- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
business, equities, financial markets, news, stocksbusiness, equities, financial markets, news, stocks - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
9
Bursa saham Amerika Serikat,
Wall Street
Ditutup dengan kenaikan halus pada hari Rabu (14/5) sesuai waktu lokal setelah mengalami fluktuasi. Para investor sedang menantikan beberapa data ekonomi menyusul gencatan dagang antara Amerika Serikat dan Cina.
Indeks S&P 500 mengalami kenaikan kecil sebesar 6,03 poin atau 0,10%, mencapai level 5.892,58. Ini tetap berada sekitar 4% di bawah titik tertingginya yang tercatat pada tanggal 19 Februari. Diantara 11 sektor besar dalam indeks tersebut, delapan sektor tutup melemah; sektor kesehatan merosot 2,31% serta sektor material menurun 0,96%.
Indeks komposit Nasdaq mengalami kenaikan sebesar 136,72 poin atau 0,72%, mencapai angka 19.146,8. Sementara itu, Dow Jones Industrial Average bergerak turun 89,37 poin atau 0,21% hingga level 42.051,06 karena adanya penurunan pada saham perusahaan farmasi Merck & Co yang anjlok 4% dan Amgen dengan kemerosotan 3%.
Para investor sedang mencermati perkembangan perdagangan. Adapun Presiden Donald Trump aktif mengunjungi negara-negara Teluk dan mendapatkan komitmen senilai US$600 miliar dari Arab Saudi. Sejumlah saham perusahaan teknologi AS menguat setelah pemerintah mengumumkan kesepakatan terkait kecerdasan buatan di Timur Tengah pada hari Selasa.
“Terdapat keragu-raguan seputar apa yang bakal disampaikan oleh para tokoh global, termasuk Presiden Trump, terkait perdagangan,” ungkap Tim Ghriskey, pakar strategi portofolio tingkat senior dari Ingalls & Snyder di kota New York, seperti dilaporkan
Reuters
, Kamis (15/5).
“Pernyataan terbaru tersebut positif dan mengakibatkan kenaikan signifikan, namun kita masih menghadapi beberapa keraguan,” katanya.
Bidang telekomunikasi dan teknologi menunjukkan performa paling baik dengan pertambahan sebesar 1,6% dan 0,96%, secara berurutan. NVIDIA menjadi kontributor utama dalam peningkatan indeks S&P 500 yang melebihi 4%. Sedangkan harga saham AMD meningkat 4,7% usai pengumuman tentang program repurchasing saham senilai USD 6 miliar oleh perusahaan tersebut.
Saham Boeing juga naik 0,6% setelah Qatar Airways menandatangani kesepakatan pembelian pesawat dalam kunjungan Trump ke Doha. Sebaliknya, saham American Eagle Outfitters anjlok 6,4% setelah perusahaan menarik proyeksi tahunan karena ketidakpastian ekonomi akibat tarif.
Secara umum di Bursa NYSE, ada lebih banyak saham yang menurun dibandingkan yang mengalami kenaikan dengan perbandingan 1,97:1. Di sisi lain, di Nasdaq, rasionya adalah 1,74:1 untuk saham yang berkurang dibandingkan yang meningkat. Indeks S&P 500 meraih 3 titik tertinggi selama 52 minggu terakhir serta 9 titik terendah baru. Sedangkan Nasdaq mencatat 59 puncak baru dan 104 lembah baru.
Volume perdagangan di bursa saham Amerika Serikat meningkat menjadi 19,73 miliar saham, melebihi rata-rata 16,77 miliar saham yang dicatat dalam 20 sesi terakhir.
Andrew Graham, mitra manajer dan pencipta Jackson Square Capital, menyebutkan bahwa para investor tetap tenang sebelum rilis data Indeks HargaProdusen (PPI) untuk bulan April. Sementara itu, laporan tentang penjualan ritel akan diluncurkan pada hari Kamis di awal pagi.
“Graham mengatakan orang-orang sedang meneliti berbagai bentuk bukti yang menunjukkan bahwa perubahan tariff sudah mempengaruhi perekonomian nyata.” Di sisi lain, dia juga merasa kurang cemas tentang analisis data dari bulan April.
Saham di Amerika merangkak naik dengan signifikan pada hari Senin. Setelah itu, terus melanjutkan tren positif keesokan harinya berkat kesepakatan dagang sementara antara Amerika Serikat dan Tiongkok yang akan bertahan hingga 90 hari. Tambahan lagi, pertumbuhan tersebut diperkuat oleh peningkatan indeks harga konsumen AS dalam tingkat sedang untuk periode April.
Wakil Kepala The Fed, Philip Jefferson, mengungkapkan bahwa prospek ekonomi masih kurang stabil walaupun indikator inflasi menunjukkan peningkatan mendekati sasaran 2%. Sementara itu, Presiden The Fed Chicago, Austan Goolsbee, berpendapat bahwa informasi yang ada belum secara lengkap merefleksikan efek dari kenaikan tariff.
Adapun Ketua The Fed Jerome Powell dijadwalkan akan berpidato pada Kamis sementara pasar akan menanti arah kebijakan moneter selanjutnya.