- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
foreign policy, government, politics, politics and government, politics and lawforeign policy, government, politics, politics and government, politics and law - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
5
Pimpinan DPR RI Puan Maharani menghadiri pertemuan dengan ketua lembaga legislatif dari Aljazair, Bahrain, dan Oman pada hari Selasa (13/5) saat acara Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) berlangsung.
Dengan bersifat tertutup, Puan menghadiri pertemuan dengan Ketua Majelis Nasional Rakyat Algeria, Ibrahim Boughali. Kemudian, dia melanjutkan dengan berjumpa Ketua Parlemen Kerajaan Bahrain, Ahmad bin Salamah Al Musalam. Pertemuan terakhirnya adalah dengan Ketua Dewan Syuri Kesultanan Oman, Khalid Hilal Nasser Al Maawali.
Setelah itu, Puan berjumpa dengan Wakil Ketua DPR Republik Ceko, Jan Skopecek.
Puan juga membeberkan detail hasil pertemuannya tersebut. Dia mendorong ketua-ketua parlemen dari berbagai negara lainnya untuk mendukung kemerdekaan Palestina.
“Pemecahan masalah konflik Israel-Palestina merupakan suatu hal vital yang memerlukan fokus bersama kita semua. Salah satunya adalah dengan mengakhiri pertempuran di Gaza serta memberikan jaminan bagi distribusi bantuan kemanusiaan,” ungkap Puan setelah berdiskusi dengan pemimpin-pemimpin parlemen dari beberapa negara lainnya di area delegasi komplek gedung legislatif, Senayan, Jakarta.
Bukan cuma soal Palestina, Puan juga menyampaikan pandangannya tentang perselisihan antara Pakistan dan India yang sedang memburuk.
Wakil Ketua BKSAP DPR Irine Yusiana Roba menyampaikan bahwa ketika bertemu dengan para pemimpin parlement, Puan secara tegas menuntut agar kekerasan yang masih berlangsung di negeri tersebut dikutuk, meskipun penduduknya sebagian besar adalah Muslim.
“Ibu Ketua DPR juga menekankan bahwa negara-negara yang menjalani pertemuan bilateral sebaiknya berkumpul untuk menyuarakan penolakannya atas semua jenis kekerasan yang dialami oleh saudara-saudara Muslim kita di berbagai belahan dunia, bukan hanya di Palestina. Misalnya seperti situasi antara Pakistan-India serta masalah kekerasan Rohinga yang tetap menjadi perhatian utama dan beberapa daerah lain,” jelas Irine di tempat tersebut.
PUIC ke-19 akan diselenggarakan di Gedung DPR, komplek parlemen Senayan, Jakarta dari tanggal 12 sampai dengan 15 Mei 2025. Tema acara tersebut adalah “Tata Kelola yang Baik dan Kelembagaan yang Kuat Sebagai Pondasi Ketahanan” atau dalam bahasa Inggrisnya menjadi ‘Good Governance and Strong Institutions as Pillars of Resilience’.
Sidang PUIC ke-19 yang berlangsung selama lima hari ini mendapatkan kunjungan dari wakil-wakil legislatif sebanyak 37 negeri yang menjadi bagian dari OKI. Meskipun demikian, Republik Ceko tidak termasuk sebagai salah satu anggota PUIC tetapi mengirim perwakilan sebagai pengamat pada pertemuan tahunan kali ini di tanah air kita.
Pada dasarnya, Konferensi PUIC ke-19 ini adalah kesempatan bagi parlemen dari negara-negara Islam untuk memperkuat persaudaraan dan bersatu melawan berbagai hambatan global.