- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
government, infrastructure, news, politics, politics and governmentgovernment, infrastructure, news, politics, politics and government - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
4
OKE FLORES.COM –
Rencana pembentukan Provinsi Jawa Timur baru-baru ini muncul lagi sebagai topik diskusi panas. Mengingat terdapat sekitar 38 kabupaten dan kota di daerah tersebut, Jawa Timur tentunya memiliki tugas tersendiri untuk menangani area yang luas serta keberagaman wilayahnya.
Saat ini, sembilan daerah tingkat dua yang terletak di bagian barat laut dan barat daya sedang mendorong ide pemekaran sebagai jawaban bagi percepatan pengembangan serta peningkatan mutu layanan publik.
Bagi Siapakah Kata “Merdeka”?
Kabupaten-kabupaten seperti Bojonegoro, Tuban, Lamongan, Ngawi, Magetan, Madiun beserta Kota Madiun, Nganjuk, Pacitan, serta Ponorogo dikatakan mungkin akan melakukan pemisahan diri.
Mereka berencana untuk mendirikan propinsi baru yang disebut Propinsi Mataraman atau juga dikenal sebagai Propinsi Jawa Barat Selatan.
Berdasarkan pendapat para pemimpin dan anggota DPRD di daerah tersebut, daya tarik ekonomi dan aspek sosialnya telah mencapai tingkat kekuatan yang memadai.
Dimulai dari sektor pertanian, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), sampai dengan warisan budaya, mereka percaya dapat mandiri dan tumbuh lebih pesat apabila diberikan otonomi administratif.
Mengapa Terjadi Penggabungan Wilayah?
Banyak orang berpikir bahwa pembangunan di Jawa Timur cenderung fokus pada daerah-daerah tertentu saja. Daerah yang berada jauh dari pusat pemerintahan provinsi sering kali merasa kurang diperhitungkan dan kesulitan untuk mendapatkan pengakuan serta dukungan yang cukup.
Melalui proses pemekaran tersebut, mereka menginginkan agar pengaturan sumber daya serta pembangunan dapat menjadi lebih terfokus, lebih efisien, dan pastinya lebih seimbang.
Seorang anggota DPRD asal Bojonegoro mengungkapkan, “Tujuan kami adalah untuk mencapai kemandirian sehingga pembangunan dapat berfokus dan disesuaikan dengan keperluan setempat.”
Namun, Terdapat Moratorium serta Tantangan Berat
Dalam suasana yang mendukung pengembangan wilayah, pemerintah nasional melalui Departemen Dalam Negeri tetap menerapkan larangan sementara untuk penciptaan daerah-daerah baru.
Prioritas utama pemerintah sekarang adalah menguatkan area yang telah ada, tidak termasuk penambahan wilayah baru, kecuali untuk daerah spesial seperti Papua.
Memperluas wilayah tidaklah gampang dan perlu menjalani tahap penilaian yang sungguh-sungguh mendalam, mencakup persiapan sumber daya manusia, sistem pemerintahan, serta aspek finansial dari daerah tersebut.
Jadi, Harapan atau Tantangan?
Perluasan wilayah dapat memberikan kesempatan kepada berbagai area agar tumbuh dengan lebih pesat serta memperbaiki mutu dari pelayanan umum.
Namun, langkah tersebut perlu dilakukan dengan hati-hati agar tidak menciptakan bebannya baru yang malah dapat memperlambat kemajuan.
Untuk Provinsi Jawa Timur, keputusan tersebut akan sangat mempengaruhi arah pembangunan merata di daerah yang luas dan beragam ini.
Apakah pembentukan ulang Provinsi Jawa Timur bakal menjadi kenyataan? Bisa jadi ini hanyalah impian manis di tengah kompleksitas birokrasi dan politik? Hanya waktu yang bisa memberikan jawaban.
Jelasnya, nyala keinginan terus membara dalam dada warga Mataraman dan daerah sekelilingnya untuk melaju dan tumbuh. ***