- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
animals, government, news, planning, politicsanimals, government, news, planning, politics - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
3
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, memberikan tanggapan terhadap rencana pengembangan Pulau Kucing yang berlokasi di Kepulauan Seribu.
Dia menyebutkan bahwa itu baru sebatas pembicaraan.
Bang Doel, nama panggilan akrab Rano Karno, menyebut bahwa inspirasi untuk membuat Pulau Kucing berasal dari jumlah besar populasi kucing liar di Jakarta, walaupun telah terdapat kelompok yang menjaga mereka.
“Iya, itu hanya ide belaka. Meskipun begitu, kita bisa melihat sendiri bahwa di Jakarta terdapat banyak sekali kucing-kucing liar, padahal sudah ada beberapa kelompok yang peduli dan mengurusnya,” jelas Rano saat berbicara dengan reporter di Jakarta Utara pada hari Sabtu, 31 Mei 2025.
Dia menyebutkan bahwa Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, terkenal sebagai penyuka kucing. Berdasarkan hal tersebut, pemerintah provinsi DKI mencetuskan ide tentang Pulau Kucing.
“Kemarin, Bapak Gubernur itu sebenarnya pecinta kucing. Dia mengatakan, ‘Nanti saja kalau bisa terjebak atau apa, mungkin kita bisa letakkan di Pulau Kucing.’ Namun, hal tersebut belum lebih dari sekedar pembicaraan,” jelas Rano.
“Artinya, segala upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah memiliki tujuan untuk mempermudah masyarakat,” tambahnya.
Sebelumnya dilaporkan, PSI telah mengajukan permohonan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta agar menunda rencana konstruksi Pulau Kucing yang berlokasi di Kepulauan Seribu.
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Francine Widjojo, menyatakan bahwa ide tersebut memiliki potensi untuk mengganggu keseimbangan ekologis di Pulau Tidung Kecil, tempat yang direncanakan akan dibangun sebagai Pulau Kucing.
“Memindahkan kucing-kucing ke pulau itu bisa merusak lingkungan setempat dan menciptakan tanggung jawab jangka panjang untuk menjaga mereka, karena hewan-hewan ini harus tetap dipelihara selama bertahun-tahun,” ujar Francine seperti disampaikan secara resmi pada hari Sabtu (31/5/2025).
Francine menerangkan bahwa kucing adalah musuh alami dari hewan liar, terlebih lagi burung, yang bisa merusak keseimbangan ekologi setempat.
“Pada tahun 2019, Dinas KPKP Jakarta sebelumnya telah membebaskan burung kutilang di Pulau Tidung Kecil sebagai langkah untuk melindungi jenis burung ini,” katanya.
Francine mengatakan bahwa kelangsungan hidup burung di wilayah itu mungkin terancam apabila banyak kucing dipindahkan ke Kepulauan Seribu.
“Lebih lanjut, Jakarta saat ini hanya mempunyai satu fasilitas kesehatan hewan, yang tentu saja akan mengalami beban tambahan apabila adanya Pulau Kucing tersebut,” jelasnya.
Oleh karena itu, PSI menyarankan untuk mentransformasikan program Pulau Kucing menjadi aktivitas yang lebih terencana dan sustainabel, misalnya dengan meningkatkan upaya pensterilan binatang liar di jalan serta mendirikan fasilitas layanan kesehatan bagi hewan, sejalan dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No. 64 Tahun 2007.
“Dengan metode ini, Jakarta akan semakin siap untuk menjadi sebuah kota global yang sungguh-sungguh bersahabat dengan hewan dan ekosistim,” jelas Francine. (m27)
Peroleh informasi tambahan melalui kanal WhatsApp tersebut.
di sini
Baca berita lainnya di
Google News