- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
business, commerce, indonesia, planning, urban and regional planningbusiness, commerce, indonesia, planning, urban and regional planning - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
6
Ditulis oleh: Dr. Miar P. Bakar, SE., M.Si., CERA
PEMBANGUNAN
Ibu Kota Negara yang berada di Kalimantan Timur membawa kesempatan serta tantangan signifikan untuk wilayah-wilayah terdekatnya, seperti halnya Kalimantan Tengah.
Lokasi geografis yang unggul membuat Kalimantan Tengah mempunyai peluang besar untuk menjadi mitra penting dalam menyediakan kebutuhan logistik, pasokan energi, produk pertanian, serta tenaga kerja. Akan tetapi, agar kontribusinya lebih maksimal, diperlukan taktik ekonomi yang terpadu dan ramah lingkungan.
Menurut pendapat saya terdapat sejumlah strategi ekonomi untuk Kalimantan Tengah yang dapat menjadi mitra strategis bagi Ibu Kota Negara (IKN). Yang pertama adalah Memperkuat Koneksi dan Sarana Prasarana Pendukung.
Sebagai provinsi berbatasan langsung dengan IKN di Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah menempati posisi geografis yang sangat menguntungkan. Oleh karena itu, fokus utamanya adalah meningkatkan sarana prasarana jalan dan logistik, termasuk membangun jalanan interprovinsi, jembatan, serta dermaga Sungai.
Peningkatan fasilitas bandar udara serta sistem transportasi gabungan guna meningkatkan pergerakan barang dan penduduk ke area IKN. Kemudian dilakukan digitalisasi pada struktur jaringan komunikasi agar dapat mensupport layanan baik dari sektor publik maupun swasta yang berinteraksi dengan IKN.
Kedua, Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus dan Infrastruktur Pendukung IKN. Terutama mendukung pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di area penting Kalimantan Tengah, terlebih lagi yang berlokasi dekat dengan rute logistik menuju IKN.
Setelah itu, konsentrasikan upaya pada bidang industri ramah lingkungan serta yang didasari oleh sumber daya setempat, contohnya adalah pengolahan kayu, pertambangan berkelanjutan, dan produksi dari sektor agrobisnis.
Selain itu, juga merancang sentra logistik dan fasilitas pendistribusian guna menjamin ketersediaan materiil konstruksi serta produk pertanian menuju IKN. Ketiga, strateginya adalah Maksimalkan Sumber Daya Alam yang Berkesinambungan dengan menerapkan ideologi ekonomi sirkuler dan ramah lingkungan pada manajemen aset alam termasuk sektor penambangan, hutan, dan perladangan.
Menambah nilai dari produk-produk Kalimantan Tengah dengan mengolahnya lebih lanjut agar dapat disuplai ke Pasar IKN. Selain itu, memperkuat institusi yang bertanggung jawab atas pemantauan dan peraturan lingkungan guna menjamin kelangsungan hidup ekosistem tersebut.
Keempat dalam strateginya meliputi Pembangunan Sumber Daya Manusia dan Perubahan Ekonomi Lokal. Ini mencakup pelatihan keterampilan kerja serta pendidikan tingkat lanjut praktis yang sesuai dengan permintaan industri-industri pendukung IKN seperti konstruksi, informatika, manajemen logistik, dan lain-lain.
Menstimulasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta koperasi setempat agar dapat berperan sebagai pemasok produk dan layanan dalam proyek-proyek IKN. Kemudian, memberikan dorongan finansial dan dukungan kepada wirausahawan muda dan pencipta ide lokal melalui program inkubasi usaha beserta kemudahan mendapatkan pendanaan.
Kelima, kolaborasi strategis di antara pemerintah daerah dan sektor swasta mencakup pembentukan Forum Koordinasi Regional Kalimantan yang bertujuan mewujudkan keterpaduan di antara provinsi-provinsi guna mendukung persiapan pembangunan IKN. Selain itu, meningkatkan posisi Kalimantan Tengah menjadi sumber utama pangan, air, serta energi bagi IKN juga menjadi fokus. Di samping itu, akan didorong model kerjasama Public Private Partnership (PPP) pada pengembangan berbagai proyek infrastruktur dan aspek ekonomi pendukungnya.
keenam adalah Penyusunan Profil Investasi Strategis Kalimantan Tengah yang akan ditujukan pada para investor baik dari dalam maupun luar negeri. Selain itu juga termasuk Merek Dagang Kalimantan Tengah sebagaimana dirancang menjadi “Gerbang Utama Logistik dan Energi bagi IKN”.
Kemudian, menciptakan proses perizinan yang mudah dan mengembangkan lingkungan bisnis yang sejuk dengan cara melakukan reformasi birokrasi serta menerapkan digitalisasi layanan.
Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) yang berlokasi di Kalimantan Timur pada akhirnya membawa kesempatan serta tantangan signifikan untuk wilayah-wilayah terdekat, seperti halnya Kalimantan Tengah.
Letak geografis yang istimewa membuat Kalimantan Tengah berpotensi menjadi mitra penting untuk mendukung pasokan logistik, energi, produk pertanian, dan tenaga kerja.
Akan tetapi, peranan itu harus ditingkatkan dengan menggunakan taktik perekonomian yang terpadu dan lestari.
*) Penulis merupakan seorang Pakar Ekonomi/Guru Besar senior di Fakultas Ekonomi Universitas Palangkaraya (UPR), serta menjabat sebagai Ketua Dewan Penasehat Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) untuk wilayah Kalimantan Tengah.