menurutnya, “Berkelanjutan bukan cuma soal lingkungan, tapi juga melindungi nilai-nilai budaya yang mencirikan kebanggaan nasional.”
Selagi itu, Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Bisnis Pertamina NRE, Fadli Rahman, mengungkapkan bahwa konsep Green Movement dibuat dengan tiga aspek inti: pelatihan dan penyebaran cara hidup yang lebih baik untuk lingkungan, promosi pola hidup sehat, serta pengembangan kesenian dan kebudayaan yang didasari oleh peduli terhadap alam. “Kita harap gerakan ini dapat menciptakan dampak langsung dalam rentang waktu singkat hingga panjang, bukan hanya pada ekosistem tetapi juga kepada komunitas,” ujarnya.
Melalui pengenalan Gerakan Hijau serta kerja sama strategis ini, Pertamina NRE memperkuat posisi mereka sebagai pemimpin dalam perubahan menuju energi ramah lingkaran, menyatukan tanggung jawab terhadap alam dengan nilai-nilai budaya demi masa depan yang lebih baik.
Vice President Corporate Communications di PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso menyatakan bahwa Pertamina berkomitment pada energi yang lestari ini sebagai bentuk investasi serta cara hidup untuk masa depan yang lebih lama.
“Melalui gerakan hijau Subholding PNRE ini, diharapkan dapat membentuk dasar untuk masa depan yang lebih asri dan bermanfaat bagi lingkungan serta seluruh komunitas,” tegas Fadjar.