Wall Street Jatuh, Menghadapi Ancaman Tarif Terbaru Trump untuk Uni Eropa dan Apple

Wall Street Jatuh, Menghadapi Ancaman Tarif Terbaru Trump untuk Uni Eropa dan Apple


lowongankerja.asia.CO.ID –


NEW YORK.

Indeks pasar utama di Wall Street mengalami penurunan pada hari Jumat (23/5) lalu, usai Presiden AS Donald Trump menyarankan penerapan tarif sebesar 50% terhadap Uni Eropa. Di sisi lain, saham Apple juga ikut melemah menyusul peringatan dari Trump bahwa perusahaan tersebut akan dikenakan tarif apabila iPhone-nya tak diproduksi di Amerika Serikat.

Mengutip
Reuters,
Pada Jumat (23/5) sekitar pukul 09:48 ET, tercatat bahwa Indeks Dow Jones Industrial Average mengalami penurunan sebesar 394,94 poin, atau setara dengan 0,94%, sehingga berakhir di posisi 41.464,15. Selain itu, S&P 500 juga merosot 68,92 poin, yang jika dikonversi menjadi persentase adalah 1,18%, hingga mencapai angka 5.773,09. Sedangkan untuk Nasdaq Composite, ada pengurangan sebanyak 288,78 poin, ataupun dapat dinyatakan sebagai kerugian 1,53% dari nilai awalnya, menjadikannya tertahan di titik 18.636,96.

Pada peringkat ke-11 dari subsektor utama S&P terdapat penurunan, di mana sektor barang konsumsi non-esensial dan teknologi informasi mengalami penurunan signifikan.

Mayoritas saham megacap serta saham berbasis pertumbuhan mengalami penurunan, di mana saham Amazon dan Nvidia merosot sekitar 2% setiapnya.

” Uni Eropa, yang didirikan dengan maksud primer untuk mengambil keuntungan dari Amerika Serikat dalam bidang perdagangan, menjadi tantangan besar,” ujar Trump pada unggahan di Truth Social.

Harga saham Apple merosot ke posisi terendah dalam dua pekan dan berkurang 2,7% sesudah Trump menulis secara terpisah sebelumnya bahwa perusahaan pembuat iPhone itu bakal ditagih bea hingga 25% apabila telepon genggam mereka yang dipasarkan di Amerika Serikat bukan berasal dari wilayah dalam negeri.

“Menambah lebih banyak bidak dalam pertempuran perdagangan bukanlah sesuatu yang diperlukan oleh para pedagang, mereka menginginkan akhir pekan sebelum libur bisa berlangsung damai, dan ini tentunya memberi kejutan bagi banyak pihak,” ujar Steve Sosnick, ahli analisis pasar dari Interactive Brokers.

Ketidaktahuan tentang penyebab pasti dari pernyataan itu ada, namun hal tersebut mencerminkan semacam ketidakstabilan yang seharusnya senantiasa kita waspadai.

Indeks Volatilitas CBOE, yang menjadi acuan ketakutan di Wall Street, naik tajam hingga mencapai titik tertingginya dalam lebih dari dua minggu terakhir dengan posisi terkini sebesar 24 poin.

Indeks perusahaan sektoral semikonduktor merosot kurang lebih 2%, dan saham-saham di bidang penerbangan seperti American Airlines juga tergerus lebih dari 1%.

Saham perusahaan besar sepatu olahraga Nike anjlok 2,5%, sementara saham ritel elektronik Best Buy merosot 1,7%.

Tiga indikator pasar saham terkemuka mengalami penurunan signifikan untuk pekan ini sebab ketakutan akan beban hutang yang semakin bertambah menyebabkan suku bunga surat berharga negara naik pada awal pekan. Pengurangan peringkat kredit Amerika Serikat oleh lembaga Moody kemarin mulanya menimbulkan kecemasan itu.

Kongres House of Representatives yang dipimpin oleh Partai Republik telah mengesahkan rancangan undang-undang tentang perpajakan dan belanja pemerintah yang cukup luas. Undang-undang ini berpotensi menerapkan mayoritas dari program kerja Presiden Trump dengan hanya selisih tipis di antara anggota parlemen. Sekarang dokumen tersebut harus melewati prosedur serupa di Senate, tempat partai mereka memiliki kontrol dengan jumlah 53 lawan 47 kursi.

JOIN CHANNEL KAMI

Dapatkan Notifikasi Update Info Lowongan Terbaru Melalui :

  1. CHANNEL WHATSAPP
  2. CHANNEL TELEGRAM
  3. POSTINGAN INSTAGRAM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *