- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
education, educational systems, indonesia, news, schoolseducation, educational systems, indonesia, news, schools - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
20
lowongankerja.asia
,
Jakarta
– SMA Unggul Del memperoleh jumlah slot tertinggi bagi penerimanya.
Beasiswa Indonesia Maju
(BIM) 4 yang dihadirkan oleh Kementerian Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi (Kemendiklitipena). Menurut situs web resmi mereka, lembaga pendidikan swasta tersebut adalah sebuah sekolah yang dibangun oleh Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN).
Luhut Binsar Pandjaitan
.
Di halaman yang sama tersebut juga dinyatakan bahwa Luhut telah menjadi Pembina Yayasan Del sejak awal yayasan didirikan sesuai dengan Surat Keputusan Operasional Bupati Toba Samosir Nomor 198 tahun 2011 dan mulai berfungsi secara resmi pada tahun 2012 di Provinsi Sumatera Utara.
Unggul Del menjadi unggulan dalam hal beasiswa setelah berhasil mendaftarkan 17 siswanya sebagai penerima. Informasi ini tercantum di dalam Surat Keputusan Kemendiktiainsain No. 0129/D/DV.02.02/2023 tentang Pengesahan Penerima Beasiswa Indonesia Maju Angkatan 4 pada Gelombang Pertama.
Stella Christie, Wakil Menteri Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi (Wamendiktipete), mendukung penghargaan SMA Unggul Del sebagai yang terbaik. Menurutnya, segala keputusan disusun atas dasar data dengan bobot penilaian sebesar 60% untuk pencapaian akademik dan 40% lainnya dipengaruhi oleh aspek kondisi sosio-ekonomi.
Menurut Stella, beasiswanya yang diterima murid-murid di sekolah binaan Luhut tak berkaitan dengan pemiliknya. Dia menegaskan bahwa pihak Kemendiktisaintek membuat aturan sesuai dengan informasi-data mereka sendiri saat menjelaskannya tersebut.
Tempo
Pada hari Sabtu, tanggal 26 April 2025.
Stella merasa hal tersebut lumrah jika SMA Unggul Del menerima jumlah beasiswa tertinggi. Menurutnya, Beasiswa Indonesia Maju 4 hanya dialokasikan untuk siswa yang berhasil lulus pada periode pendaftaran Oktober 2023-Oktober 2024. Selama tahap ini, SMA Unggul Del menyertakan partisipan terbesar dengan kisaran 7,83%, disusul oleh SMA Pradita Dirgantara dengan presentase sekitar 7,07%.
“Dengan
baseline
Demikian, tidak menjadi keanehan apabila SMA dengan jumlah siswa terbanyak yang diterima dalam program persiapan BIM 4 dan melakukan registrasi pada tahap awal ternyata juga merupakan sekolah dengan lulusan tertinggi,” jelasnya.
Bukan hanya itu saja, kata Stella, rasio di antara peserta didik yang diterima dan yang mendaftar dari SMA Unggul Del hanyalah 54,8%. Dia menyatakan bahwa angka ini cukup mirip dengan beberapa sekolah lain seperti Pradita mencapai 53,6%, SMAN Thamrin 50%, serta SMA Negeri 4 Denpasar juga 50%.
Alumni Universitas Harvard tersebut menegaskan bahwa seluruh tahapan perekrutan dilakukan secara terbuka. Dia menyatakan, “Di Kementerian Pendidikan Ilmu Pengetahuan Teknologi kami juga berupaya sebaik mungkin untuk mendayagunakan dana negara demi membantu anak bangsa yang memiliki prestasi serta membutuhkan dukungan keuangan.”
Tempo
memperoleh versi dokumen surat keputusan tentang penerimaan beasiswa itu. Surat pengumuman yang didapat
Tempo
Hal tersebut pun sudah ditegaskan oleh Stella Christie. Secara keseluruhan, ada 119 murid yang menerima program BIM dan mereka berasal dari lebih kurang 84 institusi pendidikan yang beragam. SMA Unggul Del memimpin dengan jumlah 17 siswa, diikuti oleh SMA Pradita Dirgantara dengan 15 orang peserta. Sebagian besar sekolah lainnya umumnya cuma memiliki satu sampai dua perwakilan saja.
Pada tanggal 24 April 2025, Direktorat Jenderal Sains dan Teknologi mencabut SK tersebut kemudian diganti dengan Surat Keputusan Nomor 0137 yang merupakan perubahan terhadap surat pengesahan penerima beasiswa sebelumnya.
Salah satu alasan untuk membatalkan hal tersebut adalah adanya beberapa syarat yang belum terpenuhi oleh penerima Beasiswa Indonesia Maju Angkatan 4 Gelombang 1, sehingga diperlukan penyesuaian. Meski demikian, dokumen pengganti ini tak mencantumkan daftar para penerima beasiswa seperti yang dijelaskan pada surat keputusan awal.
Tempo
sudah mengajukan pertanyaan tentang perubahan itu ke Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan Togar Simatupang. Akan tetapi, Togar mohon
Tempo
Bertanya secara langsung kepada Direktur Jenderal Sains dan Teknologi Ahmad Najib Burhani. Sampai sekarang, dia belum merespon pertanyaan yang diajukan setelah kontak dilakukan.
Tempo
.