Legislator PKB: Susi Pudjiastuti Terlalu Cepat Menuding Cak Imin Soal Judi Online

Legislator PKB: Susi Pudjiastuti Terlalu Cepat Menuding Cak Imin Soal Judi Online


lowongankerja.asia

– Komentar Menko Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin tentang pemain game judi daring mendapat kritikan. Dia mengekspresikan ketidakkonsistenannya pada para penjudi daring yang tetap bertaruh meski sering kali mengalami kerugian.

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti mengecam pernyataan Cak Imin. Dia berharap pemerintah lebih mendapat prioritas pada upaya memblokir situs-situs taruhan ilegal.

“Cak Imin, Pemerintah seharusnya memblokir aplikasi semacam itu agar tak dapat dijangkau publik secara luas, apalagi oleh anak-anak. Melindungi dari hal-hal demikian merupakan tanggung jawab pemerintah. Anda tidak patut mengomentari sesuatu dengan cara tersebut @cakimiNOW Bpk Presiden @prabowo,” ujar Susi lewat akun X-nya.

Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PKB, Abdullah menyarankan Susi agar jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan tentang pernyataan Cak Imin. Abdullah merasakan bahwa Susi belum sepenuhnya memahami persoalan di balik tindak kriminalitas digital.

“Sementara itu, seluruh pihak sedang bekerja sama guna meningkatkan pemahaman tentang teknologi digital supaya kita bisa menanganai ancaman seperti tindak kriminal daring dan perjudian online. Pemahaman teknologi digital tersebut merujuk pada kemampuan untuk mendapatkan, mengatur, serta membuat konten informasi, hal ini sangat diperlukan karena tanpa pengetahuan ini, kita berpotensi ikut tersebar atau terjebak dalam hoaks,” jelas Abduh, Kamis (8/5).

Anggota parlemen dari daerah pemilihan Jawa Tengah menyatakan bahwa negara-negara tetangga di Asia, bersama dengan Amerika Serikat dan sejumlah negera di Eropa juga berurusan dengan permasalahan serupa. Mereka mengungkapkan tantangan dalam upaya menumpas taruhan daring.

Abduh mengatakan bahwa banyak orang tertangkap dalam jeratan perjudian online dan kesulitan untuk keluar. Hal ini disebabkan oleh godaan dari para bandar, seperti serangan iklan perjudian online yang memikat, tawaran bonus besar pada saat melakukan deposit, janji-janji tentang kemenangan yang signifikan, serta jaminan keamanan dengan bermain melalui akun anonim. Ditambah lagi, ada pelayanan langganan yang meyakinkan dan sigap.

“Keberadaan layanan yang menghasilkan adrenalin dan hormon dopamin ini menyebabkan ketagihan dalam perjudian daring. Oleh karena itu, sangat penting bagi pemain judi daring untuk menerapkan mekanisme pengendalian diri atau dengan cara membantu mereka sendiri supaya bisa berhenti dan tak pernah kembali pada aktivitas tersebut,” jelas Abduh.

Pengendalian diri dalam menangani judi olahraga dianggap penting untuk ditingkatkan dengan mendidik para atlet terkait. Sejauh ini, penutupan website telah banyak dilaksanakan oleh Kementerian Kominfo serta Polri. Akan tetapi, hal tersebut belum cukup untuk membasmi taruhan daring sepenuhpnya.

“Terdapat sekitar 5,2 juta konten berkaitan dengan perjudian online yang telah diblokir oleh Komisi Penyiaran Digital (Komdigi) antara tahun 2017 sampai 2024. Di samping itu, jumlah pemainnya tiap tahun cenderung naik, seperti dinyatakan oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Data menunjukkan bahwa di tahun 2024 ada sekitar 3,4 juta pemain perjudian online, lalu angka ini melonjak menjadi sekitar 8,8 juta orang pada tahun 2025 meski upaya penutupannya semakin intensif,” ungkap Abduh.

Berdasarkan alasan tersebut, Abdul setuju dengan Cak Imin bahwa langkah pertama yang harus diambil sekarang adalah membangunkan kesadaran para pelaku judi ilegal untuk bisa mengendalikan diri, supaya mereka tidak terseret ke dalam masalah yang lebih serius seperti peminjaman daring (pinjol).

Menurut Abduh berdasarkan Chaplin (2001), mekanisme pengendalian diri dalam menghadapi kecanduan seperti perjudian daring melibatkan kemampuan untuk mengarahkan tindakan pribadi serta mencegah atau menghalang perilaku impulsif. Ini mencakup penutupan seluruh jalur akses mudah menuju aktivitas tersebut, pemahaman tentang dampak negatifnya, kesadaran akan sanksi hukum atas praktik itu, dan keterlibatan ahli atau profesional di bidang psikologi sebagai dukungan.

“Oleh karena itu, apa yang disampaikan Cak Imin kepada para pemain judol bertujuan untuk mendorong pengendalian diri mereka, dengan harapan mereka dapat menyadari keadaan dan membentuk hambatan-hambatan guna keluar dari peredaran judol,” jelas Abduh.

Dia menjelaskan, PKB di bawah kepemimpinan Cak Imin merupakan partai yang gigih melawan perjudian online. Bahkan, Cak Imin sendiri menyebutkan bahwa perjudian daring adalah suatu musibah bagi masyarakat. Sebagai Mantan Menko Pemberdayaan Masyarakat, ia juga berseloroh kalau dia mendapat teguran dari istrinya lantaran belum bisa menyelesaikan masalah judol ini dengan efektif.

Menurut Abduh, Judol ini diyakin oleh Cak Imin sebagai pemicu kemiskinan baru. Berbekal buku trilogi Cak Imin yang membahas tentang politik kesejahteraan, dengan judul terakhir yaitu Mandatory Kesejahteraan, hal tersebut diharapkan dapat menjadi dasar untuk mengurangi dan memperkecil fenomena Judol, sehingga akan memberikan dampak positif dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat.

“Dalam menangani kasus judol ini, saya setuju agar satgas diperbaiki. Sama seperti di Jawa Barat, saya menganjurkan pembentukan satgas yang mencakup Cak Imin sebagai Menko Pemberdayaan Masyarakat dan Susi sebagai Penasehat Gubernur bersama dengan Dedi sebagai Gubernur Jabar,” tegasnya.

JOIN CHANNEL KAMI

Dapatkan Notifikasi Update Info Lowongan Terbaru Melalui :

  1. CHANNEL WHATSAPP
  2. CHANNEL TELEGRAM
  3. POSTINGAN INSTAGRAM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *