- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
culture, psychology, psychology of everyday life, social issues, womenculture, psychology, psychology of everyday life, social issues, women - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
7
lowongankerja.asia
Pernahkan kamu menjumpai seseorang perempuan yang kelihatannya selalu memburu pengakuan dan persetujuan, walaupun tampak sangat yakin dengan dirinya sendiri? Kadang-kadang, mereka malahan menampilkan sikap-sikap tertentu tanpa disadarinya secara penuh pada kehidupan biasanya. Bisa jadi kita merasakan bahwa mereka sudah cukup stabil, tetapi sesungguhnya di lubuk hati masih tersimpan gelombang emosi.
Phenomenon ini kerap dialami oleh orang-orang yang belum sepenuhnya merasakan kedamaian sejati dalam diri mereka, meskipun telah mencapai umur dewasa. Meski tampak teguh dari luar, mereka memiliki beberapa kebiasaan yang menjadi indikasi adanya ketidaknyamanan internal.
Menurut Geediting.com pada hari Jumat (23/05), berikut adalah beberapa tindakan khas yang tidak disadari sering dilakukan oleh wanita yang belum sepenuhnya menerima diri mereka sendiri.
1. Terlalu Menganalisis Situasi
Salah satu perilaku yang mudah dikenali adalah kegemaran mereka membongkar tiap dialog atau respons dengan berlebihan. Seringkali, mereka membuat asumsi buruk atau menemukan persoalan fiksi dalam benaknya yang tak pernah muncul dalam kenyataannya. Proses analisis tanpa akhir itu bisa menghasilkan tekanan serta rasa cemas yang tidak semestinya.
2. Mencari Kepastian Terus-menerus
Mereka terus-menerus mengumpulkan pandangan orang-orang di sekelilingnya, termasuk untuk perkara-perkara yang remeh dan tak berarti. Sepertinya mereka kurang percaya pada penilain diri sendiri. Upaya mendapatkan pengesahan dari pihak luar ini dapat menunjukkan masalah besar dalam rasa nilai diri individu tersebut.
3. Bertahan agar tetap hadir
Mereka kerap terseret oleh rasa menyesal atas hal-hal dari masa lalu yang tak bisa diubah atau khawatir berlebih tentang masa depan yang masih jauh. Hal itu mencuri kesempatan untuk hidup sepenuhnya hari ini dan sekarang. Bila pikiran selalu menjelajah kemana-mana, mungkin tiba waktunya untuk mundur sejenak dan menyimak detil-detil dalam momen yang tengah berlangsung.
4. Penilaian Diri Berkelanjutan
Tidak ada satu pun tindakan yang mereka ambil yang dirasakan sebagai sesuatu yang memadai, karena mereka menjadi pengecam paling keras terhadap dirinya sendiri. Mereka mensetting ekspektasi yang amat tinggi dan mengutuki diri saat tak mampu menyentuh keadaan sempurna itu. Kecenderungan untuk menyalahkankan diri dengan cara yang merugikan seperti ini kerapkali merenggut kedamaian jiwa individu tersebut.
5. Menghindari Kesendirian
Ide untuk berlama-lama dalam kesejukan kadang-kadang dirasakan sebagai hal yang kurang menyenangkan atau bahkan mengejutkan oleh sebagian orang, sehingga mereka senantiasa mencari seseorang untuk diajak bersosialisasi. Hindarannya dari keadaan tersebut secara konstan bisa jadi merupakan tanda adanya ketidaktertarikan yang signifikan pada pemahaman tentang ide-ide serta emosi personalnya. Meraka merasa lebih tenang apabila ada individu lain di sekitarnya.
6. Kesulitan Menetapkan Batasan
Bisa jadi mereka akan menjawab “iya” padahal benar-benar ingin berkata “tidak,” atau malahan memikul beban yang melebihi kapabilitasnya. Keterbatasan dalam hal menentukan garis batas biasanya disebabkan oleh ketakutan akan penolakan dan kekecewaan orang lain. Banyak di antara mereka yang cenderung lebih mengedepankan prioritas oranglain daripada dirinya sendiri.
7. Mengabaikan Perawatan Diri
Seringkali, mereka menempatkan setiap orang dan hal lain di depan kesejahteraan dirinya sendiri. Mereka menganggap perawatan diri hanyalah suatu bentuk mewah yang kurang penting dibandingkan dengan keperluan dasar. Akan tetapi, fakta sebenarnya ialah bahwa menjaga diri bukanlah perilaku serakah, namun merupakan syarat mutlak untuk mencapai kesehatan jiwa dan raga.
Memahami beragam tindakan ini dapat mendalamkan kita tentang perubahan emosi yang mungkin dialami oleh para wanita di sekitar kita. Perlu ditegaskan bahwa biasanya mereka mengungkapkan hal tersebut tanpa benar-benar sadar akan asal-usul kegelisahan internalnya. Bantuan serta pengertian dari orang-orang terdekat memiliki arti penting untuk perkembangan mereka.
(*)