Bukan Hanya Green Screen! Tom Cruise Berjalan di Atas Sayap Pesawat untuk Mission: Impossible – The Final Reckoning

Warta Bulukumba

Angin bertiup dengan kuat pada ketinggian ribuan kaki. Pesawat biplane tua tersebut melintasi lembah sambil terbang rendah, dan Tom Cruise berdiri tegak di atas sayapnya tanpa menggunakan alat keselamatan modern. Langit menjadi tempat pertunjukan, sedangkan angin bertindak sebagai tantangan bagi dirinya, semua ini direkam oleh kamera yang tidak memberikan ampun. Ini adalah impian masa kecilnya untuk bisa berada di atas sayap pesawat saat penerbangan!

Dalam film Mission Impossible – The Final Reckoning, Tom Cruise bukan hanya berperan sebagai Ethan Hunt. Dia sepenuhnya menghidupkan karakter tersebut. Hal ini tidak tergantung pada efek komputer, tetapi melalui pengambilan risiko nyata yang dilakukannya.

Tom Cruise yang saat ini berumur 62 tahun terus-menerus menjaga kebugaran tubuhnya setiap hari dalam seminggu dan bisa memakan waktu bulanan hanya untuk satu scene saja. Akhirnya, hal tersebut menghasilkan adegan yang kelihatannya seperti mimpikan petualangan bahaya bagi para profesional keselamatan namun sangat memuaskan bagi pecinta film aksi ekstrim.

Tindakan liar yang direncanakan selama seumur hidup

“Cruise mengatakan bahwa dia melatih banyak bidang,” tutur Cruise kepada
Fandango
, pada wawancara di tahun 2023.

Bernyanyi, berdansa, sepeda motor, mobil… tetapi yang saya sukai adalah terbang dengan kecepatan tinggi dan melompat dari ketinggian. Bagiku itu artinya hidup.

Untuk Cruise, tiap projek film tak hanya tentang berakting—itu merupakan pertempuran melawan batasan ke manusiaan. Dia terkenal karena enggan menggunakan aktor pengganti.

Dalam film tersebut, koordinator aksi bernama Wade Eastwood menyatakan dengan tegas: “Setiap adegan yang melibatkan udara direkam saat pesawat sungguhan sedang terbang. Tidak menggunakan teknik green screen.”

Seorang pemeran, berbagai peranan: Terbang, bertindak, dan mengendalikan kamera

Christopher McQuarrie selaku sutradara menggambarkan Cruise sebagai “produksi tunggal”.

“Setiap kali melihat Tom di pesawat, dia-lah yang memegang kendali segala sesuatunya—from kamera hingga kemudi,” ujarnya.

Bagi adegan underwater, Cruise sengaja bernapas CO2 untuk mendapatkan ekspresi wajah asli tanpa menggunakan alat bantuan pernafasan. Hal ini merupakan keputusan seni yang juga sangat ekstrim dan memperkuat integritas berakturnya.

“Cruise berkata bahwa jika dia memakai topeng, Anda tidak akan merasakan koneksi dengan karakternya,” tutur Cruise kepada
People.

Mission: Impossible terakhir?

Film ini merupakan bagian delapan dari rangkaian cerita tersebut, serta kemungkinan menjadi film pamungkasnya. “Mission: Impossible – The Final Reckoning” bakal dipentaskan pertama kali pada acara Festival Film Cannes tanggal 14 Mei 2025 sebelum dirilis secara luas ke seluruh teater bioskop mulai 23 Mei 2025.

Produksi film terhenti sementara akibat pemogokan di Hollywood serta kerusakan pada kapal selam, yang mengakibatkan biaya pembuatan naik sampai ke angka USD 400 juta atau kira-kira Rp6,4 triliun— menjadikan ini salah satu proyek film dengan budget tertinggi dalam sejarah.

Tetapi Cruise sepertinya belum berencana untuk pensiun.

“Saya berharap bisa melanjutkan pembuatan film Mission: Impossible hingga umurku mencapai 80 tahunan, seperti halnya Harrison Ford dalam serial Indiana Jones,” ujarnya kepada
Sydney Morning Herald.

Movie ini merupakan kelanjutan dari Dead Reckoning di mana Ethan Hunt dan tim IMF sedang mengejar dua buah kunci yang dapat menghidupkan sistem kecerdasan buatan berbahaya dengan nama The Entity.

Perjalanannya Ethan dimulai dari kokpit pesawat biplane yang melayang di atas jurang, kemudian berlanjut menuju stasiun bawah laut, dan bahkan mencapai titik puncak dalam pertempuran di kereta api yang berlari dengan cepat.

Tom Cruise tidak hanya mencari kunci kecerdasan buatan dalam cerita fiktif; dia juga menguji batasan realitas di dunia film aksinya. Berdurasi hampir 3 jam, The Final Reckoning merupakan film Mission: Impossible yang terlama—mungkin juga yang paling berisiko. ***