Rahim Masili: Si Penjual Nike dari Leato Utara Gorontalo yang Berjuang dari Subuh hingga Dini Hari


, Gorontalo —

Berikut adalah cerita tentang Rahim Masili (65), seorang penjual Nike yang berlokasi di Kelurahan Leato Utara, Kota Gorontalo.

Rahim Masili bertempat tinggal di Kelurahan Lekobalo, Kecamatan Kota Barat.

Untuk mencapai tempat penjualannya yang menjual sepatu Nike, dia biasanya melewati jarak 13 kilometer dan membutuhkan waktu kira-kira 30 menit perjalanan setiap hari.

Rahim sering kali berjualan Nike dari jam 06.00 hingga 00.00 WITA tiap hari ketika sedang musim penjualan produk tersebut.

Menurut dia, pembeli dapat muncul di mana pun dan kapanpun, oleh karena itu ia berani untuk tetap buka sampai dini hari.

Dirinyapun sering kali pulang ke rumah pada waktu sekitar pukul 01.00 – 02.00 WITA.

“Iya nih, saya sudah di sini sejak subuh sampe larut malam,” katanya sambil menanti pelanggan.

Angin laut menerpa malam itu tanpa menggerakkan keputusannya untuk tetap menanti pembeli nikelnya, Rahim bertahan dengan keyakinan nya.

Walaupun tetap terkena hawa dingin, Rahim tidak berniat menutup tokonya sebelum pukul 00.00 WITA.

Di Leato tidak menjadi pekerjaan tunggalnya, Rahim juga sering menjual ikan air tawar di halamannya.

Terkadang ia juga menjual barang di pasaran.

“Kadang jika tidak menjual sepatu Nike, saya berjualan ikan tawar di lingkungan rumah,” terangnya.

Menurut Rahim, dia sering menghasilkan keuntungan hinggaRp1 juta ketika pelanggan sedang banyak.

Tetapi, bisa jadi bahwa rahim juga memperoleh keuntungan minimal sebesar Rp200 ribu per hari.

Ini bergantung pada pembeli serta kondisi cuaca yang berubah-ubah.

Apabila terjadi musim hujan, maka jumlah pengunjung akan menurun.

Terlebih lagi lokasinya menjual barang-barang yang berukuran kecil dan atapnya menggunakan terpal.

Agar menghilangkan rasa bosan Rahim saat berdagang, dia lebih suka tertidur atau malah bermimpi.

Terkadang juga ada sahabat-sahabat Rahim yang mampir untuk berbincang bersamanya.

Perbuatan tersebut ia lakukan dikarenakan Rahim tidak mempunyai telepon genggam.

“Iya hanya diam, duduk saja, bermimpi-mimpian, pasti merasa sepi tetapi bingung harus melakukan apa. Sesekali ada teman yang mampir,” jelasnya.

Terkait masalah makanan, Rahim sering mendapatkan hidangan dari tetangga, meskipun terkadang istrinya juga yang menyiapkannya untuknya.

Harganya untuk sepatu Nike berbeda-beda sesuai dengan ukurannya.

Harga untuk dua kaleng adalah Rp15 ribu sementara itu bila dijual per kilogram harganya menjadi Rp30 ribu.

Rahim menyatakan baik suka maupun duka yang dialaminya sebagai seorang pedagang.

Dia tetap merasa syukur hingga saat ini masih dapat membantu istrinya dalam berdagang di rumah tanpa memberatkan ketiganya yang sudah menikah. (*)

(/Jefri Potabuga)

JOIN CHANNEL KAMI

Dapatkan Notifikasi Update Info Lowongan Terbaru Melalui :

  1. CHANNEL WHATSAPP
  2. CHANNEL TELEGRAM
  3. POSTINGAN INSTAGRAM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *