- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
financial markets, investing, investing business news, investing market news, newsfinancial markets, investing, investing business news, investing market news, news - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
5
lowongankerja.asia.CO.ID – JAKARTA.
Harga saham PT Sampoerna Agro Tbk (
SGRO
) meningkat secara signifikan hingga 30,8% minggu lalu, bersamaan dengan pengumuman tentang deviden besar senilai Rp 330 per saham.
Analis Peneliti dari Kiwoom Sekuritas, Miftahul Khaer mengungkapkan bahwa kenaikan harga saham SGRO baru-baru ini sebenarnya didorong oleh antusiasme terkait deklarasi dividen yang cukup tinggi.
Oleh karena itu, kita mendeteksi adanya kemungkinan penyesuaian harga jangka pendek disebabkan oleh tindakan ambil untung, terlebih dengan kenaikan yang cukup besar dalam periode waktu singkat,” ungkapnya saat berbicara dengan lowongankerja.asia pada tanggal 16 Mei.
Meskipun demikian, dari segi dasar, Miftahul menganggap bahwa SGRO masih memiliki posisi yang solid. Laporan keuangan untuk tahun 2024 mencerminkan peningkatan laba bersih secara positif, didukung oleh kinerja produksi yang lebih efisien serta pengurangan biaya promosi.
Selanjutnya, dia menambahkan bahwa SGRO juga terkenal dengan catatan pembagiannya yang relatif stabil, walaupun
payout ratio
-variasiannya bergantung pada performa setiap tahunnya.
Secara evaluasi, meskipun telah mengalami peningkatan harga saham baru-baru ini, SGRO tetap berada dalam jangkauan perdagangan yang sama.
fair value.
Jadi belum bisa dikatakan
overvalued
,” tambahnya.
Mengenai masa depan, Miftahul mengungkapkan bahwa SGRO mempunyai potensi pertumbuhan yang sangat baik, khususnya berkat strategi peningkatan produksi kebun yang tetap dipertahankan oleh perusahaan.
“Target peningkatan produksi
crude palm oil
(CPO) senilai 5% untuk tahun 2025 membawa sinyal yang lebih baik. Akan tetapi, hambatan seperti fluktuasi harga CPO serta masalah berkelanjutannya masih harus dipertimbangkan,” ucapnya.
Miftahul menilai SGRO menunjukkan posisi yang solid di antara emiten sawit lainnya, dengan fundamental kuat dan strategi pertumbuhan yang jelas. Namun, ia masih mempertahankan rating wait and see terhadap saham SGRO saat ini.
Iqbal Suyudi, analis investasi dari Edvisor Profina Visindo, memiliki pandangan yang mirip. Menurutnya, faktor utama di balik kinerja saham SGRO adalah tingkat dividen yang signifikan, dengan hasil hingga 12,8% bila dilihat berdasarkan harga pada saat pengumuman dividen.
“Namun dari sisi teknikal, SGRO saat ini cukup rawan koreksi. Saham ini sudah menembus level
all time high
(ATH) dan terletak di zona tersebut
overbought
menurut indikator
stochastic
Di tingkat harga sekarang, cukup berisiko terjadinya.
dividend trap
,” terangnya pada lowongankerja.asia, (16/4).
Menurutnya, prospek SGRO sangat bergantung pada kapasitas produksi CPO serta dinamika harga CPO global. Faktor eksternal seperti perang dagang antara AS-China, serta permintaan dari India juga akan sangat menentukan arah bisnis ke depan.
Saat ini, kita tetap menempatkannya di kategori SGRO.
rating wait and see
, sambil memperhatikan perubahan harga barang dagangannya serta pencapaian performa operasional,” demikian penuturan Iqbal.