- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
gaza israel conflict, israel and the gaza strip, military, news, warfaregaza israel conflict, israel and the gaza strip, military, news, warfare - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
5
GAZA,
Kondisi keamanan di Gaza menjadi semakin tidak stabil seiring meningkatnya rasa frustasi penduduk Palestina dalam upaya mendapatkan makanan akibat kelaparan.
Keonaran semakin merajalewa di Gaza, disertai dengan rusuh dan rampasan harta benda di wilayah utara Gaza.
Kondisi semakin memburuk akibat serangan Israel terhadap daerah persembunyian Palestina tersebut.
Menteri Dalam Negeri Hamas melaporkan bahwa tujuh anggota polisi mereka yang diposisikan di sebuah pasar di Kota Gaza pada hari Kamis, 29 Mei 2025, meninggal akibat serangan udara yang dilancarkan Israel.
Ketika itu mereka tengah berusaha mengembalikan keamanan dan mengonfrontasi apa yang disebut sebagai penjarah.
Tentara Israel tidak memberikan komentar mengenai kejadian itu, tetapi mereka mengaku telah menargetkan belasan titik yang dianggap teroris selama beberapa hari terakhir di wilayah Gaza.
Menurut laporan BBC International, tim penjaga keselamatan dan petugas medis lokal melaporkan bahwa 44 individu tewas di seluruh wilayah Gaza pada hari Kamis, dengan 23 korban berasal dari kamp pengungsian Bureij.
Kejadian itu berlangsung setelah Program Makanan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB WFP) menyebut bahwa paling tidak ada dua orang tewas akibat tembakan dalam insiden kelompok pengemis membanjiri gudang sebuah perusahaan migor di Daerah Deir al-Balamah.
Serangan terjadi lantaran mereka kehilangan harapan untuk mendapatkan makanan usai blokade seluruh kota oleh Israel berlangsung selama 11 minggu.
Tidak jelas orang apa yang sudah menembakkan peluru itu.
Pada hari Selasa tanggal 27 Mei 2025, kira-kira 50 individu mendapat luka tembakan usai serangan oleh ribuan orang ke lokasi pengiriman bantuan baru yang ditangani oleh yayasan GHF atau Yayasan Kemanusiaan Gaza yang menerima dukungan dari AS-Israel di wilayah Rafah.
Militer Israel menyebut pasukan mereka menembaki langit bukan menuju kerumunan.
Terjadi kenaikan dalam kasus pelanggaran hukum di Gaza sejak Israel mengincar pegawai kepolisian dari Kementerian Dalam Negeri Gaza pada tahun yang lalu.
Sebab dari serangan tersebut menurut Israel berkaitan dengan perannya dalam kekuasaan Hamas.
Policeman di Gaza beserta deputy-nya meninggal dunia akibat serangan dari Israel pada bulan Januari yang lalu.
Menteri tersebut menegaskan bahwa pasukannya merupakan bagian dari kekuatan perlindungan warga sipil.
Militer Israel menyatakan bahwa pasukannya telah mengabaikan hak asasi manusia dan mendesak keberagaman pandangan.