Taylor Swift Umumkan Kembali Karya Musiknya yang Tercipta Sebelumnya

Taylor Swift Umumkan Kembali Karya Musiknya yang Tercipta Sebelumnya



Taylor Swift secara resmi menyatakan bahwa dia sekarang memegang sepenuhnya hak atas enam album awalnya. Berita ini menjadi penutup bagi perjuangan berkepanjangan yang telah berlangsung selama enam tahun demi mendapatkan kontrol kembali terhadap musik miliknya.

“Selama bertahun-tahun, saya cuma dapat bermimpi mendapatkan peluang seperti ini. Usai dua dasawarsa ditakdirkan suatu hal lalu direnggut kembali, saya nyaris putus asa. Namun pada hari ini, akhirnya saya sanggup berkata begini: Seluruh lagu yang pernah saya ciptakan sekarang sungguh menjadi miliki pribadi,” katanya dalam pengumuman bernada emosi yang diterbitkan di websitenya secara resmi.

Album-album itu awalnya dipasarkan oleh mantan perusahaannya, Big Machine Records, kepada Scooter Braun pada tahun 2019. Kemudian, mereka dijual kembali ke Shamrock Capital pada 2020.

Sebagai gantinya dari mengakui kekalahan, sang artis pop-country itu memutuskan untuk mencatat kembali seluruh lagu lama miliknya.

Proyek penggarapan ulang dimulai tahun 2021 dengan rilisnya Fearless (Taylor’s Version), disusul oleh Red (Taylor’s Version), Speak Now (Taylor’s Version), serta 1989 (Taylor’s Version). Saat ini, Swift sudah mendapatkan kembali semua koleksi tersebut dari Shamrock Capital, mencakup pula hak untuk klip musik, dokumenter pertunjukan live, desain sampul album, dan bahan-bahan lain yang belum pernah diterbitkan sebelumnya.

Dia mengatakan bahwa dukungan para fans terhadap album rekam ulang beserta keberhasilan tur “The Eras Tour” adalah faktor utama yang membuat dia dapat membeli kembali lagunya. Penyanyi “All Too Well” ini juga memberikan pujian kepada Shamrock Capital karena sikap adil dan jelas mereka selama perundingan.

“Saya sangat bersyukur terhadap setiap individu di Shamrock Capital karena mereka merupakan pihak pertama yang memberikan kesempatan ini pada saya. Mungkin tato perdana saya bakal berupa shamrock besar di posisi dahinya,” jelas Swift.

Dengan memegang hak sepenuhnya terhadap ciptaannya, Swift sekarang menguasai secara keseluruhan tentang cara menggunakan dan mendistribusikan lagunya, mencakup izin untuk digunakan dalam film, iklan, serta berbagai platform digital. Bagaimana dengan Reputation (Taylor’s Version) yang menjadi sorotan?

Swift dengan jujur menyatakan bahwa dia belum melakukan penggarapan ulang untuk album Reputation. Tetapi, berkat kepemilikannya sepenuhnya atas masters original dari karyanya, dia mempunyai kebebasan yang lebih besar untuk menentukan arah di mana karir musikalnya akan berkembang selanjutnya.

Album itu adalah satu-satunya yang menurut saya tidak dapat ditingkatkan melalui rekaman ulang,” katanya. Meskipun demikian, Swift masih mempertimbangkan untuk menerbitkan versi Vault atau bahkan versi Taylor’s Version di waktu depan “ketika saatnya sudah tiba.

Melalui capaiannya tersebut, Taylor Swift tak sekadar mengejar kembali kontrol terhadap ciptaan-ciptaannya namun juga semakin menyokong gagasan bahwa milik penuh adalah hal yang vital bagi seniman-seniman. Dia bermimpi bahwasanya pelajaran dari petualangannya bisa membantu menciptakan transformasi baik di dunia industri musik serta memberi dorongan pada penyanyi-penyanyi lain agar ikut melawan demi mendapatkan hak kekayaan intelektual mereka sendiri. (*)

JOIN CHANNEL KAMI

Dapatkan Notifikasi Update Info Lowongan Terbaru Melalui :

  1. CHANNEL WHATSAPP
  2. CHANNEL TELEGRAM
  3. POSTINGAN INSTAGRAM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *