- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
disasters, environmental disasters, meteorology, natural disasters, newsdisasters, environmental disasters, meteorology, natural disasters, news - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
12
lowongankerja.asia
,- Peneliti serta komunitas di Indonesia heboh mengulas fenomena alam yang dikenal sebagai hujan meteor Eta Aquarids.
American Meteor Society menyatakan bahwa peristiwa alami tahunan ini akan terjadi dari tanggal 15 April 2025 sampai dengan 27 Mei 2025 mendatang.
Di Indonesia, rupanya penduduk dapat melihatnya tanpa menggunakan kacamata.
Tetapi, terdapat beberapa momen ketika kita dapat menyaksikan pertunjukan meteor hujan ini.
Anda juga tidak perlu menggunakan kaca pembesar atau teleskop untuk mengamati hujan meteor Eta Aquarids tersebut.
Maka, apakah itu hujan meteor Eta Aquarids sebenarnya?
Hujan Meteor Eta Aquirads
Hujan meteor Eta Aquarids merupakan peristiwa langit berulang setiap tahun saat Bumi melewati rute serpihan-serpihan debu yang ditinggalkan oleh Komet Halley (1P/Halley). Akibatnya, meteoroid masuk ke dalam atmosfer dan terbakar, menghasilkan lintasan cahaya di angkasa.
.
Nama “Eta Aquarids” diberikan karena titik radiannya untuk hujan meteor ini terletak di sekitar bintang Eta Aquarii dalam rasi bintang Aquarius, walaupun meteor dapat muncul dari berbagai penjuru langit.
Menurut laporan Kompas.com, puncak hujan meteor Eta Aquarids akan berlangsung antara tanggal 4 sampai 6 Mei 2025.
Di Indonesia, kejadian alami tersebut dapat ditonton langsung tanpa bantuan optik khusus.
Di puncaknya, fenomena alam tersebut dapat menghasilkan hingga 30 meteor setiap jam yang bergerak dengan kecepatan luar biasa yaitu kira-kira 66 kilometer per detik.
Jika Anda berminat untuk melihatnya, sebaiknya Anda mengatur alarm Anda untuk bangun pukul tersebut.
Pada dini hari sebelum terbit fajar, antara pukul 01:30 hingga kurang lebih 02:00, dan berlanjut mendekati waktu subuh.
“Ya, bisa dilakukan. Mengamatinya dari ufuk timur mulai pukul 01:30 dini hari hingga waktu subuh,” katanya.
Professor Penelitian dalam Bidang Astronomi dan Astrofisika
BRIN, Thomas Djamaluddin, sebagaimana dilaporkan oleh Kompas.com pada hari Senin (5/5/2025).
Untuk dapat mengamati hujan meteor Eta Aquarids secara optimal, ikuti ketentuan di bawah ini:
- Pilih tempat yang terhindar dari pencemaran cahaya, lalu nyalakan lampu di area sekitarnya untuk mengurangi gangguan pada pandangan astronomi. Sebaliknya, matilah lampu-lampu tersebut saat melakukan observasi.
- Cuaca sedang cerah dan langit terlihat jernih
- Pemandangan di sebelah timur bebas dari penghambat seperti pepohonan maupun gedung-gedung.
Sesuai perkiraan American Meteor Society, terdapat antara 10 sampai 15 bintang jatuh per jam yang dapat diamati saat fenomena hujan meteor berlangsung.
Tetapi saat mencapai puncak aktivitasnya, hingga 50 meteor dapat diamati jatuh setiap jam dari permukaan Bumi.
(lowongankerja.asia)
Baca berita
TRIBUN MEDAN
lainnya di
Google News
Perhatikan pula berita atau info tambahan di
Facebook
,
Instagram
dan
Twitter
dan
WA Channel
Berita viral lainnya di
Tribun Medan