- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
community, local news, news, politics, politics and lawcommunity, local news, news, politics, politics and law - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
2
lowongankerja.asia
Kantor Kementerian Agama di kota Palu berhasil menyelenggarakan pelatihan untuk Ketua Regu (Karu) dan Ketua Rombongan (Karom) yang bertujuan membantu para jemaah calon haji pada tahun 1446 Hijriyah atau 2025 Masehi.
Acara tersebut dilangsungkan pada hari Rabu, tanggal 7 Mei 2025, di Asrama Haji Transit Palu yang terletak di Jalan WR Supratman, Kelurahan Lere, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu.
Acara tersebut bertemakan “Menjadikan Jemaah Haji yang Mandiri dan Peduli dengan Lansia”.
Acara tersebut melibatkan belasan pemimpin dari grup jemaah haji berasal dari Kota Palu, bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam membimbing para jamaah, terutama lanjut usia.
Ahmad Hasni, kepala Kantor Kementerian Agama di Kota Palu, menggarisbawahi kepentingan peran Karu dan Karom dalam menciptakan kemandirian jemaah serta menyediakan layanan terbaik untuk para lanjut usia.
“Karu dan Karom tidak hanya bertindak sebagai koordinator, tetapi juga menjadi pendamping yang perlu bersabar, tekun, serta peka terhadap keperluan jemaah, khususnya mereka yang telah berumur tua. Kemampuan mandiri jemaah harus ditingkatkan sejak masih di negeri asal supaya proses ibadah haji dapat berlangsung dengan mulus,” tegas Ahmad Hasni.
Di samping itu, Ulfa Y sebagai Kepala Seksi Pelaksanaan Haji dan Umrah (PHU) di Kantor Wilayah Kementerian Agama Kota Palu, menyampaikan materi pelatihan tentang pengelolaan perjalanan, kerjasama dengan petugas haji dari Arab Saudi, serta cara menangani keadaan darurat. Dia juga menganjurkan pentingnya kolaborasi antar jemaah demi membentuk suasana yang harmonis saat beribadah.
Peserta tampak sangat aktif dalam diskusi dan menanggapi materi dengan penuh perhatian. Salah satu mereka bernama Karom, memaparkan tentang keuntungan yang signifikan dari workshop tersebut.
“Pemberian bekal ini sungguh bermanfaat bagi kami untuk persiapan, terlebih saat menemani para jemaah lanjang usia. Kini kita menjadi lebih mengerti tentang cara berkomunikasi dengan efisien serta bagaimana merespons situasi tertentu,” katanya.
Acara diakhiri dengan sesi pertanyaan dan jawaban serta simulasi pendek yang mencakup latihan menangani kondisi seperti jamaah yang sedang sakit atau hilang.
Diharapkan melalui pendampingan ini, jamaah haji dari Kota Palu akan mampu menjalankan ibadah mereka dengan sungguh-sunguh, tenang, serta tanpa halangan, sambil pula menggambarkan semangat peduli kepada golongan yang rentan, terutama para lanjut usia.
Berdasarkan semangat kerjasama serta persiapan yang menyeluruh, Kementerian Agama Kota Palu percaya diri dapat menciptakan ibadah haji mandiri yang bermakna untuk semua calon jemaah. (*)