- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
emergencies, local news, news, news media, public healthemergencies, local news, news, news media, public health - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
13
Laporan dari kontributor Tribunjabar untuk Kabupaten Cianjur, yaitu Fauzi Noviandi.
lowongankerja.asia, CIANJUR –
Video viral menunjukkan seorang wanita yang sedang mengandung digendong oleh beberapa orang dalam upaya mencapai puskesmas terdekat karena kondisi jalannya rusak dan tak dapat dilewati kendaraan.
Video dengan durasi kira-kira 30 detik tersebut diposting untuk pertama kalinya oleh akun Facebook bernama Endang Sutanto pada hari Kamis, tanggal 15 Juni 2025 yang lalu.
Video yang sudah dilihat oleh 1,7 juta orang di Facebook tersebut menggambarkan beberapa warga sedang membawa seorang ibu hamil menuju rumah sakit untuk persalinan pada hari Minggu (18/5/2025).
Wanita hamil itu terlihat dibawa menggunakan kain saroeng, serta memegangi dua batang kayu sebagai penopangnya saat melintasi jalanan lumpur yang merupakan satu-satunya rute menuju kantor camat setempat.
Menurut data yang dikumpulkan, wanita hamil bernama Nur Aida (25), berasal dari Desa Mulyasari, Kecamatan Agrabinta, Kabupaten Cianjur.
“Warga yang melewati jalanan lumpur tersebut membantu menggendong seorang wanita hamil menuju Puskesmas Agrabinta guna persalinan, hal ini terjadi pada hari Rabu (14/5/2025),” ujar Kepala Rw 04 dari Desa Mulyasari Hadim (40) ketika dimintai konfirmasi.
Sebelum melanjutkannya, sang ibu yang sedang mengandung itu pernah merasakan kram, tanda-tanda bahwa ia sebentar lagi akan bersalin karena telah memasuki waktunya.
“Oleh karena posisi Puskesmas yang jaraknya jauh, sang ibu hamil terpaksa harus dibawa oleh anggota keluarganya, para kerabat serta tetangganya secara bergantian memakai peralatan sederhana,” ungkapnya.
Menurunya, beberapa penduduk dipaksa mengambil rute jalanan yang rusak dan penuh lumpur beserta batu-batu kecil selama kurang lebih tiga kilometer demi mencapai tempat pengungsian.
“Pada saat sampai di tempat penerimaan, wanita yang sedang mengandung itu yakni Nur Aida segera dibawa ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Tetapi staf medis tidak mampu merawatnya. Akibatnya, Bu Nur Aida harus dirujuk ke rumah sakit di Sukabumi,” jelasnya.
Dia mengatakan bahwa saat berada dalam perjalanan ke rumah sakit di Sukabumi, sang ibu hamil sudah sangat kesakitan. Bahkan sebagian badan bayi pun telah kelihatan.
“Awalnya berniat membawa ke rumah sakit di Sukabumi, namun bayi tersebut sudah kelihatan. Beruntung tempat perjalanannya dekat dengan puskesmas. Oleh karena itu, Ibu Nur Aida melahirkan di puskesmas tersebut,” jelasnya.
Saat itu, Kepala Desa Mulyasari, Ade Rustandi menyebutkan bahwa keberadaan ibu hamil yang siap bersalin dan perlu dibawa menggunakan perlengkapan sederhana seperti tanduan, sudah merupakan insiden yang tidak baru.
“Bukan cuma ibu hamil, ternyata penduduk yang sedang sakit pun kadang perlu dijinjing agar bisa mendapatkan perawatan di Puskesmas,” ujarnya.
Di samping itu, ia menyatakan bahwa dia merasakan kesulitan dalam pembangunan infrastruktur jalan utama bagi masyarakat di daerahnya akibat terbatasnya dana yang tersedia.
“Dana desa yang dialokasikan setiap tahun sebesar Rp 800 juta digunakan untuk mengurus berbagai hal, namun ada puluhan kilometer jalanan yang tetap dalam kondisi buruk. Sebab bila menggunakan aspal, permukaannya mudah rusak; oleh karena itu perlu mempertimbangkan penggunaan beton,” terangnya.