- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
business, government, local news, politics, politics and governmentbusiness, government, local news, politics, politics and government - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
2
OKE FLORES.COM –
Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto menggariskan kepentingan partisipasi aktif dari pemerintahan setempat untuk membantu terbentuknya Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdeskel) Merah Putih. Pernyataannya tersebut disampaikan pada kesempatan Penyelaçaraian dan Diskusi Percepatan Musyawarah Desa/Kelurahan yang Spesifik di Auditorium Kantor Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), kota Padang, pada hari Kamis tanggal 29 Mei tahun 2025.
Pada pidato yang disampaikannya, Bima Arya menjelaskan bahwa Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian sudah merilis surat instruktif untuk membentuk Satuan Tugas (Satgas) Kopdeskel di tiap wilayah. Tim tugas ini akan mencakup peran kepala daerah serta sekretaris daerah guna menjadi pilar utama dalam mendampingi dan memantau prosesnya.
“Marilah kita awasi bersama-sama pelaksanaannya supaya para pengurus memahami,” tegas Bima di depan jajarannya yang terdiri dari kepala daerah dan perwakilan kementerian.
Menurut Bima, tanggung jawab Satgas tidak hanya mencakup pengadaaan dana untuk membayar jasa notaris lewat Belanja Tidak Terduga (BTT). Namun lebih dari itu, Satgas perlu secara proaktif memantau perkembangan koperasi sampai mereka resmi tercatat dan dapat beroperasional dengan jenis bisnis yang cocok dengan sumber daya setempat.
Dia menekankan bahwa kooperatif perlu menjadi jawaban bagi masalah ekonomi warga, bukan hanya basa-basi. Karena itu, memahami dengan baik oleh para petugas adalah hal yang vital supaya kooperatif dapat dijalankan secara profesional serta sustainably.
Formasi dari Tim Koordinator Desa Selaras Merah Putih tidak menjadi beban yang ditangani oleh Kemendagri saja. Sejumlah departemen lainnya termasuk Kementerian Koperasi, Departemen Kelautan dan Perikanan, bersama dengan badan usaha milik negara seperti Pos Indonesia dan Bulog turut berperan aktif dalam proses pembinaan serta peningkatan kapabilitas bisnis perkoperasian.
Bima menegaskan bahwa pemilihan bisnis yang akan dijalankan sebaiknya disesuaikan dengan ciri khas dari daerah tersebut.
“Tidak seluruhnya dapat dikelompokkan secara seragam. Di daerah pedesaan, sektor pertanian serta perikanan memiliki peluang besar, sedangkan di kawasan permukiman perkotaan dapat mengutamakan bisnis bahan pokok, layanan, atau logistik,” terangnya.
Di samping itu, Bima menggarisbawahi bahwa program Kopdeskel Merah Putih adalah elemen penting dari visi luas Presiden Prabowo Subianto untuk mendukung pembangunan yang merata serta memperkokoh dasar-dasar ekonomi masyarakat mulai dari level desa.
“Kami berharap agar perekonomian tak hanya berkembang ke atas, melainkan juga merata hingga ke bawah. Koperasi menjadi fondasi dalam menciptakan Indonesia Makmur pada tahun 2045,” jelasnya.
Bima menyatakan apreasialnya terhadap Provinsi Sumatera Barat karena sudah tanggap dalam memberikan respons dengan segera mengadakan Musyawarah Khusus serta mendirikan Kopdeskel Merah Putih di seluruh area. Dia berharap agar kesuksesan yang dicapai oleh Sumbar dapat diteladanai oleh provinsi atau kabupaten lainnya.
Acara pembukaan tersebut turut disambangi oleh Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono, Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah, dan berbagai pemimpin daerah dari seluruh Sumatera Barat. Semua pihak itu hadir sebagai bukti kesepakatan mereka dalam meningkatkan ekonomi setempat dengan memperkuat struktur koperasi. ***