- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
emergencies, local news, news, news media, pregnancyemergencies, local news, news, news media, pregnancy - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
14
Laporan Penulis Tribunjabar untuk Kabupaten Cianjur, Fauzi Noviandi
lowongankerja.asia, CIANJUR –
Video viral menunjukkan seorang wanita yang sedang mengandung dipikul oleh beberapa orang di Cianjur agar dapat mencapai puskesmas terdekat karena jalan lumpurnya membuat kendaraan tak bisa melewatinya.
Video dengan durasi kira-kira 30 detik tersebut diposting untuk pertama kalinya oleh akun Facebook Endang Sutanto pada hari Kamis, tanggal 15 Juni 2025.
Video yang sudah dilihat oleh 1,7 juta orang di Facebook tersebut menggambarkan beberapa warga sedang membawa seekor ibu hamil menuju rumah sakit untuk persalinan pada hari Minggu (18/5/2025).
Wanita hamil itu terlihat dibawa menggunakan kain saroeng yang dipikul di atas dua batang kayu melalui jalanan lumpur sebagai satu-satunya rute menuju kantor distrik setempat.
Menurut data yang dikumpulkan, wanita hamil bernama Nur Aida (25), berasal dari Desa Mulyasari, Kecamatan Agrabinta, Kabupaten Cianjur.
“Warga yang sedang melewati jalanan lumpur tersebut membantu mendongi seorang wanita hamil menuju Puskemas Agrabinta guna persalinan, hal ini terjadi pada hari Rabu (14/5/2025),” ungkap KepalaRW 04 di Desa Mulyasari Hadim (40), ketika ditemui dan dimintai konfirmasi.
Sebelum maju lebih dulu, sang ibu hamil itu pernah mengalami kram, tanda-tanda bahwa ia sebentar lagi akan bersalin karena telah memasuki waktunya.
“Oleh karena posisi puskesmas yang jauh, wanita hamil itu terpaksa diangkat oleh keluarganya, saudara-saudaranya, serta tetangganya secara bergantian menggunakan peralatan sederhana,” ujarnya.
Menurunya lagi, beberapa penduduk dipaksa melalui jalanan yang rusak parah, penuh lumpur, dan bergelombang dengan batu-batu kecil selama tiga kilometer agar bisa mencapai tempat pertemuan.
“Pada saat sampai di tempat penerimaan, wanita yang sedang mengandung itu yakni Nur Aida segera dilarikan ke puskesmas. Tetapi tenaga medis tidak dapat menanganinya. Akibatnya, ibu Nur Aida dirujuk ke rumah sakit di Sukabumi,” jelasnya.
Dia mengatakan bahwa saat berada di jalan menuju rumah sakit yang paling dekat dengan Sukabumi, sang ibu hamil itu sudah sangat lelah. Hingga akhirnya, beberapa bagian dari tubuh bayi mulai kelihatan.
“Pertama berencana membawanya ke rumah sakit di Sukabumi, namun bayi tersebut lahir sebelum tiba. Beruntung tempat itu tidak jauh dari sebuah puskesmas. Oleh karena itu, Ibu Nur Aida melahirkan di fasilitas kesehatan tersebut,” ungkapnya.
Di sisi lain, Kepala Desa Mulyasari, Ade Rustandi menyebutkan bahwa keberadaan ibu hamil yang siap bersalin dan perlu dibawa menggunakan perlengkapan sederhana seperti tandu, sudah merupakan kasus yang tidak baru.
“Bukan cuma ibu hamil, ternyata warga yang sedang sakit pun kadang perlu dijinjing agar bisa mendapatkan perawatan di Puskesmas,” ujarnya.
Selain itu dirinya mengaku, kesulitan untuk membangun akses jalan utama warga di wilayahnya karena keterbatasan anggaran.
“Dana desa yang dialokasikan setiap tahun adalah sebesar Rp 800 juta untuk menangani berbagai keperluan di daerah tersebut, namun ada puluhan kilometer jalanan yang belum terbenamkan dengan baik. Sebab jika menggunakan aspal, kondisinya akan cepat hancur,” katanya.