- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
business, events and festivals, local news, news, politicsbusiness, events and festivals, local news, news, politics - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
10
TERAS GORONTALO-
Wakil Gubernur (Wagub) Gorontalo, Idah Syahidah menyatakan dukungannya sepenuhnya untuk ide ekonomi inklusif yang dipresentasikan pada acara Festival Pesona Tameto tahun 2025.
Satu hal yang menarik perhatian adalah adanya Kedai Tuli, tempat bisnis di mana komunitas tuli berpartisipasi secara aktif dalam perekonomian setempat.
Acara tersebut diselenggarakan di Taman Budaya Limboto, Kabupaten Gorontalo pada hari Jumat tanggal 23 Mei 2025, yang diperkenalkan oleh Kantor Wilayah Bank Indonesia (BI) Provinsi Gorontalo.
Ajang ini mencampuradukkan konsep utama memperkuat ekonomi dan keuangan syariah (Eksyar) bersamaan dengan perubahan menuju ekonomi dan keuangan digital (EKD).
Pada pidato pembukanya, Wagub Idah Syahidah menyampaikan apresiasinya kepada BI Gorontalo karena telah memberikan kesempatan pada pebisnis penyandang disabilitas. Dia berpendapat bahwa Kedai Tuli mencerminkan semangat keterbukaan dan kesetaraan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi mereka.
Ini merupakan contoh konkret dari pemajuan ekonomi yang bersifat inklusif. Rekan-rekan penyandang disabilitas memiliki hak untuk mendapat akses dan peluang serupa guna memutar roda ekonomi ini,” jelas Idah, sapaan Bunda Disabilitas asal Gorontalo.
Wakil Gubernur menekankan bahwa tindakan tersebut sesuai dengan usaha pemerintah setempat untuk menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang merata dan melibatkan semua kalangan masyarakat, terutama Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dari komunitas berisiko tinggi.
Di samping itu, Idah juga menggarisbawahi kepentingan mensupport pemuda, terlebih lagi Generasi Z, untuk memulai bisnis yang kreatif dan inovatif.
Menurutnya, pemerintah perlu berperan sebagai pendukung untuk memastikan bahwa UMKM muda dapat tumbuh dan meningkatkan skala operasional mereka melalui kerjasama dengan institusi finansial.
Tidak mau kalah, Wagub pun mengapresiasi perkembangan Gorontalo dalam menerapkan teknologi finansial digital, terlebih lagi pemanfaatan QRIS pada aktivitas transaksi sehari-hari. Dia berpendapat bahwa cara ini jauh lebih efisien serta aman bila disbanding dengan metode tradisional.
“QRIS saat ini semakin populer, termasuk untuk transaksi yang bersifat kecil. Hal ini meminimalkan kesulitan dalam menyediakan kembalian uang receh dan mendukung peningkatan efisiensi transaksi,” ungkapnya.
Menyudahi pidatonya, Idah menyampaikan selamat kepada pihak-pihak yang telah dilantik sebagai pengurus Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Provinsi Gorontalo pada tahun 2025. Dia juga berharap bahwa KDEKS akan mampu menjadi motor penggerak utama untuk meningkatkan sistem ekonomi dan keuangan syariah di wilayah tersebut. ***