- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
cryptocurrency, cryptocurrency wallet, money, money management, saving moneycryptocurrency, cryptocurrency wallet, money, money management, saving money - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
15
lowongankerja.asia.CO.ID –
Di era digital, menyimpan uang secara digital melalui e-wallet menjadi pilihan. Cara ini dinilai lebih praktis dan aman karena pengguna bisa menyelesaikan transaksi belanja dengan hanya melalui satu aplikasi.
Namun, beberapa warganet di media sosial X (dulunya Twitter), tidak menyarankan menyimpan uang di e-wallet atau dompet digital.
Larangan tersebut lantaran uang yang disimpan dikhawatirkan bisa hilang.
Tindakan tersebut diterapkan untuk menghindari kemungkinan kehilangan uang yang tersimpan di dompet digital.
Apakah memang lebih baik jika uang jangan disimpan di dompet digital?
E-wallet tidak seharusnya digunakan untuk menampung dana dalam jumlah besar.
Ahli Keamanan Siber Vaksin.com, Alfons Tanujaya mengatakan, menyimpan uang di e-wallet atau bank memiliki risiko yang sama.
“Keduanya berpotensi menjadi incaran para peretas,” ujarnya ketika diwawancara oleh Kompas.com pada hari Senin (12/5/2025).
Namun, menurut Alfons, para pemakai yang menyimpan dana mereka dalam dompet elektronik cenderung menjadi sasaran empuk bagi penyerang cyber, terlebih lagi bila kontrol atas aplikasi tersebut kurang ketat dan penggunanya bersikap sembrono.
Di samping itu, ia juga tidak mengusulkan agar pemakai dompet elektronik menyimpan uang senilai ratusan juta dalam aplikasi tersebut.
“Saya rasa masih baik-baik saja jika di bawah 5 juta,” katanya.
Selain itu, Alfons menekankan bahwa e-wallet tidak seharusnya digunakan sebagai tempat menyimpan uang dalam jumlah besar atau berfungsi sebagai tabungan. Ia menjelaskan, produk keuangan ini lebih difokuskan pada kenyamanan pengguna dan kurang teregulasi dibandingkan lembaga perbankan konvensional.
“Dana dalam dompet elektronik lebih menekankan kenyamanan, dibandingkan dengan akun perbankan yang menyediakan bunga serta memprioritaskan keamanan,” ujarnya.
Batasi penyimpanan dana di dompet elektronik untuk keamanan
Di sisi lain, Direktur Penelitian Keamanan Cyber CISSREC Pratama Persada menegaskan bahwa menyimpan dana pada e-wallet harus dilakukan dengan bijak untuk memastikan keamanannya.
Jumlah maksimum uang yang dapat disimpan dalam e-wallet bervariasi, bergantung pada platform dompet digital tertentu yang dipakai.
Berikut adalah batasan jumlah maksimal untuk menabung dalam dompet elektronik guna memastikan keamanan dananya:
1. E-wallet terdaftar (registered)
– Jumlah saldo tertinggi yang dapat diizinkan adalah sebesar Rp 20.000.000.
– Limit transaksi per bulan adalah Rp 40.000.000.
2. Dompet elektronik belum terverifikasi atau akun biasa
– Ambang batas saldo tertinggi bisa diatur lebih rendah, contohnya menjadi Rp 2.000.000.
3. Batas transaksi bulanan
Harus diingat bahwa ada batasan transaksi bulanan yang bervariasi. Bergantung pada tipe dompet elektronik dan status verifikasi akun, misalnya sebesar Rp 40.000.000 untuk pengguna dompet digital yang sudah diverifikasi, atau hanya sampai dengan Rp 2.000.000 bagi pemakai biasa.
“Batas untuk menyimpan hanyalah sebatas itu,” katanya ketika diwawancara oleh Kompas.com pada hari Senin.
Tonton:
Bank Panin Bersiap Membayar Obligasi Sebesar Rp 1,3 Triliun yang Jatuh Tempo pada Tanggal 3 Juli 2025
Kemananan dompet elektronik untuk menabung uang
Selanjutnya, Pratama menjelaskan tentang keamanan dompet elektronik ketika dipakai untuk menampung dana.
Menurutnya, tingkat keamanan dompet elektronik bergantung pada berbagai elemen, termasuk penerapan otentikasi ganda, penyandian informasi, serta mekanisme proteksi yang tangguh.
“Walaupun dompet elektronik memiliki potensi risiko keamanan seperti phising dan malware, tetapi banyak penyedia dompet digital sudah menerapkan tata cara keamanan yang tepat guna melindungi para pemakai,” jelasnya.
Pratama malahan menyarankan supaya para pemakai e-wallet menyadari kalau keselamatan dari dompet digital ini juga ditentukan oleh tindakan masing-masing individunya, seperti menggunakan kata sandi yang tangguh, menghidupkan otentikasi dua langkah, serta rutin memeriksa aktifitas di akun mereka.
Di samping itu, mempunyai dompet elektronik yang dapat diandalkan serta berpengalaman positif dalam aspek keselamatan sangat penting.
Pratama menyebutkan bahwa dalam beberapa tahun belakangan ini, berbagai serangan cyber kerap mengincar dompet elektronik. Namun demikian, pihak penyedia dompet digital dengan reputasi baik sudah memperkuat sistem keamanan mereka guna membela para konsumen dari ancaman tersebut.
Maka dari itu, para pemakai dompet elektronik disarankan supaya senantiasa mengecek ulang data keamanan mereka serta menerapkan metode-metode unggul dalam rangka menjaga akun e-wallet tetap aman.
“Oleh karena itu, dompet elektronik bisa jadi alternatif yang aman untuk menyimpan uang dan menjalankan transaksi finansial digital apabila penggunanya memahami potensi ancaman serta menerapkan tindakan perlindungan diri dengan benar,” ungkap Pratama.
Selain itu, Pratama juga mengingatkan bahwa tidak semua dompet elektronik dilengkapi dengan fitur bunga layaknya bank.
Sebaliknya, aplikasi e-wallet tersebut menyediakan fasilitas rewards dan investasi yang bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan manfaat tambahan.
“Tetapi, apabila berkeinginan untuk memperoleh bunga, pikirkanlah untuk menggunakan bank digital yang menyediakan suku bunga tabungan,” menyarankan Pratama.
Artikel ini sudah dipublikasi di Kompas.com denganjudul
Pakar Ingatkan Hindari Menyimpan Terlalu Banyak Uang di Dompet Digital, Berapakah Batas Aman?