- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
education, higher education, journalism, news, scientific researcheducation, higher education, journalism, news, scientific research - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
12
KABAR MAJALENGKA
– Meskipun baru mencapai usia satu tahun pada tanggal 27 Mei 2025 mendatang, Universitas Sindang Kasih (USK) Majalengka telah memperlihatkan peranannya dalam bidang pendidikan tinggi. Lewat Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) USK Majalengka, institusi tersebut sukses menerima penghargaan berupa bantuan keuangan bagi 12 dosen mereka.
“Dengan tagline FKIP USKM Memang Beda, kami bertujuan mendobrak batasan dengan membentuk pendidik profesional yang tidak hanya mahir dalam aspek akademis namun juga sigap menghadapi perkembangan teknologi modern, memiliki ide-ide segar pada cara penyampaian materi pelajaran, serta mampu bersaing secara internasional,” ungkap Dekan FKIP USKM Arip Amin, M.Pd ketika ditanya tentang pencapaian dana bantuan riset ini, lewat panggilannya pada hari Sabtu tanggal 25 Mei 2026.
Menurut sang kakak kandung dari Prof Cecep Sumarna, lembaga pendidikan yang ada sekarang tidak hanya bertujuan untuk menghasilkan guru-guru profesional, tetapi juga bercita-cita menjadi pusat inovasi di bidang pendidikan dan metode belajar yang didasarkan pada penggunaan teknologi informasi.
“Visi ini tak cuma jadi tagline saja, tapi menggambarkan tujuan utama yakni menjadi pionir, otonom, terampil, serta memiliki daya saing yang kuat,” ungkap KAHMI Cirebon.
Menurut Arip, sang kandidat doktor dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), terdapat beberapa kelebihan yang memisahkan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) USKM dari fakultas-fakultas sejenis di institusi pendidikan lainnya. Salah satunya adalah adanya laboratorium inovatif untuk mengembangkan metode belajar yang modern.
Sama seperti Pusat Studi Pengembangan Bahasa dan Sastra, Bengkel Matematika dan Inkubator Kreatif. Tujuannya semua ini adalah untuk mempromosikan kerjasama diantara penelitian, teknologi, dan kebudayaan setempat.
“Tidak hanya itu saja, kurikulum yang dirancang pun sangat fleksibel dan peka terhadap permintaan sistem pendidikan yang senantiasa berkembang. Kami secara rutin memperbarui relevansi bahan pengajaran guna mengatasi hambatan-hambatan dari zaman digital ini,” jelasnya.
Para dosen di FKIP USKM pun demikian, seperti yang ia sampaikan, berasal dari latar belakang pendidikan tinggi yang berbeda-beda, memiliki pengalaman penelitian, dan aktif dalam memberikan pelayanan pada masyarakat.
Ini merupakan faktor utama dalam menghasilkan lingkungan pendidikan yang bermutu. Termasuk di dalamnya adalah upaya untuk merancang atmosfer perguruan tinggi yang inklusif serta mendukung, dengan tujuan mendorong pengembangan karakter dan kecerdasan para mahasiswanya.
Fokus Pembentukan Karakter
FKIP USKM mempunyai tujuan serta arah dalam membentuk karakter dengan mengutamakan sisi karakter, kesopanan, dan keterampilan kepemimpinan. Menurut mereka, melalui berbagai aktivitas seperti organisasi, interaksi sosial, dan pengembangan kemampuan non-teknis, mahasiswanya diinspirasikan agar tumbuh sebagai guru yang unggul baik dari segi pengetahuan maupun etika.
Dengan menggabungkan fasilitas laboratorium yang handal, program studi terkini, serta prinsip-prinsip kemanusiaan, FKIP USKM telah bersiap untuk membentuk guru-guru berkualitas tinggi yang kompetitif di kancah internasional sambil tetap memegang teguh kebijaksanaan setempat.
“Kami yakin kuat bahwa universitas ini akan menjelma sebagai pusat pendidikan terkemuka pada tahun 2036,” tegas Arip.
Selanjutnya, Wakil Dekan I FKIP USKM Lanlan Muhria, M.Pd menyatakan bahwa di bidang pengembangan keilmuan serta riset, para dosen FKIP telah mencapai prestasi luar biasa. Di antaranya, dari keseluruhan 18 kelompok dosen USKM yang mendaftarkan usulan proposal untuk mendapatkan hibah riset pada tahun anggaran 2025, tercatat 12 grup adalah wakil dari FKIP dan sukses melewati tahapan seleksi tingkat nasional.
Secara keseluruhan, ada 12 proposal yang sukses mendapatkan pendanaan, termasuk 3 proposal dari Skema Penelitian Dasar serta 9 proposal lainnya berasal dari Skema Penelitian Dosen Muda (PDM). Kerjasama ini mencakup partisipasi sebanyak 24 dosen. Menurut Lanlan, hal tersebut merupakan capaian luar biasa untuk usia organisasi kita yang belum genap satu dekade.
Oleh karena itu, pencapaian tersebut mengindikasikan komitmen FKIP USKM dalam menciptakan atmosfer penelitian dan menyematkan aktivitas riset sebagai elemen penting dalam rangka belajar. Dia menambahkan bahwa mereka bermaksud untuk meraih tujuan menjadi salah satu fakultas penghasil guru yang paling maju di Jawa Barat dengan beragam inovasi. “***