Wall Street Buka dengan Perbedaan pada Selasa (3/6), Pasar Menantikan Arah Negosiasi Dagang AS-Indonesia

Wall Street Buka dengan Perbedaan pada Selasa (3/6), Pasar Menantikan Arah Negosiasi Dagang AS-Indonesia


lowongankerja.asia.CO.ID.

Indeks utama di pasar Wall Street bergerak secara tidak seragam saat pembukaan perdagangan hari Selasa (3/6) sesuai waktu lokal, sementara para investor terus memantau perkembangan perundingan perdagangan yang sedang berlangsung antara AS dan negeri-negera lainnya.

Pasar sedang mengawasi diskusi mendatang antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping yang direncanakan terjadi dalam minggu ini.

Berita tersebut muncul tidak lama setelah Trump mengkritik Beijing karena dinilai telah melanggar perjanjian penurunan tariff serta batas-batas perdagangan.

Melansir
Reuters
, Indeks Dow Jones Industrial Average bergerak hampir datar di posisi 42.304,5 pada pembukaan hari ini. Sedangkan S&P 500 mengalami kenaikan sebesar 2,6 poin atau 0,04% mencapai angka 5.938,56.

Nasdaq Composite naik 46 poin atau 0,24% mencapai 19.288,66 saat memulai sesi perdagangan.

Pemerintah Amerika Serikat pun telah mengumumkan batas waktu yang diperbarui.

Pada draft surat yang didapatkan
Reuters,
Kantor Putih mengharapkan para mitra perdagangan untuk menyerahkan tawaran terbaik mereka sebelum hari Rabu (5/6) agar dapat mempercepat tahapan negosiasi di dekat tenggat waktu internal yang tinggal lima minggu lagi.

Pekan lalu, Trump mengumumkan niatnya untuk meningkatkan dua kali lipat tarif baja dan aluminium impor hingga 50%, yang akan efektif dimulai pada hari Rabu (4/6).

Kebijakan itu sekali lagi menghidupkan kembali ketakutan di kalangan pasar dan membuat tekanan pada bursa saham dunia yang semula mendekati puncak historisnya.

Walaupun demikian, pasaran sempat menunjukkan pemulihan di bulan Mei 2025 karena sikap Trump yang lebih lunak terkait dengan perang perdagangan. Indeks S&P 500 serta Nasdaq mengalami kenaikan bulanan tertinggi sejak November 2023.

Sekarang, Indeks S&P 500 masih di bawah 4% dari puncak tertinggi sepanjang masa yang dicapai bulan Februari kemarin.

“Ketidakpastian masih mendominasi pasar sebab belum pasti bagaimana kelanjutan dari perundingan tersebut,” kata Chris Zaccarelli, Kepala Pengelola Investasi di Northlight Asset Management.

Tetapi batas waktu untuk tawaran terbaik serta struktur kerja yang lebih jelas dapat memberikan sinyal positif kepada pasar.

Pada saat yang sama, OECD mengurangi perkiraan pertumbuhan dunia untuk tahun 2025 hingga 2,9% dari angka semula yaitu 3,1%. Alasannya adalah dampak sengketa perdagangan terhadap perekonomian Amerika Serikat.

Meskipun demikian, Deutsche Bank malah meningkatkan target akhir tahun untuk S&P 500 dari 6.150 menjadi 6.550, berdasarkan pada redanya tekanan tariff serta perekonomian AS yang masih kuat.

JOIN CHANNEL KAMI

Dapatkan Notifikasi Update Info Lowongan Terbaru Melalui :

  1. CHANNEL WHATSAPP
  2. CHANNEL TELEGRAM
  3. POSTINGAN INSTAGRAM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *