- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
commerce, infrastructure, news, planning, transportationcommerce, infrastructure, news, planning, transportation - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
7
PR GARUT–
Proyek pembangunan Jalan Tol Jogja–Solo terus menunjukkan perkembangan signifikan, menjadi salah satu tulang punggung infrastruktur strategis nasional yang ditargetkan mampu mempercepat arus distribusi barang dan mobilitas masyarakat di kawasan Yogyakarta, Solo, hingga Semarang (Joglosemar). Proyek ini juga menjadi simpul penting dalam integrasi jaringan tol nasional melalui koneksi langsung dengan Tol Jogja–Bawen dan Tol Jogja–Yogyakarta International Airport (YIA) di Kulonprogo.
Pada saat ini, pembangunan sudah masuk ke area Kalasan, Sleman. Di sisi lain, bangunan fisik dari seksi Tol Jogja-Bawen pun semakin terlihat kokoh sepanjang jalur Selokan Mataram. Ketika seluruh rangkaian tol tersebut berfungsi, diperkirakan beberapa gerbang keluar-masuk (exit) penting akan dibuka. Gerbang-gerbang baru ini tidak hanya akan membantu meredistribusi arus lalu lintas, tapi juga meningkatkan efisiensi dalam mobilitas antar daerah.
Pada konsep utama dari projek ini, paling tidak ada sembilan interchanges serta pintu keluar sedang dalam proses pembangunan dan persiapan guna meningkatkan keterlibatan publik dengan maksimal. Beberapa area krusial di antaranya adalah sebagai berikut:
Pertigaan Purwomartani & Keluar Tol Bokoharjo
Berada di Cupuwatu, Kalasan, persimpangan ini akan menjadi koneksi penting antara sistem tol dan beberapa jalur utama seperti Jalan Solo, Jalan Cangkringan, serta Jalan Opak Raya. Gerbang keluarnya mengarah ke Jalan Prambanan–Piyungan dan tersambung pula dengan ruas jalan Prambanan–Gayamharjo yang saat ini masih dalam tahap konstruksi.
On/Off Ramp Maguwoharjo
Terletak di area Sanggrahan, tidak jauh dari SMKN 1 Depok, konstruksi ini dibuat untuk memfasilitasi konektivitas langsung antara sistem toll dengan Jalan Solo, Ringroad Timur, serta Jalan Tajem. Kemudahan akses ini diprediksi akan menjadi salah satu rute penting bagi masuk-keluar wilayah Sleman bagian timur.
On/Off Ramp UPN (Universitas Pembangunan Nasional)
Pintu masuk ini berada di bagian utara Ringroad, tepatnya di barat Jalan Nusa Indah. Kehadirannya akan mempermudah akses untuk kegiatan akademis serta fasilitas publik yang ada di area seputaran kampus.
On/Off Ramp Monjali
Sebagai pintu masuk utama untuk para turis, ramp ini didirikan di antara Jalan Palagan dan Jalan Kaliurang. Lokasi yang sangat baik ini dikarenakan posisi ramp tersebut pada garis bayangan dari Merapi-Tugu Jogja-Malioboro-Kraton, sehingga menjadi jalan paling cepat ke tengah kota Yogyakarta serta area Malioboronya.
On/Off Ramp Trihanggo
Dibangun di kawasan simpang empat Trihanggo, Sleman, exit ini terhubung dengan Jalan Kabupaten dan menjadi titik kunci dalam interkoneksi tiga ruas tol utama: Jogja–Solo, Jogja–Bawen, dan Jogja–YIA.
Simpang Susun Tambahan: Penguat Akses Regional
* Beberapa interchange tambahan sedang dibuat di berbagai tempat yang penting:
* Simpang Susun Gamping, menghubungkan langsung ke Jalan Jogja–Wates.
* Simpang Susun Sentolo, dekat RSUD Nyi Ageng Serang, terhubung ke Jalan Sentolo–Nanggulan.
* Simpang Susun Wates, di wilayah Pengasih, menyediakan akses ke pusat Kota Wates.
* Simpang Susun Kulonprogo, dibangun di Temon, menjadi akses langsung ke Bandara YIA dan Jalan Jogja–Purworejo.
Dengan adanya sistem tol terpadu ini, bukan saja kemacetan dapat diatasi, namun juga perkembangan ekonomi lokal dipercepat. Wilayah Joglosemar diharapkan bakal melihat peningkatan dalam berbagai sektor seperti perdagangan, wisata, serta investasi, terutama karena akses lebih mudah ke bandara dan area perekonomian utamanya.
Bagi para pebisnis, turis, sampai mahasiswa bakal mendapatkan manfaat dari jaringan gerbang tol keluar yang didistribusikan secara merata dan terhubung dengan langsung ke lokasi penting di Yogyakarta serta sekitarnya. Dipastikanlah, monumen Monjali akan menjelma sebagai opsi favorit bagi pengunjuk rasa yang berkeinginan mengakses sentra kota dan tempat-tempat populer seperti Malioboro, Istana Kesultanan, dan Patung Tugu Jogja.
Pemerintah mengharapkan bahwa beberapa bagian jalan toll akan bisa dioperasikan secara bertahap sebelum penghujung tahun 2025, sementara pelaksanaan seluruh projek ini direncanakan diselesaikan pada tahun 2026.
Dengan kemajuan pesat proyek ini, Tol Jogja–Solo serta sistem jalan toll pendukungnya akan siap mengambil peran sebagai poros utama dalam meningkatkan koneksi antara Jawa Tengah dan DIY. ***