Siapa yang Lebih Tajir: Boy Thohir, TP Rachmat, atau Edwin dari Dividen ADRO?

PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) telah memberikan persetujuan untuk membagi dividen berupa uang sebesar US$ 500 juta atau kira-kira Rp 8,2 triliun dari keuntungan bersih pada tahun buku 2024. Pengambilan keputusan ini dilakukan selama acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), yang diselenggarakan pada hari Senin (2/6).

Dividen yang diberikan oleh ADRO terdiri dari dividen interim senilai US$ 200 juta yang sudah diproses pada tanggal 15 Januari 2025. Kemudian diikuti dengan dividen final sebanyak US$ 300 juta atau sama dengan Rp 4,8 triliun yang akan disalurkan paling lambat dalam waktu 30 hari sesudah rapat umum pemegang saham tertentu.

“US$ 500 juta atau sekitar 36,23% dari laba bersih tahun 2024 akan diberikan sebagai dividen tunai,” demikian disampaikan oleh manajemen ADRO dalam pernyataan resmi yang dirilis pada hari Selasa (3/6).

Dividen yang bakal didistribusikan ADRO pada kesempatan ini lebih kecil daripada yang dihasilkan tahun lalu. Di tahun 2024, ADRO mengesahkan pembayaran dividen tunai sebesar US$ 800 juta untuk periode buku 2023, dengan rincian yaitu dividen interims mencapai US$ 400 juta serta dividen finals juga berjumlah US$ 400 juta.

Dividen untuk buku tahun 2023 ADRO adalah 48,74% dari laba bersih total di tahun tersebut yaitu sekitar US$ 1,64 miliar. Sementara itu, pada periode buku tahun 2024, ADRO melaporkan laba bersih sebesar US$ 1,38 miliar, turun sekitar 15,93%.
year on year (yoy)
bandingan dengan US$ 1,64 miliar di tahun 2023.

Boy Thohir Dapat Rp 312,84 Miliar dari Pembagian Dividen ADRO

Berdasarkan profil pemilik saham ADRO, Boy Thohir yang pernah menjadi Direktur Utama memegangi 6,426% dari jumlah total saham ADRO. Dia memiliki sekitar 1,98 miliar saham tersebut.

Dari pembagian dividen ini, Boy Thohir akan mendapatkan sekitar Rp 312,84 miliar. Beberapa nama besar lainnya yang turut memiliki saham di ADRO mencakup Edwin Soeryadjaja dan Theodore Permadi Rachmat alias TP Rachmat. Sementara itu, pemegang saham utama dari ADRO adalah PT ADRO Strategic Investment dengan porsi kepemilikan sebesar 45,63%.

Berdasarkan catatan saham yang ada, setelah ini Edwin yang berperan sebagai komisaris ADRO kemungkinan besar akan menerima dana dividen senilai Rp 165,9 miliar. Di sisi lain, pengusaha TP Rachmat diproyeksikan akan memperoleh jumlahRp 128 miliar dari pembagian keuntungan tersebut.

Nama lain yang dicatat pula sebagai pemilik saham ADRO adalah Arini Saraswaty Subianto. Dia merupakan putri dari Benny Subianto, seorang co-founder di balik berdirinya Astra International.

Yang juga berperan sebagai komisaris Arini memegang sekitar 812,99 juta saham atau setara dengan 0,26% dari jumlah total saham ADRO. Melalui kepemilikan tersebut, dia kemudian akan menerima dana senilai Rp 12,6 miliar.

Perubahan Struktur di Antara Anggota Dewan Direktur dan Komisaris

Di luar pembagian dividen, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) juga melakukan perubahan pada dewan direksi dan komisari PT Adaro Energy Tbk (ADRO). Boy Thohir, mantan Presiden Direktur, kini ditunjuk sebagai Wakil Ketua Komisaris.

Dalam kesempatan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), para pemilik saham ADRO pun memberi persetujuan untuk penunjukan Iwan Dewono Budiyuwono menjadi Presiden Direktur, yang akan mengambil alih posisi dari Boy. Sebelumnya, Iwan telah menjabat sebagai direktur di perusahaan tersebut.

Berikut struktur dewan direksi dan komisari ADRO

Susunan Dewan Direksi ADRO:

Direktur Utama: Iwan Dewono Budiyuwono

Direktur: M. Syah Indra Aman

Direktur: Lany Djuwita Wong

Susunan Dewan Komisaris ADRO

Presiden Komisaris: Edwin Soeryadjaya

Wakil Ketua Komisaris: Garibaldi Thohir

Komisaris: Christian Ariano Rachmat

Komisaris: Arini Saraswaty Subianto

Komisaris Independen: Drs. Budi Bowoleksono

Komisaris Independen: Ir. Mohammad Effendi