- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
emergencies, health, healthcare and medicine, illness, medical conditions and diseasesemergencies, health, healthcare and medicine, illness, medical conditions and diseases - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
12
lowongankerja.asia
– Persoalan terkait klaim BPJS Kesehatan pun ikut muncul di Surabaya. Banyak kasus penyakit Demam Berdarah yang kerap kali dialami oleh warga setempat. Hal ini membuat individu seperti Mochamad Soleh merasa kesal atas proses layanan kesehatannya yang cukup rumit melalui program tersebut.
“Istriku telah menderita demam selama empat hari, pada saat itu secara tidak sengaja terdapat posga (posyandu keluarga, red) di Balai RW sehingga diajukan pemeriksaan,” kata Soleh. Istrinya, Suprapti, dicurigai sedang mengalami penyakit Demam Berdarah Dengue. Soleh dianjurkan untuk segera membawa istrinya ke Puskesmas untuk dilakukan tes darah. Tes tersebut menunjukkan bahwa tingkat trombosit sudah mencapai angka 132.000 per mikro liter darah.
Soleh menceritakan bahwa dokter dari puskesmas langsung merekomendasikan agar Suprapti dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit. “Dia berkata tidak perlu rujukan, cukup tunjukkan hasil tes darah ini untuk mendapatkan rawatan di rumah sakit,” jelas laki-laki yang bertempat tinggal di Surabaya Timur tersebut.
Akan tetapi, hasilnya tidak sesuai dengan harapan. Begitu tiba di rumah sakit swasta, status kesehatan si istri dinilai masih belum baik.
emergency
“Sebenarnya kondisi istriku sudah sangat lesu, pegal, dan kesemutan,” jelasnya.
Soleh mengulangi lagi bagaimana situasi keadaan darurat tersebut karena Suprapti telah demam tinggi selama lima hari. “Dia bilang kalau sudah tidak sadar itu merupakan kasus darurat, atau mungkin ada kondisi tambahan,” ujarnya. Apabila harus membawa ke rumah sakit, Soleh akan menggunakan tabungannya sendiri karena tidak dapat melalui program BPJS Kesehatan.
Kemudian, Soleh diharapkan untuk mengantarkan Suprapti kembali ke puskesmas. “Menurut mereka jika kondisinya seperti ini saja, seharusnya dokter di puskesmas mampu menanganinya,” ujarnya. Benar-benar setelah itu, pihak puskesmas bersedia merawat sampai hari kemarin. Akan tetapi, Soleh merasa frustasi lantaran harus berulang kali memboyong istrinya yang sedang sakit tersebut.
“BPJS saat ini telah berbeda dibanding dengan sebelumnya,” ujar Soleh. Pada beberapa tahun silam, Soleh sempat mengalami demam berdarah. Ketika itu, tingkat trombosit miliknya mencapai kira-kira 130.000 per mikro liter darah. Namun tidak ada kendala dalam hal merujuk pasien tersebut. Setelah masuk ruang Gawat Darurat, Soleh secara langsung ditetapkan untuk rawatan inap.
Dirinya merasa kecewa dengan proses penggunaan BPJS Kesehatan yang kian kompleks akhir-akhir ini. “Syukurnya petugas puskesmas cukup kooperatif dan proaktif dalam memberikan layanan, namun kita masih perlu bolak-balik fasilitas tersebut untuk melakukan cek ulang,” tambahnya. Apabila diperbolehkan rawat inap di rumah sakit, istri beliau akan dapat bersantai sepenuhnya. Menurut Soleh, hal serupa menjadi keluhan umum bagi banyak orang. “Saya melihat komentar dari beberapa pihak pun menunjukkan fenomena serupa,” ujarnya.
(Dya)