- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
career advice, everyday life tips and hacks, job interviews, job search tips and hacks, psychology of everyday lifecareer advice, everyday life tips and hacks, job interviews, job search tips and hacks, psychology of everyday life - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
8
Interview
Bekerja tidak hanya berkaitan dengan menjawab pertanyaan secara akurat, tetapi juga bagaimana Anda menanggapi kondisi yang membuat Anda tak nyaman. Di situlah pertanyaan jebakan biasanya hadir. Bukan untuk mempersulit hidup Anda, namun untuk mendapatkan wawasan lebih lanjut tentang kepribadian Anda, khususnya dalam aspek berpikir, integritas, serta kemampuan menghadapi tekanan.
Sayangnya, banyak calon pelamar yang malah merasa cemas hingga pada akhirnya “menggiring” dirinya ke jawaban yang tidak tepat. Sebenarnya, jika mengetahui caranya, pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat dijawab dengan gaya yang anggun sehingga membuat Anda semakin berkesan.
stand out.
Berikut adalah empat pertanyaan jebakan yang kerap muncul seperti berikut:
interview
dan saran agar Anda dapat menjawab dengan tenang!
1. “Bagikan kekuranganmu yang paling besar!”
Pertanyaan ini kerap kali membuat para pelamar menjadi bingung. Sebab, jika menjawab dengan sangat jujur, risikonya adalah bisa dianggap tidak memenuhi kualifikasi. Namun, apabila menjawab tentang kekurangan yang terdengar “aman” seperti sifat perfeksionis, hal itu malah tampak membosankan dan kurang otentik. Padahal,
interviewer
Justru ingin mengetahui seberapa paham Anda tentang kelemahan diri serta apakah Anda memiliki tekad untuk mengatasinya.
Pentingnya menjawab secara jujur namun tetap memberikan latar belakang mengenai pertumbuhan pribadi Anda. Contohnya, “Dahulu kala, saya sangat pemilih dalam pengambilan keputusan akibat ketakutan akan melakukan kesalahan. Namun saat ini, saya tengah berusaha meningkatkan kemampuan membuat keputusan dengan cepat melalui analisis risiko serta berkonsultasi kepada pembimbing.” Jawaban semacam itu menunjukkan bahwa Anda masih introspektif sementara juga memiliki peningkatan yang signifikan.
growth mindset
.
Perlu diingat, setiap individu memiliki kekurangan masing-masing. Hal yang membedakanmu adalah bagaimana kamu menangani serta mengendalikan kelemahan tersebut. Oleh karena itu, jangan khawatir untuk tampak tidak sempurna, asalkan kamu dapat menunjukkan bahwa kamu selalu berproses menuju perkembangan.
2. “Mengapa kita harus menyeleksi Anda, sedangkan ada begitu banyak calon lain dengan pengalaman yang jauh lebih baik?”
Pertanyaan tersebut sepertinya cukup membuatimu merasa tertekan, kan? Namun, sesungguhnya hal itu memberikanmu peluang untuk memamerkan keistimewaan yang tidak dimiliki oleh calon-calon pesaingmu. Hindari sikap defensif atau rendah diri secara instan. Alih-alih, berfokuslah pada aset unik yang kamu miliki.
Contohnya, Anda dapat menjawab dengan: “Meskipun saya masih memiliki sedikit pengalaman kerja, saya cukup cepat dalam menyerap ilmu pengetahuan, sudah biasa berusaha ekstra, serta mempunyai tekad kuat untuk terus maju. Selain itu, saya termasuk jenis individu yang aktif mengambil peluang dan antusias mencoba tantangan baru.” Dengan demikian, perhatian utama Anda tidak tertuju pada kurangnya pengalaman, melainkan bagaimana kemampuan dan karakteristik pribadi yang akan membantu perkembangan tim tersebut.
Recruiter
Bukan hanya mencari orang terbaik di atas kertas, tetapi juga yang pas dengan lingkungan kerja dan memiliki potensi jangka panjang. Oleh karena itu, jangan meremehkan antusiasme dan karakter unikmu!
3. “Mengapa Anda berhenti dari jabatan terdahulu?”
Pertanyaan tersebut dapat berbalik arah dan merugikanmu jika kamu menjawabnya dengan penuh emosi atau mengkritik atasan sebelumnya. Walaupun pekerjaan di tempat lamamu mungkin tidak selalu menyenangkan, cobalah bersikap profesional saat memberi alasannya. Tetaplah bijak meski situasinya sulit.
interviewer
juga penasaran jika Anda termasuk jenis orang yang dapat
move on
atau masih menyimpan dendam.
Jawaban yang berhati-hati umumnya menuju pada alasannya terkait pertumbuhan pribadi. Sebagai contoh, “Saya pikir telah tiba waktunya bagi saya untuk maju dalam hal karier karena tidak ada lagi ruang untuk bertambah di peran lama ini, dan saya sangat antusias untuk menyongsong tantangan baru guna mempertajam keterampilan saya.” Lain waktu juga dapat dikatakan seperti, “Tujuan utama saya adalah untuk menjelajahi area kerja yang lebih cocok dengan minat serta bakat natural saya.”
passion
saya.”
Dengan merespons demikian, Anda masih dapat bersikap jujur tanpa mencemarkan pekerjaan sebelumnya. Penting untuk diingat bahwa bagaimana Anda menceritakan alasannya berhenti bekerja pun menggambarkan sikap serta cara pandang Anda terhadap situasi tersebut.
4. “Kamu mengharapkan berapa untuk gajimu?”
Inilah situasinya yang membuat bimbang. Jika menjawab terlalu rendah, Anda mungkin dianggap tidak menghargai diri sendiri. Namun jika menjawab terlalu tinggi, justru berpotensi menyeramkan calon majikan. Oleh karena itu, sangatlah vital untuk melakukan penelitian dahulu tentang rentang gaji untuk jabatan tersebut sejalan dengan letak geografis dan juga pengalaman kerja Anda.
Metode yang tepat untuk menjawab adalah dengan menyebutkan rentang gaji yang masuk akal. Contohnya, “Menurut penelitian saya tentang pekerjaan serupa beserta tugas-tugasku, saya memperkirakan akan cocok pada angka antara 5-6 juta rupiah. Namun demikian, saya senantiasa siap mendiskusikan hal tersebut lagi jika diperlukan seiring aturan perusahaan serta manfaat tambahan.” Ini memberi ruang bagi negosiasi sambil mencerminkan penghargaan Anda atas kemampuan sendiri.
Jelaslah, hindarilah menjawab dengan “Biarkan perusahaan yang menentukan” sebab hal itu dapat mencerminkan sikapmu yang kurang memiliki prinsip atau terlalu tunduk. tunjukkan kalau kamu mempunyai pemikiran sendiri namun tetap bersikap profesional serta siap untuk didiskusikan.
Pertanyaan jebakan saat
interview
Itu tidak bermaksud menyingkirkamu, tetapi malah menjadi kesempatan bagus bagi kamu untuk memperlihatkan karaktermu dan caramu berfikir. Bila kamu dapat merespons dengan tenang, jujur, serta secara matang, hal tersebut sudah memberikan nilai lebih sendiri. Oleh karena itu, jangan khawatir tentang pertanyaan yang rumit; hadapilah dengan persiapan.
mindset
Yang benar. Kadang-kadang, alasanmu diterima bukannya karena menjawab pertanyaan dengan sempurna, melainkan menunjukkan sikap yang sangat meyakinkan.