Arsenal Hebat, Tetap Kalah dari Real Madrid: Arteta Si Dia yang Selalu Gagal

lowongankerja.asia

– Arsenal yang sebenarnya telah menghancurkan sang juara bertahan Liga Champions Real Madrid di babak semifinal, justru tidak berhasil mencapai final meskipun memiliki kesempatan untuk melaju ke pertandingan pamungkas apabila sudah menumbangkan Los Blancos.

Arsenal bisa dibilang mengalami kegagalan besar usai tereliminasi di babak semifinal Liga Champions musim 2024/2025. Mikel Arteta semakin sering merasakan kekalahan hingga saat ini belum ada trofi juara.

PSG lah yang menjadi biang keladi gagalnya Arsenal dalam mencapai partai final Liga Champions musim ini.

Pada pertandingan semi final yang diadakan dalam format dua leg, Arsenal kalah secara berturut-turut baik saat bertanding di markas sendiri maupun ketika berkunjung ke tempat PSG.

Di pertandingan perdana, Arsenal kalah dengan angka 0-1 akibat satu-satunya gol dari Ousmane Dembele di Stadion Emirates, Rabu (30/4/2025) seminggu yang lalu.

Pada pertandingan kedua, Arsenal sekali lagi mengalami kekalahannya ketika bermain tandang ke markas PSG di Stadion Parc des Princes pada hari Kamis, 8 Mei 2025 dini hari.

Arsenal yang membutuhkan kemenangan agar dapat bermain di partai final malah semakin tertekan setelah kedua gawangnya bersarang dua kali.

Gol dari Fabian Ruiz (27′) serta Achraf Hakimi (72′) tampaknya menghancurkan semangat pertarungan Arsenal dalam pertandingan dini hari tadi.

Sementara itu, meski sudah menyambar kembali dengan tendangan Bukayo Saka (76′), upaya tersebut sepertinya menjadi percuma untuk Arsenal.

Arsenal terpaksa meninggalkan kompetisi dan tidak berhasil mencapai babak final Liga Champions karena dikalahkan secara agregat dengan skor 3-1 oleh PSG di semi-final.

Gagal mencapai final Liga Champions memberikan sejumlah kenangan pahit untuk tim dari utara London itu.

Pertama-tama, gagal mencapai final Liga Champions menjamin bahwa Arsenal akan sekali lagi tanpa trofi di akhir musim ini.

Sebelum akhirnya tersingkir di babak semifinal Liga Champions, Arsenal sebenarnya telah mengalami kegagalan berturut-turut di Piala FA, Piala Carabao, dan Liga Inggris.

Pada edisi Piala FA kali ini, Arsenal dikalahkan oleh Manchester United melalui pertandingan adu tendangan penalti di babak ketiga.

Dalam kompetisi Piala Carabao, Arsenal keluar dengan hasil buruk setelah dikalahkan oleh Newcastle United yang pada akhirnya berhasil menyabet gelar pemenang turnamen tersebut.

Di Premier League, Arsenal sudah tidak dapat melanjutkan kompetisi sehingga memberi kesempatan kepada Liverpool untuk mengangkat piala lebih awal pada pekan ke-34.

Terbaru lagi, gagal mencapai babak final Liga Champions menjadi titik tertinggi kesedihan Arsenal sepanjang musim ini di bawah asuhan Arteta.

Dikeluarkan dari empat turnamen yang berbeda, ini memastikan bahwa Arsenal perlu mengalami lagi masa tanpa trofi juara.

Apesnya lagi, sejak ditangani Mikel Arteta, belum ada satupun trofi mayor yang dimenangkan Arsenal hingga kini.

Raihan trofi Piala FA yang pernah dipersembahkan Arteta pada musim perdananya di Arsenal, seakan belum memuaskan.

Apalagi gelar tersebut menjadi satu-satunya trofi yang dimenangkan Arteta selama lima tahun membesut Arsenal.

Ini berarti, sejak memenangkan Piala FA di musim 2019/2020, Arteta belum berhasil membawa trofi lain untuk Arsenal.

Apabila ditelusuri, Arsenal telah mengalami masa tanpa gelar bergengsi selama lima tahun berturut-turut di bawah kepemimpinan Arteta.

Kegagalan melangkah melewati babak semifinal Liga Champions musim ini turut meninggalkan jejak negatif untuk Arteta.

Untuk keempat kali berturut-turut, Arsenal gagal melaju dengan Arteta setelah tersingkir di babak semifinal kompetisi besar menurut laporan Opta.

Sebelum dikalahkan oleh PSG di babak semifinal Liga Champions musim ini, Arsenal telah merasakan sial dalam tiga kesempatan semifinal sebelumnya.

Dimulai dengan penendasan mereka di fase semifinal Liga Eropa musim 2020/2021, Piala Carabao tahun 2021/2022 serta 2024/2025.

Lima tahun tanpa gelar pasti semakin meningkatkan tekanan pada Arteta, terutama setelah periode kepemimpinannya di mana dia telah merekrut banyak pemain dengan biaya yang cukup besar untuk membentuk timnya.

Tak Bisa Ke Final Liga Champions, Arsenal Gagal Total

Sebelum tersingkir di semifinal Liga Champions, perjudian besar sempat dilakukan Arteta selaku pelatih Arsenal.

Juru taktik asal Spanyol terlihat seperti tidak keberatan melepas kesempatan untuk bersaing dengan Liverpool di jalur perburuan gelar Liga Inggris, demi bisa fokus memenangkan trofi Liga Champions.

Arsenal yang awalnya sempat berjarak beberapa poin saja dari Liverpool di pertengahan musim, mendadak kehabisan bensin dadakan, tepat ketika dengan melesatnya laju Meriam London di Liga Champions.

Bermacam-macan prestasi negatif seperti seri tampak semakin sering terjadi pada Arsenal setelah kalah dari West Ham di minggu ke-26 Liga Inggris.

Kumpulan lima seri dari delapan pertandingan pada rentang minggu ke-27 hingga ke-34 menunjukkan bahwa Arsenal telah kehilangan konsentrasi mereka di Liga Inggris.

Lucunya saja, dalam rentang waktu itu, Liverpool malah semakin melaju menuju kemenangan.

Hingga akhirnya Liverpool berhasil mengunci gelar pada pekan 34, dengan keunggulan 15 poin dari Arsenal dan kompetisi menyisakan 4 laga saja.

Gagal dalam persaingan untuk menjadi juara liga di Premier League dengan Liverpool secara otomatis membatasi kesempatan Arsenal untuk mendapatkan gelar kecuali melalui ajang Liga Champions.

Namun demikian, sekali lagi, harapannya tak sesuai dengan realita; Arsenal justru tereliminasi di babak semi-final sehingga mimpinya meraih gelar pertama dalam kompetisi itu pupus begitu saja.

Taruhan Arteta dan Arsenal pun sia-sia total setelah gagal mencapai babak final Liga Champions.

(lowongankerja.asia)

Artikel ini sudah dipublikasikan diصند
Tribunnews.com

Baca berita
TRIBUN MEDAN
lainnya di
Google News