Rekrutmen Taruna Akpol 2025 Hanya Jalur Reguler, Tidak Ada Lewat ‘Titipan’

lowongankerja.asia

– Polri terus berupaya memperbaiki generasi. Yang terbaru, dalam rekrutmen Taruna Akademi Kepolisian (Akpol) 2025 diputuskan hanya terdapat jalur reguler. Hal itu berbeda dengan rekrutmen sebelumnya yang memiliki jalur prestasi.

Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia Irjen Anwar menegaskan rekrutmen Taruna Akademi Kepolisian 2025 hanya melalui jalur reguler dengan menerapkan prinsip Bersih, Transparan, Akuntabel dan Humanis (BETAH).

“Rekrutmen Akpol jalur reguler adalah langkah strategis jangka panjang untuk mempersiapkan calon pimpinan Polri 30 tahun ke depan. Kita butuh perwira yang cerdas, kompeten, berintegritas, serta inovatif dan adaptif dalam menghadapi dinamika tugas-tugas kepolisian yang semakin kompleks di masa mendatang,” ujarnya.

As SDM Kapolri menambahkan rekrutmen Taruna Akpol juga bertujuan menyiapkan perwira Polri yang andal dalam analisis dan pemecahan masalah untuk menyelesaikan persoalan dengan solusi efektif.

“Sementara itu, penambahan anggota Akpol diharapkan akan menciptakan perwira yang dapat bekerjasama, yaitu mereka yang bisa bersinergi dengan beragam kelompok, baik lokal ataupun global, guna memelihara stabilitas serta keselamatan warga negara,” terangnya.

Mantan Kapolda Bengkulu tersebut juga menyatakan bahwa perekrutan yang mengikuti prinsip BETAH menjadi perhatian Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

“Tolong gunakan prinsip BETAH ini sebagai panduan. Saya mengharapkan Kepala Bidang SDM Polda untuk menaatinya dan melaksanakannya dengan bertanggung jawab penuh. Hal ini bukan hanya semboyan, tetapi janji sejati dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di kepolisian,” katanya.

Seleksi calon taruna dan taruni Akademi Kepolisian tahun anggaran 2025 kini telah mencapai tahap ujian psikologis. Implementasi prinsip BETAH dalam perekrutan personel ke polisi telah sesuai dengan standar internasional dan berhasil meraih sertifikasi ISO 9001:2015. Konsep BETAH dibuat agar seluruh proses seleksi dilakukan secara adil, transparan serta tidak ada campur tangan perilaku seperti suap menyuap, persekongkolan, atau favoritisme yang dapat mengganggu integritas organisasi.

“Bersih artinya tak ada celah untuk kecurangan ataupun pembayaran di muka. Setiap peserta diberikan peluang yang setara tanpa campur tangan dari pihak ketiga,” jelasnya.

Menurut dia, semua kandidat taruna harus menyiapkan dirinya semaksimal mungkin. Ia percaya pada kebolehan diri mereka sendiri. Dia mengatakan, “Dengan pastinya, jika benar-benar telah bersiap dengan baik, niscaya akan dipilih.”