- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
catholicism, news, politics, religion, roman catholic churchcatholicism, news, politics, religion, roman catholic church - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
23
Kehadiran Paus Fransiskus di Indonesia pada tanggal 3 September 2024 tetap menjadi suatu acara bersejarah untuk para jemaah Katolik. Tetapi tokoh besar itu sekarang sudah tiada. Paus Fransiskus menghembuskan nafas terakhirnya pada hari Senin, 21 April 2025, sesaat usai merayakan Paskah. Jelaslah hal ini menciptakan rasa duka mendalam bagi mereka yang selalu mengikutinya.
Berbicara tentang para Paus, hingga kini ada 266 Paus yang sudah memegang peran penting sebagai pemimpin spiritual Gereja Katolik. Banyak individu merasa ingin mengetahui lebih jauh tentang sosok pertama yang menduduki posisi mulia tersebut serta gaya kepemimpinannya. Mari kita telisik bersama siapakah Paus pertama di dunia dalam konteks Gereja Katolik melalui uraian berikut.
1. Paus adalah seorang kepala spiritual bagi umat Kristiani Katolik
Paus merupakan pimpinan utama dalam gereja dan menjadi tokoh paling tinggi dalam agama Katolik. Kepala ini terpilih lewat suatu konklaf rahasia yang dihadiri oleh para pejabat Gereja senior pada Kapel Sistina yang ada di Vatikan, Eropa.
Proses terpilihnya seorang Paus dikenal sebagai Konklav. Sesudah itu, sang Paus memiliki berbagai kewajiban dan peran penting. Salah satunya ialah merumuskan pandangan Gereja pada beragam masalah, mempromosikan tokoh-tokoh agama menjadi Uskup, serta mendelegasikannya untuk bertugas di daerah-daerah tertentu.
2. Siapakah Paus pertama di dalam gereja Katolik?
Paus pertama dalam agama Katolik adalah Saint Peter, yang biasa disebut dengan nama Santo Petrus. Dia merupakan salah satu kawan paling dekat Yesus serta dianggap sebagai Paus pertama dalam Gereja Katolik. Menurut pengajaran Katolik, dia diposisikan sebagai ketua dari kedua belas rasul seperti yang tertulis dalam Alkitab. Sesudah peristiwa salib dan bangkitnya Kristus, Santo Petrus memulai tugasnya untuk menyebarluaskan ajaran Kristen kepada seluruh masyarakat.
Bersama-sama dengan Paulus, Petrus menjalani petualangan dan tinggal di Roma, Italia. Tidak hanya mewartakan pengajaran Kristen Katolik, Petrus juga dikenali sebagai individu yang mengawali pembangunan gereja perdana di Roma. Setelah ribuan tahun sejak kematiannya pada tahun 64 Masihi, saat ini telah melampaui 260 orang yang pernah meraih jabatan mulia tersebut sebagai pemimpin jemaah. Meski begitu, nama Santo Petrus masih sangat unggul dalam hati para praktisner agama Kristen Katolik.
3. Istilah Santo Petrus muncul di dalam kitab suci tersebut.
Pada awalnya, Simon adalah seorang nelayan yang dikenal sebagai Petrus. Dia kemudian bertemu dengan Yesus dan dipanggil oleh-Nya menggunakan nama Kefas, yang dalam bahasa Yunani menjadi Petros. Di Kitab Suci Alkitab, nama Petrus muncul lebih dari satu kali. Misalnya, pada pasal Matius 16 ayat 18-19, dimana Yesus menamainya “Kefas”.
Dalam Bahasa Aramaic Kuno,
kefas
Memiliki makna ‘batu karang’, batu karang dalam hal ini mengindikasikan bahwa Santo Petrus akan jadi pondasi utama dari gereja Katolik. Tak cuma menjadi landasan pembentukan gereja, dia pun dikenal sebagai “Pemimpin Tertinggi” yang ditugaskan untuk membimbing umatnya di dunia bumi layaknya seekor gembala yang mendampingi dan melindungi ternaknya.
4. Wafatnya Santo Petrus
Pada tanggal 18 Juli pada tahun 64 Masehi, suatu peristiwa kebakaran hebat muncul di daerah perdagangan Circus Maximus, Roma. Api tersebut menyebar dengan pesat dan menghanguskan banyak hunian penduduk yang umumnya dibuat dari material kayu. Baru beberapa hari setelah insiden ini terjadi api dapat diredam; bagaimanapun juga hampir tiga perempat wilayah kota telah ludes karena siapaapi. Ketika musibaha besar ini sedang berlangsung, Romawi tengah dikendalikan oleh Kaisar Nero yang tersohor akan sifat keras kepadanya.
Sebagai gantinya memberikan bantuan kepada masyarakat, si kaisar malah menuding umat Katolik di Roma. Hal itu menyebabkan mereka menghadapi perlakuan keras dan sadis; mulai dari dilemparkan pada binatang buas sampai disalib hidup-hidup. Santo Petrus merupakan salah seorang korban yang tewas akibat penyaliban tersebut. Akan tetapi, berlainan dengan Yesus, dia memutuskan untuk disalib terbalik dengan posisi kepala di bawah lantaran merasa tidak pantas mati serupa dengan Sang Jurubela.
5. Penguburan dan Hari Suci Petrus
Setelah wafat, Santo Petrus dikuburkan di Bukit Vatikan, lokasinya tidak jauh dari tempat dia disalibkan. Pada masa pemerintahan Kaisar Konstantinus I di Roma antara tahun 306 hingga 337 Masehi, seorang gereja dibangun di atas pemakaman beliau sebagai tanda penghargaan.
Sayang sekali, meskipun sudah berdiri selama 1.200 tahun, gereja tersebut akhirnya roboh dan tidak dapat diselamatkan. Di tahun 1950, sebuah rangka manusia ditemukan di bawah altar Basilika Santo Petrus. Penemuan ini kemudian dipelajari kembali pada dekade ’60an, dan ternyata milik laki-laki berumur 61 tahun yang menjalani kehidupannya di awal abad pertama.
Relik ini dipercaya merupakan tulang rusuk dari Santo Petrus. Kemudian, pihak Vatikan menaruh kembali tulang tersebut di bawah altar utama dalam Basilika Santo Petrus di Vatikan. Tidak hanya itu saja, pada tiap tanggal 29 Juni, Gereja Ortodok Timur, Katolik, Anglikan, serta Lutheran merayakan Hari Santo Petrus guna mengenang jasanya dan pengabdian dirinya.
Petrus, sang Paus pertama dalam agama Katolik, telah wafat beribu-ribu tahun silam. Akan tetapi, perjuangan serta kesetiaannya terhadap agama Katolik menjadikan dia sangat dikagumi. Hal ini bukan hanya dari mereka yang bersama-sama dengan dirinya pada masanya, melainkan juga para jemaah Katolik saat ini.