- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
couples, marriage, relationships, religion, romantic relationshipscouples, marriage, relationships, religion, romantic relationships - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
17
lowongankerja.asia
– Pernikahan adalah peristiwa penting dalam hidup yang bukan hanya menyatukan dua hati, tapi juga dua takdir. Dalam tradisi Jawa, sebelum dua insan melangkah ke pelaminan, biasanya keluarga akan menghitung kecocokan weton keduanya. Bukan sekadar tradisi turun-temurun, tapi dipercaya bisa membantu agar rumah tangga yang dibangun nantinya terhindar dari berbagai cobaan besar.
Nah, salah satu hal yang perlu diwaspadai adalah jika jumlah neptu jodoh kalian ketemu genap, seperti 14, 16, 18, 20, 22, dan seterusnya hingga 36. Kenapa? Menurut penjelasan dari kanal Youtube Sabdaning Ratu, dalam Primbon Jawa, jodoh yang bertemu dalam hitungan genap disebut sebagai “hitungan olo” alias tidak baik.
Pasangan dengan hitungan ini diyakini akan lebih sering menghadapi pertengkaran, kesulitan ekonomi, cobaan kesehatan, dan keharmonisan yang sulit dijaga. Nah, apa itu jumlah neptu? Jumlah neptu didapat dari gabungan hari lahir dan pasaran Jawa seseorang. Misalnya, hari Senin punya nilai 4, pasaran Pon nilainya 7. Berarti total neptu orang tersebut = 4 + 7 = 11.
Nah, berikut beberapa contoh pasangan weton yang kalau dijumlahkan hasilnya genap, dan menurut Primbon sebaiknya tidak menikah: Minggu Pahing (10) + Senin Kliwon (14) = 24 (Genap); Kamis Wage (8) + Selasa Legi (12) = 20 (Genap); Rabu Pahing (15) + Minggu Pon (13) = 28 (Genap); Kamis Pon (10) + Selasa Wage (12) = 22 (Genap).
Apabila jumlah weton Anda berakhir dengan bilangan genap seperti yang disebutkan sebelumnya (tertentu pada 14, 16, 18, 20, 22, 24, 26, 28, 30, 32, 34, atau 36) sesuai primbon Jawa, hal tersebut dipandang sebagai isyarat tidak menguntungkan bagi perkawinan. Konon katanya, pasangan tersebut cenderung memiliki lebih banyak tangisan dibanding tertawa bersama.
Namun jangan khawatir, ini tidak berarti Anda harus segera menarik diri dari hubungan tersebut, Nyonya. Di dalam budaya Jawa pun ada beberapa metode untuk mengelakkan hal-hal negatif itu, seperti memilih tanggal pernikahan yang tepat, melaksanakan ritual “ruwatan”, atau cukup dengan persiapan mental yang lebih kuat terhadap segala kemungkinan tantangan yang akan dihadapi.
Pada dasarnya, cinta tidak sekadar tentang penghitungan, tetapi juga melibatkan usaha dan janji. Jika Anda berdua telah memberikan dukungan satu sama lain, bersifat transparan, serta siap untuk saling membangkitkan semangat, maka tantangan apa pun dapat dihadapi. Tentunya, doa kepada Sang Pencipta merupakan benteng perlindungan paling kuat bagi tiap keluarga.
Oleh karena itu, jika perhitungan weton Anda dan pasangan menghasilkan angka genap, jangan buru-buru khawatir. Anggaplah hal ini sebagai sarana introspeksi dan penguatan persiapan sebelum akad nikah. Penting diingat bahwa primbon hanyalah panduan, bukan putusan terakhir.