- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
disasters, environmental disasters, environmentalism, news, politicsdisasters, environmental disasters, environmentalism, news, politics - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
3
– Banyak seniman merasakan ketidaknyamanan atas dampak pencemaran lingkungan di kawasan Raja Ampat, Papua Bagian Selatan.
Dimulai dari Dian Satrowardoyo, Prilly Latuconsina, Luna Maya, Denny Sumargo hingga Kunto Aji yang memberikan suara terkait dampak penambangan nikel di Raja Ampat.
Bahkan, tagar #SaveRajaAmpat banyak dibagikan oleh para selebriti.
Pencemaran lingkungan di Raja Ampat banyak dikait-kaitkan dengan kegiatan pertambangan nikel, terutama yang berlangsung di dekat Pulau Kawe dan area sekelilingnya.
Kegiatan pertambangan tersebut diketahui sudah mengakibatkan sedimen berlebih di lautan serta polusi airnya.
LUMPUR SISA TAMBANG YANG MENGALIR KE LAUT MENIMBULKAN ANCAMAN BAGI KEBERLANJUAN TERUMBU KARANG, BIOTA AIR LIQUID, DAN SEKTOR PARIWISATA YANG MERUPAKAN PILIHAN UTAMA EKONOMI WARGA SETEMPAT.
Artis-artis tersebut mengunggah konten di platform media sosial masing-masing, biasanya dalam bentuk templat Instagram Story yang dilengkapi dengan teks semacam “Papua bukanlah wilayah terbuka”.
Terdapat pula klip kampanye oleh Greenpeace yang menggambarkan keadaan hutan yang sudah berubah menjadi lahan kosong, sehingga menciptakanarea tanpa pepohonan berwarna coklat di antara padang hijau.
Berikut adalah ringkasannya yang diambil dari Kompas.com.
Prilly Latuconsina
Prilly Latuconsina turut mengampanyekan #SaveRajaAmpat.
Prilly mengunggah video di Instagram dari kampanye Greenpeace yang memperlihatkan kondisi hutan yang telah diterabas hingga tampak area cokelat gundul di tengah hamparan hijau.
Di dalam klip tersebut terlihat sejumlah pulau di kawasan Raja Ampat disibukkan oleh aktivitas penambangan.
Juga terlihat mesin berat, seperti excavator, sedang bekerja di area itu.
Prilly memposting ulang pernyataan dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia Bahlil Lahadalia yang menyinggung tentang besarnya lahan pertambangan tersebut.
Bahlil mengatakan bahwa zona pertambangan berada sejauh 30 km dari kawasan wisata utama.
“Bukan itu poin utamanya, ” kata Prilly Latuconsina merespons pernyataan Bahlil.
Luna Maya
Luna Maya pun mengungkapkan kekhawatirannya tentang kondisi Raja Ampat yang saat ini telah ada sebagian lahan digunakan untuk pertambangan nikel.
Luna Maya membagikan postingan Feisal Hamka.
Dalam postingan tersebut terlihat pemuda asal kampung Malagufuk, Opyor Jhener Kalami, sedang menuangkan keprihatinannya mengenai aktivitas pertambangan nikel di wilayah Raja Ampat.
“Menurut saya, hutan lebat terakhir tersisa hanya ada di Papua,” ujar Jhener.
“We do not contribute money to build a nation, but (forests), if we donate oxygen, I believe it is actually more than enough according to me,” he continued.
Denny Sumargo
Denny Sumargo mempromosikan hashtag ‘#SaveRajaAmpat’ saat dia berbagi momennya di Raja Ampat.
“Hati saya sempat berada di sana, makanan pun dikonsumsi disitu, bahkan air mata jatuh di lokasi tersebut, Raja Ampat, Papua adalah salah satu daerah yang membantu mengubah diriku menjadi seperti saat ini,” demikian tulisan Denny Sumargo.
“Papua bukanlah tanah yang dieksploitasi, tetapi tanah kehidupan!! Mohon sertakan tag @prabowo #saverajaampat,” lanjutnya.
Denny Sumargo mengirimkan pesan kepada Presiden Prabowo Subianto untuk mempertimbangkan ulang keputusan tentang penambangan nikel di Papua.
Denny Sumargo tidak hanya terlihat peduli tanpa alasan, tetapi ia juga telah mengunjungi Tanah Papua sebelumnya.
“Sebagai seseorang yang telah mengunjungi sekitar 600 pulau di seluruh Indonesia, termasuk Papua, saya memiliki banyak pengalaman,” ungkapnya dalam klip pendek tersebut.
“Dengan sungguh-sungguh saya mengajukan permintaan kepada Bapak Prabowo, menyampaikan pendapat saya sendiri serta harapan warga Papua, untuk merenovasi kembali keputusan terkait penambangan nikel di Papua,” imbuhnya.
Denny Sumargo menggarisbawahi bahwa Tanah Papua adalah tanah kehidupan, bukan tempat untuk dieksploitasikan.
Nadine Chandrawinata
Nadine Chandrawinata, seorang artis danaktivis lingkungan, merupakan salah satu figur yang gigih mengungkapkan penentangan terhadap operasi pertambangan tersebut.
Nadine Chandrawinata merekam saat-saatnya yang diluangkan untuk berkunjung ke Raja Ampat dan menyelam di perairannya.
Nadine menggambarkan pesona Raja Ampat baik di atas tanah maupun di dasar lautnya.
Papua memang besar, tetapi untuk menikmati keelokan ‘SEBESAR’ ini dibutuhkan waktu,” catatnya.
“Dan ketika kerusakannya mulai terjadi, hal tersebut secara bertahap menyebar ‘SEJAUH’ wilayah Papua. #saverajaampat,” demikian tulisan Nadine Chandrawinata pada postingannya di Instagram.
Dian Sastrowardoyo
Dian Sastrowardoyo membagikan kembali postingan Subiakto berjudul ‘Save Raja Ampat’.
Dalam video itu, Subiakto memperlihatkan masyarakat Papua yang menolak penambangan nikel di Raja Ampat.
Saudara-saudaraku dari Papua berkata, ‘Kita tidak lagi hanyalah tamu di negeri kita sendiri; lautan ini tak cuma sumber daya untuk dieksploitasi. Ini adalah dapur keluarga kita, tempat asal-usul kita, tetapi saat ini kita hanya bisa menjadi pengamat.’
Raja Ampat yang dikenal juga sebagai surga dunia saat ini telah kehilangan sebagian pesonanya akibat aktivitas penambangan nikel.
Pada penutup video tersebut, seluruh penonton mengeluarkan teriakan, “#Simpanlah Raja Ampat ini tak hanya menjadi suara dari masyarakat Papua, melainkan juga suara lautan, suara terumbu karang, serta suara kita bersama.”
Kunto Aji
Penyanyi Kunto Aji pun memposting #saverajaampat dengan tulisan, “Hentikan pertunjukan-pertunjukan yang bersifat materialistis.”
(/
Tribunnews.com
)