- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
football clubs, football players, news, soccer, sportsfootball clubs, football players, news, soccer, sports - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
8
lowongankerja.asia
Pemain Liverpool Trent Alexander-Arnold mendapat ejekan dari beberapa pendukung Liverpool ketika dia tampil di Anfield untuk pertama kalinya setelah menyatakan keinginannya untuk hengkang dari tim tersebut menjelang akhir musim ini bersama kontrak yang akan habis.
Liverpool mengakhiri pertandingan dengan skor seri 2-2 kontra Arsenal yang hanya bermain dengan sepuluh orang di Liga Inggris pada hari Minggu (11/5). Alexander-Arnold masuk sebagai pengganti pada menit ke-67.
Dia menerima respons negatif dari kebanyakan penyuka Liverpool yang memadati stadion, walaupun ada juga fans yang memberikan aplaus sebagai bentuk apresiasinya terhadap sang bintang.
The Reds
itu di akhir pertandingan.
Melansir dari
ESPN
yang mengutip
Sky Sports
, Bek legendaris Liverpool Jamie Carragher menyuaratkan kekagetannya saat mendengar Trent Alexander-Arnold dihina oleh para penggemarnya.
The Reds
di Anfield.
“Inilah poin utama dari laga (Liverpool vs Arsenal). Ini adalah topik yang akan diperbincangkan banyak orang (perpindahan Alexander-Arnold). Saya percaya kita akan mengobrolinya pasca pertandingan dan hal ini pasti akan ditampilkan di hampir semua koran esok hari,” ungkap sang legenda The Reds berumur 47 tahun tersebut.
Saya sangat terkesima melihat jumlah penonton yang begitu besar. Begitu memandangi sekitar enam puluh ribu orang di Anfield, saya yakin masih ada beberapa individu yang kurang setuju dengan keadaan ini (terkait kepindangan Alexander-Arnold). Saya sudah menyampaikan pendapat bahwa hal tersebut cukup bisa dipahami.
Saat Liverpool bertanding dengan Leicester, saya sempat mengungkapkan adanya ejekan dari para pendukung yang meragukan usaha pemain-pemain dalam mencetak kemenangan demi mendapatkan tiga angka serta merebut trofi untuk klub (Liverpool). Mereka bahkan dianggap perlu dicerca karena hal tersebut.
Memahami betul bahwa terdapat banyak rasa tidak nyaman. Saya merasakan hal tersebut dan sejumlah individu di luar kota Liverpool sepertinya kesulitan membayangkan situasi ini, namun menurut pendapat saya, meraung-meraung mendekati salah satu dari para pahlawan tim Anda ketika sedang bertanding tak sesuai dengan apa yang saya yakini sebagai sikap pantas.
Pelatih Liverpool Arne Slot juga bereaksi tentang sikap para penggemar, yang menunjukkan bahwa Alexander-Arnold mungkin bisa terhibur oleh beberapa tanggapan positif beberapa fans yang masih mengapresiasinya.
“Bagi siapapun yang bertanya tentang hal tersebut, saya selalu menyatakan bahwa menjadi luar biasa adalah bisa hidup di Eropa dimana tiap individu diberikan hak untuk mempunyai pandangan masing-masing serta kesempatan untuk menyampaikannya,” ungkap Slot.
“Beberapa dari mereka (para penggemar Liverpool) tidak senang dengannya (Alexander Arnold). Saya pikir mereka semua tidak senang dengan kepergiannya dari klub, tetapi beberapa dari mereka menunjukkannya dengan cara mencemoohnya.
Tetapi sebagian di antara mereka ikut memuji. Mereka yang menginginkan pandangan seperti itu. Aku belum menanyakan hal tersebut pada Trent, tapi bisa jadi dia sungguh kaget atas respons para penggemarnya hari ini.
Saya pun masih belum mengetahui (perasaan Alexander-Arnold), sebab saya belum sempat mengobrol dengannya, namun pasti responsnya bervariasi sehingga tak seluruhnya buruk.
“Sementara itu terus berjalan, ketika giliran dia untuk menendang bola lepas, seluruh penonton meraikan harapan dia bisa memasukkan si kulit bundar ke gawang dan nyaris berhasil melakukannya. Saya tak yakin dia merasa ada sesuatu yang buruk dari hari ini. Namun demikian, saya belum sempat membicarakannya dengan dirinya,” tutup Slot
Pemain Liverpool, Andrew Robertson, mengungkapkan bahwa dia merasa “tidak enak” saat melihat rekannya di tim dicerca oleh para pendukung. Dia juga menyanjung dedikasi Trent Alexander-Arnold terhadap klub ini.
“Penuh penyesalan karena kehilangan sahabat terbaiknya, ia adalah seorang pemain istimewa serta individu luar biasa. Dia selalu memotivasi saya dan membantu saya tumbuh sebagai pemain,” ungkap bek sayap kiri berusia 31 tahun tersebut.
Pewarisannya akan tetap abadi, ia sudah mengerjakan berbagai macam hal untuk tim ini (Liverpool). Ia bakal sangat aku rindui sebagai salah satu sahabat paling dekat di tempat ini, kita telah menjalani segala sesuatunya bersama.
Dia sudah mengantarkanku ke tingkatan yang tak terbayangkan sebelumnya. Ini bukanlah perkara sederhana untuk Trent, namun ia telah menentukan pilihannya,” tambahnya.
“Tidak menyenangkan melihatnya dicemooh, tetapi Anda tidak dapat memberi tahu orang lain apa yang harus dirasakan. Itulah yang saya rasakan tentang hal itu dan saya tidak akan memberi tahu orang lain apa yang harus dirasakan tentang hal itu,” pungkas Robertson.