Tendangan Karyawan Minimarket Surabaya Buat Pencuri Kalah, Honda Scoopy Terhindar Serangan

Tendangan Karyawan Minimarket Surabaya Buat Pencuri Kalah, Honda Scoopy Terhindar Serangan


MOTOR Plus-online.com – Berhati-hati ketika memarkir sepeda motor, area parkir minimarket sering menjadi sasaran para pencuri.

Kecelakaan seorang pencuri akibat tendangan dari karyawan minimarket membuat Honda Scoopy tidak hancur.

Ternyata, seorang pegawai minimarket menjadi sorotan karena bertindak dengan pemberanian luar biasa dalam mengejar dan menghentikan pencuri sepeda motor milik konsumennya hingga ke parit pinggir jalan Yani Frontage, Wonokromo, Surabaya, tepatnya di depan RSAL dr. Ramelan Surabaya, pada hari Kamis tanggal 29 Mei 2025 dinihari.

Tendangan Karyawan Minimarket Surabaya Buat Pencuri Kalah, Honda Scoopy Terhindar Serangan

ternyata orang itu bernama Rendra Wisnu Pratama (21), seorang pendatang dari kabupaten Nganjuk yang menetap di sebuah kos di kecamatan Sedati, kabupaten Sidoarjo.

Pemuda tersebut sebenarnya telah berkarir sebagai pegawai di toko kelontong yang terletak di Jalan Ketintang Selatan, Karah, Jambangan, Surabaya, dalam kurun waktu dua tahun.

Selanjutnya, bagaimana kisah pahlawannya sukses mencegah kaburnya perampok yang berencana mencuri sepeda motor milik salah satu konsumen minimarkernya?

Narasi tersebut menceritakan bahwa pada waktu sekitar pukul 07:30 Waktu Indonesia Bagian Barat (WIB), Rendra yang tengah mengatur peralatan untuk berjualan di display tiba-tiba dikagetkan oleh teriakan seorang wanita, ibu rumah tangga berumur antara 25 hingga 30 tahun, berasal dari area tempat parkir mobil bagian depan mini market itu.

Ketika dihampiri, ternyata korbannya berteriak bahwa motornya tadi telah dicuri oleh seorang pria tak dikenal yang melarikan diri ke arah utara lewat Jalan Raya Ketintang Madya atau menuju Kampus Unesa.

Korban mengatakan bahwa dia pernah melihat sang tersangka dengan tubuh gemuk dan agak kegemukan sedang membonceng sepeda motor Honda Scoopy bernopol AG dari daerah setempat, melewati jalan-jalan itu.

Setelah mendengarkan kesaksiannya, Rendra yang tidak mau kehilangan jejak sang pelaku, segera bergerak dengan meminta bantuan dua teman kerjanya di minimarkernya untuk bersama-sama mencari tersangka itu.

Dia mengharapkan dua kawannya naik bersama pada sepeda motornya guna menyusuri jalur Jalan Ketintang Madya yang merembes ke area pemukiman rapat demi mencegat jalan keluar yang direncanakan oleh sang tersangka.

Sementara itu, Rendra mengemudikan sepedanya sendiri dan kemudian membonceng korban untuk menuntunnya saat sedang dalam perebutan.

ternyata, melanjutkan Rendra, sang penjahat berlari menuju utara melewati Jalan Raya Ketintang Madya dan akhirnya mencapai pertigaan jalan tersebut.

Saat tiba di pertigaan itu, sang penjahat membelok ke arah timur dan melaju sejauh kurang lebih satu kilometer di Jalanan Raya Ketintang.

ternyata, si pelaku bergerak menuju jalan-jalannya di sekitar daerah yang dekat dengan gerbang keluar tempat parkir mobil Mal Royal Plaza.

Menurut observasinya, Rendra mencatat bahwa sang eksekutor pencopet sepeda motor tersebut menunggangi motornya sendiri dengan cepat, disusul oleh satu lagi pengendara Honda Beat yang diduga erat sebagai kawan dari kelompoknya.

Hei, sekitar 50 meter sebelum mencapai pusat perbelanjaan itu, tepat sesudah melewati persimpangan jalur kereta api (KA), Rendra yang sukses mendahului kendaraan bermotor penjahat tersebut, berupaya mengayunkan tendangan dengan kakinya yang kiri langsung ke paha kanannya.

Akan tetapi, sang penjahat berhasil mempertahankan stabilitas kecepatan motornya untuk terus melaju cepat menuju persimpangan jalan yang berdekatan dengan pagar beton Mal Royal Plaza di hadapannya.

