Bojan: Menjadi Juara di Indonesia Lebih Sulit Daripada Di Negara Lain, Terutama untuk Back-to-back

lowongankerja.asia

– Dua tahun, dua bintang. Bojan Hodak menyematkan dirinya sebagai pelatih pertama yang berhasil mengantarkan Persib Bandung menjadi juara di Liga 1 untuk kedua kalinya secara berturut-turut.

Satu prestasi yang belum tercapai oleh sangar pelatih mancanegara sebelumnya untuk klub Maung Bandung. Tetapi bagi juru taktik dari Kroasia tersebut, rute meraih puncak selalu menjadi suatu tantangan berarti.

“Oh, rasanya sangat menakjubkan. Perhatikan, meraih gelar liga ini selalu jadi tantangan terbesar,” ujar Bojan usai dikonfirmasi berhasil mengantarkan Persib menyabet juara lagi pada musim 2024/2025.

Menurut dia, liga paling atas di Indonesia memiliki tantangan unik yang tidak ada di liga-liga lain se-Asia Tenggara atau bahkan wilayah lain yang pernah ditanganinya. Apalagi soal permasalahan perjalanannya saat bertandang.

“Saya jujur mengatakan bahwa untuk meraih juara di liga Indonesia ternyata lebih menantang dibanding beberapa negara lain karena ada begitu banyak pertandingan yang harus dilalui,” imbuhnya.

Dia menggarisbawahi lamanya durasi turnamen akibat dari frekuensi istirahat yang sering kali terjadi serta tantangan geografis khas. Sebagai contoh, Persib hampir secara konstan perlu melakukan perjalanan menggunakan campuran moda transportasi darat dan udara untuk setiap pertandingan away mereka.

“Liganya benar-benar jauh. Kami perlu menempuh jarak cukup lama, terutama untuk kami semua, pada setiap pertandingan kami harus menggunakan bus selama tiga jam. Ini sering kali sulit. Terkadang bisa hingga delapan, sembilan, atau bahkan sepuluh jam,” kata Bojan.

Walaupun demikian, dia tidak berkeinginan untuk mencuri perhatian atas usaha para anak didiknya. Dia menyatakan dengan tegas bahwa kesuksesan tersebut merupakan hasil dari kerjasama tim yang selalu konsisten, terfokus, serta memiliki mentalitas dewasa.

“Oleh karena itu, hal tersebut tidaklah sederhana, dan pada akhirnya membuktikan bahwa anak-anak memang pantas mendapatkannya, bahwa mereka sungguh-sungguh yang terhebat,” demikian katanya. (Gibran Arsy/Magang) ***