- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
government, local news, news, politics, politics and governmentgovernment, local news, news, politics, politics and government - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
3
– Pertama kali sepanjang riwayatnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani melangkahkan kakinya ke Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan pada hari Sabtu, 7 Juni 2025. Daerah tersebut terkenal karena menjadi salah satu area berisiko tinggi yang disebabkan oleh perkelahian senjata antara pasukan pihak ketiga dengan grup bersenjata pendukung otonomi papua.
Menurut laporan Regional, kunjungan Sri Mulyani ke Nduga sangat istimewa. Dia tiba di sana bersama dengan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dan disertai oleh perlindungan ekstra yang kuat, bahkan memakai rompi anti peluru. Hal itu dilakukan untuk alasan keamanan karena Nduga merupakan daerah berisiko tinggi.
Yang disampaikan oleh Menteri Pertahanan memang benar, mungkin sampai saat ini belum ada Menteri Keuangan yang berkunjung ke sana atau ke Papua,” jelas Sri Mulyani dalam pernyataannya. “Pribadi telah berkeliling ke sejumlah tempat atau wilayah di Papua beberapa kali, namun ini adalah kunjungan perdana saya ke Nduga.
Turanjang ke Nduga difokuskan untuk memeriksa kondisi pembangunan yang sedang berlangsung di daerah itu secara langsung. Menteri Keuangan bersama dengan Menteri Pertahanan mengunjungi Pos Satgas Pamtas Mobile Yonif 733/Masariku dan juga melakukan pertemuan dengan para anggota Forkopimda lokal.
Mereka juga membawa pesan dukungan terhadap peningkatan keamanan, pendidikan, kesehatan, serta pembangunan sumber daya manusia di daerah tersebut.
Sri Mulyani mengatakan bahwa dengan melihat secara langsung situasi di tempat, dia menjadi lebih memahami kesulitan yang dijumpai oleh penduduk Nduga.
“Karena kalau melihat hanya dari angka, maka tidak bisa melihat situasi dan tantangan yang dihadapi, seperti berbagai risiko, dan hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian,” ujarnya.
Akan tetapi, kunjungan tersebut terjadi saat menghadapi ancaman besar. Pesawat komersial yang membawa delegasi Menteri Keuangan dan Menteri Pertahanan, bernomor pendaftaran PK-ELM dari PT Elang Nusantara Air, diduga menjadi sasaran serangan oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Gerakan Pengliburan Papua (TPNPB-OPM).
Dalam pernyataan tertulis yang diterima, juru bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom menegaskan bahwa pesawat tersebut sudah dimasukkan ke dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) oleh grupnya lantaran sebelumnya membawa Panglima Kogabwilhan III, Letnan Jenderal TNI Bambang Trisnohadi beserta pasukan militernya.
“Pesawat komersial bernomor penerbangan PK-ELM Elang Nusantara Air yang beroperasi antara Timika dan Nduga, dijadikan DPO oleh TPNPB-OPM,” ujar Sebby.
Dia menyebutkan pula bahwa pesawat, pilot, serta copilot dipandang sudah masuk ke dalam area peperangan yang dideklarasikan oleh TPNPB-OPM sebagai daerah konflik.
Walaupun begitu, kedatangan ini dianggap sebagai tindakan signifikan oleh pemerintah pusat dalam menyaksikan secara langsung hambatan-hambatan pembangunan di daerah-daerah tertinggal, terlebih lagi menghadapi ancaman keamanan yang berkelanjutan.
(Tim Redaksi: Icha Rastika)