Tidak mau dikejar terus oleh sang penjahat yang sangat gigih dalam upaya melarikan diri, Rendra mengejar lagi sepeda motornya dan sekali lagi mengayunkan tendangan kakinya ke arahnya berkali-kali.

ternyata, tendangannya sukses menghancurkan sepeda motor sang pelaku sehingga terjatuh, tepat di hadapan gerbang Mal Royal Plaza yang letaknya tidak jauh dari pertigaan tersebut.

Akan tetapi, daripada mengakui kekalahan, sang pelaku justru membangkitkan semangatnya lagi kemudian segera melanjutkan perjalanannya dengan berlari.

Pada kesempatan kali ini, menurut Rendra, para pelaku semakin berani dalam melarikan diri mereka dengan terjun ke jalan dan bertabrakan dengan tiga lajur jalan raya yang ada di tempat itu.

ternyata sang pelaku berupaya menuju ke semak-semak yang terletak di area antara jalur kereta api dan jalan pinggir ANI, di hadapan Rumah Sakit Angkatan Laut Surabaya, dalam upayanya menghapuskan petunjuk dirinya.

Sial sekali, teriak Rendra dengan keras mengundang perhatian para pengemudi dan penduduk setempat yang berada di seputaran RSAL Surabaya untuk cepat datang membantu mengejar sang penjahat.

Rendra berpendapat bahwa sang pelaku salah dalam menentukan jalur lari, percaya bisa hilangkan jejak dengan melewati area terbuka yang penuh dengan semak-belukar tersebut.

ternyata sang pelaku malah tersandung di saluran drainase pemisah antara trotoar dan jalanan beton itu, sehingga menyebabkan kaki dia berdarah, badannya bercak-bercak karena terkena tanah liat hitam, serta tenaganya semakin habis ketika mencoba keras untuk kemudian mengalah.

“Saya dikawal oleh sebuah minimarket hingga sampai di jalur kereta Ketintang dan melihatnya dari kejauhan. Sepeda motornya berwarna abu-abu seperti jenis Scoopy itu mendadak meningkatkan kecepatan sementara dia mendorong saya turun dari kendaraannya sehingga saya jatuh. Saya bangkit kembali untuk mengejarnya tetapi ditendang sebanyak dua kali lalu tersandung dan terjatuh masuk ke selokan,” ungkapnya ketika ditemui Tribunjatim.com, tepat di lokasi tempat ia bekerja tersebut.

Menurut data yang dia miliki, tersangka yang ditahan tersebut adalah orang yang melakukan perampokan sepeda motor. Dia melancarkannya bersama dengan seorang kawan, yang naik motor Honda Beat tanpa plat nomor sebagai kendaraan untuk kejahatan ini. Tetapi, sahabatnya mampu lolos.

“Pelaku berjumlah dua orang. Salah satunya mengendarai Honda Beat,” jelasnya.

Ketika ditanya tentang alasan Rendra sangat berani melacak dan menghadapi pencuri sepeda motor yang lari, dia menjawab bahwa ia hanya mencoba seteguh mungkin untuk membantu salah satu pengunjung atau konsumen di minimarkernya supaya dapat mendapatkan motornya kembali.

Di samping itu, Rendra juga menyatakan bahwa keterampilannya dalam mengejar dan melakukan tendangan mematikan menuju pencuri sepeda motornya yang lari dengan kendaraan rampasannya itu tidak hanya disebabkan oleh dorongan emosional akibat tingkah polah penjahat tersebut.

Namun, Rendra melakukan ini menggunakan gerakan spesial yang ia kuasai saat belajar Seni Beladiri Pencak Silat Tunas Putih, sehingga tendangan miliknya tetap berenergi dan akhirnya dapat mengalahkan penyerang tersebut.

“Mengapa begitu berani untuk bertindak secara heroik? Saya akan membantu asalkan saya masih mampu. Syukur alhamdulillah, saya memiliki kemampuan beladiri dan sempat mengikuti Pencak Silat di Tunas Putih dari Nganjuk,” tutupnya.

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Wonokromo Polrestabes Surabaya Ipda M Zahari membenarkan, pelaku pencurian motor seperti dalam video tersebut sudah diamankan oleh personelnya, dan masih diinterogasi untuk mengejar kemungkinan teman pelaku lainnya.

“Betul kami yang menjaga di Polsek Wonokromo. Kami terus melanjutkan penyelidikan,” ujar Zahari seperti dilansir dari TribunJatim.com.

JOIN CHANNEL KAMI

Dapatkan Notifikasi Update Info Lowongan Terbaru Melalui :

  1. CHANNEL WHATSAPP
  2. CHANNEL TELEGRAM
  3. POSTINGAN INSTAGRAM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *