Resiko Berlebihan Dalam Mengonsumsi Suplemen

Resiko Berlebihan Dalam Mengonsumsi Suplemen



lowongankerja.asia


,


Jakarta




Suplemen
Vitamin banyak diminum untuk meningkatkan kekebalan tubuh, terutama ketika pola hidup sibuk dan tidur tidak mencukupi. Akan tetapi, memakan suplemen dengan dosis yang melampaui batas bisa membawa dampak negatif pada kesejahteraan Anda.


Mirip dengan obat-obatan, suplemen juga memiliki takaran yang direkomendasikan. Bila dikonsumsi di luar batasan itu, tubuh dapat mengalami suatu keadaan yang dikenal sebagai
hipervitaminosis
atau kelebihan vitamin.


Suplemen vitamin yang tersedia di pasaran kebanyakan dapat digunakan secara aman jika mengikuti anjuran penggunaannya. Tetapi banyak individu memakainya dalam jumlah lebih dari satu jenis suplemen atau melampaui batas konsumsi sehari-hari demi mendapatkan kesembuhan yang lebih cepat atau peningkatan stamina. Akan tetapi, hal tersebut justru bisa menimbulkan risiko keracunan oleh vitamin serta beberapa masalah kesehatan lainnya.


Vitamin yang dapat larut dalam lemak, yaitu vitamin A, D, E, dan K, memiliki risiko lebih tinggi untuk menimbun di dalam tubuh sebab sulit diekskresikan melalui urin. Sebaliknya, vitamin-vitamin yang larut dalam air seperti vitamin B kompleks dan C umumnya akan diproses oleh tubuh dan ikut keluar bersama urine; meski demikian, konsumsi berlebihan dari kedua jenis ini juga masih mungkin mengakibatkan masalah kesehatan. Situasi itu disebut sebagai


hipervitaminosis


, yaitu akumulasi vitamin di dalam tubuh yang dapat mengakibatkan dampak racun.


Tanda-Tanda Mengonsumsi Suplemen Berlebihan


Gejala kelebihan dosis suplemen sangat bervariasi tergantung pada tipe vitamin apa yang diminum berlebihan.


  • Vitamin A


Dilansir dari


Science Direct


Overdosis bisa membuat liver kehilangan kemampuan dalam penyimpanan dan pemecahan vitamin A. Hal ini berpotensi menimbulkan racun, hilangnya rambut, sakit kepala, mual, pandangan mata yang buram, osteoporosis, bahkan cedera pada lever. Pada kondisi jangka panjang, tanda-tandanya mencakup masalah dengan penglihatan, peeling kulit, serta disfungsi sistem saraf.


  • Vitamin B


Walaupun cairan dari vitamin B akan keluar melalui urin, mengonsumsinya dengan dosis tinggi tetap saja membahayakan. Misalkan terlalu banyak asupan vitamin B6 dapat menimbulkan dampak negatif seperti cidera pada sistem saraf, yaitu ataksia atau ketidakmampuan untuk melakukan gerakan koordinat secara normal, serta masalah pada lapisan kulit.


  • Vitamin C


Mengonsumsi jumlah vitamin C yang berlebihan dapat mengakibatkan rasa mual, muntah, diare, heartburn, serta insomnis. Walaupun jenis vitamin ini mudah larut dalam air, tubuh masih mempunyai batasan toleransi tertentu yang apabila dilampauhi bisa menimbulkan efek samping tersebut.


  • Vitamin D


Overdosage vitamin D merupakan kasus yang paling umum terjadi. Gejala-gejalanya mencakup rasa lelah, dehidrasi, konstipasi, serta hiperkalsemia yaitu situasi di mana kadar kalsium dalam darah berlebih sehingga dapat mengganggu fungsi ginjal dan pembuluh darah.


  • Vitamin E


Pada dosis yang tinggi, vitamin E mungkin memicu pendarahan, khususnya jika diambil secara bersamaan dengan obat antikoagulan. Penelitian pun mengindikasikan bahwa asupan berlebih dapat meningkatkan kemungkinan terserang strok hemorragik.


  • Vitamin K3 (


    menadione


    )


Adalah versi sintetis dari vitamin K yang mungkin mengakibatkan keracunan dengan tanda-tandanya meliputi sakit kuning dan keletihan.


Bagaimana Menghindari Overdosis Dalam Penggunaan Suplemen


Langkah paling efektif dalam Pencegahan ini adalah menyadari bahwa suplementasi tidak boleh menjadi substitusi bagi asupan makanan, tetapi harus dianggap sebagai tambahan yang membantu memenuhi keperluan nutrisi spesifik Anda. Oleh karena itu, lebih baik mengambil suplemen sesuai dengan anjuran dan petunjuk dari profesional kesehatan setelah berkonsultasi dengannya.


Dikutip dari laman
Direktorat Penelitian dan Kreativitas di Institut Pertanian Bogor
Konsumsi suplemen dapat bervariasi dari satu individu ke lainnya, bergantung pada keperluan mereka masing-masing. Suplemen ini diperlukan dalam beberapa situasi khusus, misalnya untuk ibu hamil, anak-anak dengan masalah nafsu makan, ataupun pasien yang memiliki kendala dalam menyerap nutrisi.


Berikut adalah beberapa langkah preventif yang bisa diambil:


  • Bicarakan dengan dokter Anda sebelum mengonsumsi suplemen apapun.

  • Periksa petunjuk pada kemasan produk dan ikuti anjuran penggunaannya dengan cermat.

  • hindari mencampur berbagai suplemen tanpa bimbingan profesional kesehatan.

  • Pisahkan suplemen di luar jangkauan anak-anak agar terhindar dari konsumsi yang tak disengaja.


Di samping itu, upaya preventif juga bisa dijalankan dengan terus mencukupi keperluan vitamin tanpa bergantung pada suplemen saja. Berikut beberapa caranya:


  • Memakan makanan yang berkualitas dan bernutrisi.

  • Menambah konsumsi sayuran dan buah-buahan.

  • Menyusutkan penggunaan alkohol dan minuman berkafein.

  • Menjauhi kebiasaan merokok dan penggunaan narkotika ilegal.


Masyarakat harus memahami bahwa suplemen tidak merupakan jawaban instan untuk masalah kesehatan mereka.
kesehatan
Mengutamakan diet yang baik, istirahat cukup, serta berolahraga secara rutin masih merupakan metode paling efisien dalam meningkatkan kekebalan tubuh. Suplemen hanyalah pendukung, bukan alternatif bagi gaya hidup sehat.

JOIN CHANNEL KAMI

Dapatkan Notifikasi Update Info Lowongan Terbaru Melalui :

  1. CHANNEL WHATSAPP
  2. CHANNEL TELEGRAM
  3. POSTINGAN INSTAGRAM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *