- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
business, finance news, investing, investing business news, newsbusiness, finance news, investing, investing business news, news - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
7
LOWONGANKERJA.ASIA.CO.ID – JAKARTA
Prospek PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) masih terlihat menguntungkan meskipun ada penurunan laba bersih pada triwulan pertama tahun 2025. Oleh karena itu, Kiwoom Sekuritas Indonesia juga menyimpan rekomendasinya.
buy
Untuk saham AKRA, dengan sasaran hargaRp 1.500 per saham.
Senior Analyst Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas menyampaikan bahwa laba bersih AKRA berkurang sebesar 5% secara tahunan (year on year/yoy) mencapai Rp 565 miliar di kuarter I tahun 2025. Penurunan ini mayoritas dipicu oleh elemen-elemen non-operasional seperti peningkatan beban pajak serta sumbangan dari asosiasi yang menurun.
“Kebutuhan atas valuta asing serta penjualan aset meringankan beban pajak, hal ini mencerminkan kekuatan operasional meski sedang menghadapi berbagai hambatan luar,” demikian tertulis Sukarno dalam riset pada hari Senin (5/5).
Secara operasional, Sukarno menganggap bahwa AKRA masih sangat kuat. Pada kuartal pertama tahun 2025, pendapatan AKRA bertambah sebesar 4,5% year-on-year menjadi mencapai angka Rp 10,26 triliun. Pertumbuhan ini utamanya didorong oleh penambahan volume distribusi serta kenaikan penghasilan dari layanan utilitas area JIIPE yang melonjak mendekati 500 persen.
Bagian trading dan distribusi menunjukkan peningkatan keuntungan bruto yang konstan, meningkat hingga Rp 752 miliar di kuartal I tahun 2025 dibandingkan dengan angka sebesar Rp 717 miliar untuk periode serupa di tahun sebelumnya.
Hal ini berlangsung bersamaan dengan meningkatnya kebutuhan dari bidang pertambangan serta ekspansi jaringan penjualan bahan bakar. Di sisi lain, pemasukan dari layanan utilitas dalam area industri menyediakan perlindungan terhadap kurang adanya penjualan tanah pada awal tahun 2025 tersebut.
Berdasarkan pernyataan Sukarno, masa depan PT Astra International Tbk (AKRA) hingga tahun 2025 masih menjanjikan dengan perkiraan pendapatan yang akan meningkat menjadi Rp 41,8 triliun atau bertambah sebesar 8% secara year-on-year (YoY), dan laba bersih diproyeksikan melonjak 13,6% sampai angka Rp 2,5 triliun. Sumber-sumber utama bagi AKRA berasal dari pengembalian uang lewat penjualan tanah kurang lebih antara 80-110 hektare di Kawasan Industri Jababeka III (JIIPE), kenaikan penerimaan konstan dari layanan utilitas, serta memperluas cakupan stasiun pompa bensin (SPBU) ke daerah-daerah dengan permintaan yang kuat.
Dia juga mencatat bahwa AKRA memiliki laporan keuangan yang sangat baik, di mana mereka memegang uang tunai senilai Rp 5 triliun serta rasio utang bersih yang negatif. Dia menambahkan, “Ini memberikan fleksibilitas untuk merespons berbagai tekanan eksternal dan kesempatan untuk berekspansi,” seperti disampaikan oleh Sukarno.
Meskipun demikian, Sukarno menegaskan bahwa investor masih harus waspada terhadap berbagai risiko luar negeri seperti fluktuasi harga barang mentah, perubahan aturan-aturan, serta tekanan lingkungan sosial dan tata kelola korporasi yang semakin meningkat sejalan dengan proses beralihnya sumber daya energi.
Secara umum, walaupun laba per kuartal tertekan, fondasi jangka panjang AKRA masih kokoh. Ini karena adanya bantuan dari strategi keragaman pemasukan, pertumbuhan usaha, serta pengelolaan uang yang hati-hati.