- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
crime, incident, news, police reports, scandalscrime, incident, news, police reports, scandals - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
14
lowongankerja.asia
Video tentang mempelai laki-laki yang ditodong oleh beberapa orang langsung selepas upacara pernikahan beredar luas di platform-media maya.
Kejadian tersebut berlangsung di desa Sendana, kecamatan Kasimbar, kabupaten Parigi Moutong, provinsi Sulawesi Tengah.
Petugas polisi juga telah menerima laporan dan sedang menginvestigasi kejadian itu.
Menurut laporan dari TribunPalu, insiden penganiayaan yang terjadi pasca upacara perkawinan tersebut berlangsung pada hari Rabu (23/4/2025).
Rekaman detik demi detik penyerangan diamati oleh seorang yang turut hadir bersama mempelai dan famili.
Awalnya, kedua mempelai yang masih menggunakan pakaian pernikahan tampak sungkan tangan di tangan keluar dari sebuah kamar.
Ketika mereka hampir mencapai pintu, tiba-tiba tiga pemuda berseragam hijau serta satu pemuda berkemeja hitam menyerbu lalu memukul mempelai pria bernama Mamat.
Tindikan terjadi dengan cepat, para penyerang segera pergi kembali.
Famili itu berseru dengan panik ketika tindakan kekerasan sedang berlangsung.
Mamat yang cedera segera diantar ke klinik terdekat guna menerima pengobatan medis.
Berdasarkan informasi yang terkumpul oleh TribunPalu, ditemukan bahwa para pelaku ternyata adalah saudara kandung dari pihak keluarga pengantin wanita.
Sementara itu, diperkirakan mereka merasa tersinggung atau kecewa dengan keluarga mempelai laki-laki, walaupun motivasi sebenarnya masih belum jelas.
Penduduk Desa Sendana mengkritik insiden itu karena merusak momen kegembiraan perkawinan pasangan tersebut.
Mereka berharap agar penegak hukum dengan cepat menyelidiki penyebab dari insiden tersebut dan memberikan sanksi yang tegas kepada para tersangkut pembobrok.
Sementara itu, Kapolsek Kasimbar, Imda Arman, menyebut bahwa mereka telah mendapatkan informasi terkait identitas tersangka penganiaya tersebut.
“Orang yang melakukan pemukulan kepada pengantin pria telah ditentukan. Kami sudah mengidentifikasi orang tersebut dan dia bernama awal BI. Orang ini berasal dari keluarga wanita,” jelas Arman ketika diwawancara.
Menurutnya, setelah insiden terjadi, sang penjahat segera melarikan diri sebelum petugas kepolisian sampai di tempat kejadian.
Sampai sekarang, lokasi dari pelaku masih belum ditemukan.
Mengenai dugaan bahwa tindakan kekerasan disebabkan oleh jumlah mahar yang dinilai rendah, kepolisian masih belum dapat mengkonfirmasi keaslian dari berita tersebut.
“Masih terdapat beberapa versi yang belum pasti. Sebenarnya sebelumnya ada saja perselisihan dalam keluarga, namun pernikahan tetap dilangsungkan setelah diskusi bersama antar anggota keluarga,” jelasnya.
Yang teridentifikasi sebagai korban Maulana, seorang penduduk Desa Maninili, menjadi target penganiayaan oleh salah satu anggota keluarga wanita tersebut.
“Pihak yang terkena dampak telah mengadukan kasusnya ke kantor polisi setempat kemarin, dan kita sudah menyiapkan berkas lengkap pengaduannya. Selain itu, kita juga telah melakukan pemeriksaan pada sejumlah saksi,” jelasnya.
Artikel ini sudah dipublikasikan di
TribunJakarta.com