- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
artificial intelligence, automation, software and applications, technology, technology trendsartificial intelligence, automation, software and applications, technology, technology trends - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
30
Inventor SENOPATI Dwi Sunaryono ketika memperlihatkan halaman asisten AI SENOPATI. (Humas ITS)
lowongankerja.asia
Implementasi Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) untuk Provinsi Jawa Timur pada tahun 2025 saat ini sedang mempersiapkan diri dengan adanya bantuan teknologi kecerdasan buatan dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Dengan menggunakan platform yang disebut Senpati (Sepuluh Nopember Personal Assistant with Intelligence), registrasi tahun ini diproyeksikan akan menjadi lebih lancar dan memberikan informasi yang jelas kepada publik.
SENOPATI, yang dulunya terkenal sebagai asisten pembelajaran menggunakan teknologi AI generatif, saat ini sedang dikembangkan menjadi penasihat digital untuk membantu dalam pengaksesan informasi pada masa pendaftaran dan seleksi masuk perguruan tinggi.
Ketua Pusat Studi Kecerdasan Buatan dan Teknologi Digital (KATD) ITS I Ketut Eddy Purnama mengatakan bahwa platform tersebut dibuat guna memudahkan publik dalam meraih informasi dengan cepat tanpa perlu selalu menggunakan jasa layanan bantuan teknis.
“Melalui SENOPATI, para calon siswa dan orangtua dapat mendapatkan informasi setiap saat dan dari tempat manapun. Hal ini sangat bermanfaat untuk mengurangi beban staf, terutama pada periode sibuk penerimaan murid baru,” jelas Ketut, Jumat (25/4).
Pengguna bisa masuk ke sistem SENOPATI lewat situs web resmi spmbjatim.net dengan proses login kemudian ikut klik pada link-link yang ada di sana. Situs ini sudah disertai panduan teknis (juknis) resmi dari SPMB tahun 2025, termasuk detail tentang tempat pendidikan, jumlah kuota zona tertentu, serta metode daftar cocok bagi para pelamar siswa baru tersebut.
Inovator SENOPATI Dwi Sunaryono menyebutkan bahwa sistem tersebut dilengkapi dengan fitur multi-bahasa yang membolehkan pengguna untuk bertanya dalam bermacam-macam bahasa. Di samping itu, segi keamanan data dijadikan fokus utama dalam pembuatan platform ini. “Kita pastikan melindungi privasi individu menggunakan teknologi keamanan tingkat tinggi agar publik tak perlu risau tentang kemungkinan terjadi pelarian data,” ungkap Dwi.
Inovasi ini juga bertindak sebagai fondasi awal bagi ITS untuk menyatukan kecerdasan buatan sebagai alat bantu belajar pada jenjang SMA dan SMK. Di masa mendatang, perkembangan SENOPATI direncanakan akan diekspansi ke berbagai bidang penting lainnya seperti perawatan kesehatan dan pendidikan lebih lanjut.
Di luar sebagai inovasi teknologi, kedatangan SENOPATI juga mencerminkan janji ITS untuk mensupport tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Terutama pada butir keempat yang menyangkut pendidikan bermutu. “Harapan kami adalah SENOPATI bisa merintis perkembangan AI generatif di Indonesia serta memberi kontribusi positif terhadap sektor pendidikan,” ungkap Dwi. (*)