- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
business, disasters, ecology, news, sustainabilitybusiness, disasters, ecology, news, sustainability - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
17
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, BANYUWANGI
– Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mendorong kerja sama antar sejumlah pihak dalam upaya pencegahan krisis lingkungan melalui kegiatan penanaman hijau.
Mulai tahun 2020, Banyuwangi sudah menanami sekitar 1,2 juta pohon sebagai bagian dari usaha itu.
Sama seperti penanaman sebanyak 66 ribu atau lebih pohon yang terletak di lereng Gunung Ijen dalam area Perhutani Barat dan Perhutani Selatan.
Pembibitan yang dilaksanakan bersama-sama dengan PT Bumi Suksesindo (BSI) itu diserahkan secara resmi di kawasan Hutan Pinus Agatis Forest, Dusun Rembang, Desa Banjar Kecamatan Licin, pada hari Sabtu tanggal 26 April 2025.
Hadir pula Kapolresta Kombes Pol Rama Samtama Putra, Dandim 0825 Letkol (Arh) Joko Sukoyo, Danlanal Letkol Laut (P) Muhammad Puji Santoso, Pj. Sekda Banyuwangi Guntur Priambodo, serta GM Operations PT. BSI Roelly Fransza.
“Penanaman pohon ini merupakan komponen utama dalam proses rehabiliasi area tanah yang sudah terdegradasi. Lebih dari 66 ribu benih pohon akan dipasang secara merata di seluruh wilayah sekitar 60 hektar tersebut. Jenis-jenis pohon yang kami tanam adalah spesies pohon multiguna seperti alpukat, durian, serta petai,” ungkap Ipuk.
Ipuk secara aktif mendorong kampanye penanaman pohon yang berkelanjutan di Banyuwangi. Ini amat vital untuk mengembalikan lahan-lahan yang rusak serta melestarikan hutan di wilayah itu.
“Program penanaman pohon yang berkelanjutan harus semakin diperkuat, sebab hutan tidak hanya merupakan warisan leluhur yang memberikan manfaat, tetapi juga amanah bagi anak cucu kita di masa depan. Oleh karenanya, partisipasi dari seluruh elemen masyarakat perlu terus dipacu, sebagai bentuk kesadaran akan tanggung jawab kolektif,” jelas Ipuk.
Menurut Ipuk, saat ini kita menghadapi tiga krisis planetari sekaligus, yakni pemanasan global, kerugian biodiversitas, serta pencemaran lingkungan. Tiga ancaman tersebut berdampak besar dan berkorelasi erat antara satu dengan yang lain.
“Maka oleh karena itu, kami selalu mendorong berbagai pihak untuk tetap memelihara lingkungan sekitar. Misalnya saja lereng Gunung Ijen, area ini penting bagi sumber air dan harus ditanami pepohonan penahan erosi sehingga bisa menghindari bencana banjir di daerah dataran rendah,” jelas Ipuk.
“Harapannya adalah, dengan apa yang telah dikerjakan hari ini, mungkin dapat memotivasi pihak lain agar melaksanakan hal serupa juga,” tambahnya.
Ipuk meneruskan, Banyuwangi sejak tahun 2020 sudah menghijaukan daerahnya dengan penanaman 1,2 juta pohon dan bekerja sama dengan beberapa pihak.
“Saya mengucapkan terima kasih atas kontribusi dari beragam pihak, termasuk BSI yang memberikan dukungan dalam usaha mencegah krisis lingkungan melalui penanaman puluhan ribu pohon di tempat ini,” ujar Ipuk.
GM Operasi PT. BSI Roelly menyebut bahwa penanaman pohon ini tak sekadar menunjukkan kesadaran terhadap lingkungan tetapi juga merupakan langkah konkret untuk memulihkan ekosistem serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar.
“Acara ini ditujukan untuk menghasilkan manfaat lingkungan dalam jangka waktu lama serta nilai ekonomi dari ragam tumbuhan yang dibudidayakan,” tandas Roelly.
Temukan berita lebih lanjut di Google News dengan mengklik link ini:
Tribun Jatim Timur
Gabung ke grup WhatsApp, ketuk:
Tribun Jatim Timur
(TribunJatimTimur.com)