- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
abusive relationships, gaslighting, psychology of everyday life, toxic relationships, traumaabusive relationships, gaslighting, psychology of everyday life, toxic relationships, trauma - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
13
Gaslighting
Merupakan sebuah taktik untuk mengontrol dan menyudutkan pikiran pihak lain hingga membuat mereka merasa bersalah serta tidak yakin akan kemampuan diri sendiri. Tindakan gaslighting ini umumnya muncul dalam konteks asmara, tetapi dapat juga terjadi di antara teman-teman atau bahkan sesama pekerja.
Gaslighting termasuk dalam jenis kekerasan mental karena dapat merusak persepsi seseorang. Penjahat gaslighting sangat licik ketika membuat cerita-cerita bohongan mengenai korbannya, yang pada akhirnya seringkali tak disadari oleh si korban.
Tetapi jangan khawatir, Mama tetap dapat mengenali gaslighting jika sudah familiar dengan beberapa contoh ucapan yang sering digunakan oleh orang-orang tersebut.
Di bawah ini
lowongankerja.asia
telah merangkum lima
contoh kalimat gaslighting yang
menyihir dengan lembut, tetapi sebenarnya bisa mengendalikan korbannya.
Kumpulan Pernyataan Gaslighting yang Dapat Mengecoh Mangsa
1. Sejujurnya, kamu memerlukan dukungan tambahan
Pelaku gaslighting sering membuat cerita-cerita bohong yang menjatuhkan korban mereka.
Biasanya mereka akan menyampaikan frasa semacam ini:
“kamu sebenarnya butuh bantuan”
untuk mengacaukan pemahaman korban tentang jati diri mereka sendiri dan bagaimana mereka berperilaku dalam suatu hubungan.
Pada akhirnya, korbannya akan yakin bahwa dia perlu mencari bantuan dari seorang psikolog atau pihak lain terkait masalah pada suatu hubungan.
Para korban justru akan berpikir bahwa masalahnya berasal dari diri mereka sendiri dan bukan karena tindakan manipulatif si pelaku. Karena alasan tersebutlah, sang pelaku tak perlu menanggung tanggung jawab mengenai perselisihan yang timbul di dalam suatu hubungan.
2. Anda harus melakukan refleksi pribadi
Apabila korban tetap mengelak atau mematahkan cerita-cerita yang diciptakan oleh pelaku, kata-kata yang umumnya diucapkan pada korban adalah
“kamu perlu introspeksi diri”.
Ucapan itu disampaikan oleh si pembuat masalah untuk mengacaukan perasaan pihak yang dirugikan, agar orang tersebut merasa bahwa tindakan mereka tidak benar.
Aims tambahan dari frasa itu adalah mencoba untuk menguasai suatu hubungan. Penyerang menjauhi keraguan agar bisa mendapat pujiannya atau pengakuan dari pihak lain. Akibatnya, korban cenderung selalu merasa bersalah ketika mendapati ucapan semacam itu.
3. Hanya pendapatmu itu saja
Jika korban tetap membantah narasi bohong yang dibuat oleh pelaku, maka sang pelaku bakal mempengaruhi pemikiran korban. Ucapan sering diucapkan pelaku adalah
Hanya pikiranmu yang begitu.
Setelah mengatakan frasa itu, sang pelaku berusaha mempertahankan diri. Sang pelaku mendorong korbannya untuk merasa bersalah atas tindakannya sendiri dan menyadari bahwa pemikiran yang dimiliki sepanjang waktu cenderung negatif terhadap si pelaku.
4. Hanya main-main sih, jangan terlalu sensitive begitu.
Memain-mainkan situasi dengan lelucon, yang merupakan tanda spesifik dari seseorang pelaku gaslighting. Mereka sering kali mengolok-olok atau merendahkan korban.
Apabila korban mulai merasa kesal atau membantah ejekan itu, pelaku kemudian akan mengubah komentarnya menjadi lelucon seolah-olah tanpa maksud buruk.
Penjahat berusaha menghindari tanggung jawab dan meminta maaf. Sebagian penjahat gaslighting justru menuding bahwa para korbannya merespons secara berlebihan terhadap komentar-komentar negatif yang diterima.
Sebenarnya, komentar negatif itu merupakan jenis pelecehan emosional.
5. Anda merupakan akar dari permasalahan
Fitur unik lain dari pelaku gaslighting adalah memindahkan tanggung jawab atas kesalahan mereka ke pihak korban. Karena itu, biasanya mereka kerap mengucapkan fraset seperti ini:
“kamu adalah sumber masalah”.
Metode itu dipercaya dapat memaksa korbannya untuk yakin bahwa mereka lah penyebab utama permasalahan dalam suatu hubungan.
Jika korban tetap menolak untuk menerima hal itu, umumnya pelaku akan berulang kali mengatakan frasa tersebut hingga korban merasa bersalah.
Perilaku gaslighting memang biasanya tak dirasakan oleh pihak yang mengalaminya. Ucapan si pelaku tampak lembut tetapi bersifat meresahkan. Karenanya, Bu harus mulai waspada supaya bisa hindar dari ikatan yang buruk tersebut.
.
Semoga hubungan perkawinan dengan suami tetap selalu damai dan harmonis, Bu.
5 Kejadian Mengenai Cerai Tiga di Dalam Perkawinan, Jangan Asal Rujuk Kembali
Apakah yang Dimaksud dengan Cerai Tiga dalam Agama Islam? Apakah Memang Tidak Lagi Dapat Damai Kembali?
Apakah Menjauhkan Istri Merupakan Bagian dari Talak? Pahami Sesuai dengan Hukum Islam