- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
children, health, health & fitness, healthcare and medicine, medicine and healthcarechildren, health, health & fitness, healthcare and medicine, medicine and healthcare - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
4
Banyak kepercayaan yang menyambungkan kondisi kesehatan seorang anak dengan hari kelahirannya, Bunda. Namun, berbagai penelitian telah membuktikan bahwa tidak ada hubungan pasti antara tanggal kelahiran dan kesejahteraan si anak di kemudian hari.
Sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan di jurnal
Nature Metabolism
menemukan bahwa metabolisme seseorang dapat bervariasi tergantung pada saat mereka di dalam kandungan ibunya. Studi ini dilakukan oleh para peneliti dari University of Tokyo.
Data menunjukkan bahwa bayi yang berada di kandungan antara 17 Oktober hingga 15 April, memiliki jaringan adiposa yang aktif. Jaringan ini merupakan jenis lemak yang bekerja membakar kalori untuk menjaga tubuh tetap hangat dan membantu mengatur kadar gula darah.
Bayi yang lahir selama bulan-bulan tersebut juga ditemukan memiliki indeks massa tubuh (IMT) yang lebih rendah. Hal tersebut karena mereka memiliki lebih sedikit penumpukan lemak di sekitar organ dan peningkatan dalam pengeluaran energi, di mana semuanya merupakan indikator kesehatan metabolisme yang baik secara keseluruhan.
“Studi ini menunjukkan bahwa lingkungan yang dialami oleh orang tua bahkan sebelum kehamilan dapat membentuk kesehatan metabolisme anak di kemudian hari,” kata ilmuwan Takeshi Yoneshiro mengatakan bahwa, dilansir
The Times
dan
New York Post.
Satu studi lain yang diterbitkan di jurnal
Heliyon
tahun 2015 menemukan bahwa bayi yang lahir di musim panas dianggap lebih sehat dalam aspek selain kesehatan metabolismenya. Studi yang dilakukan di University of Cambridge ini mengatakan bahwa anak yang lahir selama musim panas sedikit lebih berat saat lahir, lebih tinggi saat dewasa, dan mengalami pubertas sedikit lebih lambat, yang dikaitkan dengan hasil kesehatan yang lebih baik untuk orang dewasa.
“Hasilnya mendukung gagasan yang berkembang bahwa meningkatkan kesehatan ibu selama dan bahkan sebelum kehamilan memiliki dampak jangkap panjang pada generasi berikutnya,” ujar pemimpin program di Unit Epidemiologi Dewan Riset Medis di University of Cambridge, Ken Ong, kepada
Today
.
Tanggal dan bulan kelahiran anak yang dikaitkan dengan hasil kesehatan negatif
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam
BMJ Journal
tahun 2009, bayi yang dikandung pada bulan Januari dan Februari lebih mungkin mengembangkan alergi makanan, khususnya terhadap susu atau telur.
Secara lebih detail, bayi yang lahir pada dua bulan tersebut memiliki risiko 11 persen lebih rentan terhadap alergi makanan. Sedangkan, bayi yang lahir selama bulan September atau Oktober memiliki peluang 6 persen.
Para ilmuwan percaya hal tersebut bisa disebabkan karena tingginya kadar alergen di udara selama minggu ke-11 masa kehamilan. Waktu tersebut dianggap krusial untuk memproduksi antibodi terhadap alergen, Bunda.
Sementara itu, dalam sebuah studi tahun 2013 yang dilakukan oleh Hannes Schwandt, PhD, dari Princeton University’s Center for Health and Wellbeing dan rekan penulisnya Janet Curie, PhD, diketahui bahwa ibu yang hamil pada bulan Mei (dan akan melahirkan di musim dingin) memiliki risiko 10 persen lebih tinggi untuk melahirkan bayi prematur.
Pada saat itu, para peneliti berspekulasi bahwa tingginya angka kejadian influenza pada bulan Januari dan Februari kemungkinan dapat membuat ibu hamil berisiko tertular flu. Hal itu pada akhirnya dapat memicu persalinan prematur pada perempuan yang mendekati masa kehamilan penuh.
“Dalam beberapa tahun, musim flu mencapai puncak jauh lebih awal. Dalam kasus tersebut, ibu yang hamil pada bulan-bulan sebelumnya akan memiliki risiko lebih besar,” kata Schwandt, dilansir laman
ABC News.
Untuk meminimalkan risiko kesehatan, pakar menyarankan perempuan untuk mendapatkan vaksin flu. Vaksinasi merupakan cara terbaik untuk melindungi ibu hamil dan bayinya dari risiko kesehatan apa pun di masa mendatang.
Kaitan tanggal lahir dengan kemampuan atletik dan nilai akademis anak
Selain kesehatan, kemampuan anak di masa depan juga dapat diprediksi dari tanggal dan bulan lahirnya, Bunda. Sebuah proyek penelitian di University of Strathclyde pada tahun 2024 menemukan bahwa jumlah pemain sepak bola yang lahir pada Januari hampir dua kali lipat lebih banyak daripada pemain kelahiran Desember. Hal itu diketahui dari data turnamen sepak bola Eropa pada musim panas.
Temuan tersebut memperkuat bukti bahwa atlet dan siswa yang lahir di awal tahun memiliki keuntungan dari segi nilai akademis dan bidang olahraga.
Di penelitian lainnya yang diterbitkan dalam
International Journal of Sports Medicine
tahun 2014, ditemukan bahwa seorang anak laki-laki yang lahir pada bulan November memiliki kemampuan berlari 10 persen lebih cepat, dapat melompat 12 persen lebih tinggi, dan 15 persen lebih kuat dibandingkan anak seusianya yang lahir pada bulan April. Para penulis studi menduga bahwa ibu yang hamil terutama selama musim panas terpapar lebih banyak sinar matahari, sehingga mendapatkan cukup vitamin D yang penting bagi perkembangan janin.
Berikut adalah temuan penelitian terkait hubungan antara hari kelahiran dengan kondisi kesehatan si kecil di kemudian hari. Mudah-mudahan data ini berguna bagi Anda, Ibu.
Pilihan Redaksi
|
Bagi Bunda yang mau
sharing
soal
parenting
dan bisa dapat banyak
giveaway,
yuk
join
komunitas Squad. Daftar klik
di SINI.
Gratis!