lowongankerja.asia.CO.ID – JAKARTA.
Saham produsen
furniture
, PT Harta Djaya Karya Tbk (
MEJA
) menderita penurunan signifikan dalam perdagangan 10 hari terakhir. Nilainya telah berkurang sebanyak 54,3%, dan sepanjang tahun ini (YTD), saham MEJA sudah merosot 47,4% hingga mencapai level Rp 162.
Investment Analyst
Edvisor Provina Visindo, Indy Naila mengatakan bahwa analisis yang tajam ini tidak berdasar sembarangan. Menurutnya, pada dasarnya MEJA mencatatperlambatan dalam hal keuntungan bersih, walaupun tingkat return equity-nya (
return on equity
/Rasio ROE perusahaan tetap termasuk dalam kategori stabil.
Akan tetapi, dari segi penilaian, saham tersebut pernah dijual dengan harga yang berubah-ubah.
price to earnings ratio
(PER) yang tinggi tersebut mengindikasikan bahwa saham MEJA sempat dievaluasi sebagai overvalued sebab nilainya jauh melampaui laba bersih yang dihasilkan oleh perusahaan.
“Meja sekali waktu dilego lebih tinggi dari nilainya yang sesungguhnya. Ini bertentangan dengan laporan keuangannya yang mencerminkan penghasilan dan laba bersih berkurang,” jelas Indy kepada lowongankerja.asia pada hari Jumat, 25 April.
Di luar beban terkait performa finansialnya, Indy juga mengamati tanda-tanda penjualan saham oleh pemegang saham utama, yang semakin mengeraskan tekanan jual.
“Distribusi memang mungkin terjadi,” katanya.
Menurut laporan finansial terbaru, perusahaan dikatakan sedang menghadapi tantangan dalam hal operasi sehingga menyebabkan penurunan laba bersih. Berdasarkan kondisi ini, Indy merekomendasikan bahwa para pemegang saham harus menjauh dari saham MEJA sampai batasan tertentu.
“Sementara ini, MEJA harus dijauhkan dulu karena adanya potensi risiko pada kondisi finansial mendatang atau dasar-dasar yang belum stabil,” katanya.
Selanjutnya, Indy menyadari bahwa penurunan harga saham MEJA juga menggambarkan tantangan yang sering dialami oleh saham-saham dengan likuiditas rendah serta latar belakang keuangan yang belum stabil. Dia menekankan penting bagi para pemodal untuk lebih waspada terhadap jenis investasi semacam itu, khususnya ketika fluktuasi bursa tetap dalam level tinggi.
Berikut adalah perkembangan harga saham MEJA saat ini: Saham tersebut menyelesaikan perdagangan pada angka Rp 162 per lembar, mengalami penurunan sebesar 9,5%, yang setara dengan penyusutan 17 poin dari nilai kemarin. Jika dilihat secara tahunan (Year-to-Date/YTD), koreksinya mencapai 47,4%.