- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
culture, education, health, mental health, newsculture, education, health, mental health, news - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
2
– JAKARTA – Sekolah Sinarmas World Academy (SWA), berkolaborasi dengan Keswa atau Kaukus Masyarakat Peduli Kesehatan Jiwa, mengadakan kembali diskusi tentang kepentingan menjaga kesejahteraan psikologis pemuda pada event “Mental Health Unplugged: Cerita, Obrolan, dan Tertawa”.
Walaupun tidak menghadiri acara tersebut secara fisik, mantan Menteri Kesehatan Republik Indonesia dan juga pendiri Kaukus Keswa, Nila Moeloek, menegaskan kepentingan kontribusi sekolah dalam meningkatkan kesejahteraan mental pemuda.
“Sekolah tidak hanya berfungsi sebagai tempat pembelajaran, namun juga harus menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan emosi dan aspek mental anak,” jelas Nila.
Dia pun menyebutkan statistik WHO yang mendapati sepertiga remaja global berurusan dengan masalah kesehatan jiwa. Kerjasama antara orangtua, institusi pendidikan, serta masyarakat adalah hal esensial supaya para pemuda bisa merasa nyaman dalam berekspresi dan meminta bantuan ketika dibutuhkan.
Acara yang diselenggarakan pada hari Jumat (13/6) kali ini menampilkan pembicara dari beragam latar belakang, termasuk pendiri Kaukus Keswa Ray Basrowi, aktivis sosial Inaya Wahid, sampai komedian Mo Sidik. Mereka membagikan cerita dan taktik untuk mengatasi tantangan dalam kehidupan sehari-hari. Acara tersebut dilangsungkan dengan format interaktif, dibawakan oleh moderator Reno Fenady, dan diikuti lebih dari ratusan peserta antara murid-murid, guru-guru, serta para orangtua.
Pada bagian sharing session, Inaya Wahid menyatakan betapa pentinya memiliki nyali untuk bersikap terbuka serta mencari bantuan saat dihadapkan pada beban psikologis. “Tiada kesalahan dalam merasakan letih atau tersandera. Hal utamanya ialah kami siap berbicara, mohon dukungan, lalu sama-sama memberikan semangat,” jelas Inaya. Menurutnya, dorongan dari sekitar, entah itu dari kalangan keluarga ataupun institusi pendidikan, menjadi elemen krusial.
Mo Sidik, yang terkenal sebagai seorang stand-up comedian, pun ikut menyuarakan pendapatnya mengenai kesejahteraan psikis dengan menggunakan gaya bercanda khasnya. Meskipun tertawa tidak menyelesaikan segala persoalan, namun melaluinya kita dapat merangkul keberadaan diri serta memandang hidup ini menjadi jauh lebih enteng.
“Jangan ragu untuk mencari kebahagiaan di tengah kesibukan belajar,” kata Mo Sidik yang disambut tawa peserta.
Kepala Umum SWA Deddy Djaja Ria menyatakan bahwa kekuatan mental siswa setara pentingnya dengan pencapaian pendidikan mereka. Menurutnya, para pelajar ini haruslah individu yang bukan saja terdidik dengan baik dari segi ilmu pengetahuan, tapi juga telah dipersiapkan untuk mengatasi berbagai rintangan dalam kehidupannya.
Melalui acara ini, SWA berkomitmen membangun literasi kesehatan mental, memecah stigma, dan memperkuat budaya empati di lingkungan sekolah. “Diskusi terbuka dan edukasi seperti ini penting agar kesehatan mental menjadi fondasi generasi Indonesia yang tangguh dan penuh harapan,” tuturnya.
(esy/jpnn)