- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
energy consumption, energy sector, indonesia, mining, newsenergy consumption, energy sector, indonesia, mining, news - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
11
LOWONGANKERJA.ASIA.CO.ID – JAKARTA
Kementerian ESDM menyatakan hasil produksi batu bara per kwartal
I-2025 atau kuartal pertama tahun ini sudah mencapai 171 juta ton yang setara dengan 23,26% dari total sasaran produksi batu bara untuk seluruh tahun ini.
Berikut ini informasi yang perlu dipahami, pada awal tahun Kementerian ESDM lewat Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Ditjen Minerba) telah merilis sasaran/target produksi untuk sepanjang tahun tersebut.
Produksi batu bara mencapai 735 juta ton pada tahun 2025. Angka ini meningkat 3,52% dari target produksi tahun 2024 yang berada di angka 710 juta ton.
Dalam konteks ekspor, sampai dengan kuartal terakhir tersebut,
I-2025, Indonesia berhasil meroketkan volumenya dalam ekspor batubara hingga 123 juta ton. Ini menunjukkan bahwa dari keseluruhan produksinya selama masa tersebut, 72% hasil tambang batu bara nasional dikirim keluar negeri.
Sekretaris Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara Ditjen Minerba Kementerian ESDM, Siti Sumilah Rita Susilawati menyebutkan bahwa selama tahun 2023 dan 2024, kedua negara penerima ekspor batubara utama Indonesia tetap dipegang oleh China dan India, dengan total pengiriman lebih dari 500 juta ton.
Di tahun 2023 dan 2024, produksi kita mencapai lebih dari 700 juta ton batu bara, sementara ekspornya melampaui 500 juta ton, mendorong pertumbuhan sektor ini mulai dari Tiongkok sampai ke India,” kata Siti saat berpartisipasi dalam Konferensi Batu Bara Bersih dan Pertambangan Hijau Indonesia 2025 di Jakarta pada hari Kamis, tanggal 15 Mei.
Lebih spesifik lagi, di tahun 2023, Indonesia menghasilkan sebanyak 775 juta ton batu bara dan total ekspornya mencapai 562 juta ton. Kemudian pada tahun 2024, produksi batu baranya meningkat menjadi 836 juta ton sementara volume ekspornya turun sedikit menjadi 555 juta ton.
Siti juga menyoroti bahwa sebagai salah satu pengekspor batu bara terbesar di dunia, yaitu berada di peringkat sepuluh besar secara global, Indonesia dikaruniai oleh anugerah sumber daya alam yang luar biasa.
“Kami (Indonesia) menduduki peringkat ke-7 dunia sebagai pemilik cadangan batubara terbesar, dengan (cadangan) 31,7 miliar ton, yang menjadi bahan bakar bagi keamanan domestik dan pasar global,” tambahnya.
Sebaliknya, sasaran produksi dan ekspor batu bara untuk seluruh tahun ini akan memiliki dampak signifikan terhadap tujuan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) di sektor pertambangan.
Berikut informasi pentingnya, di tahun ini Kementerian ESDM telah menetapkan sasaran sebagai berikut:
Pendapatan Non-Tax Badan Pengelola Negara (PNPB BPN) dari sektor pertambangan mineral dan batubara pada tahun 2025 diperkirakan mencapai Rp124,5 triliun. Jumlah tersebut melebihi proyeksi PNPB sektor pertambangan mineral dan batubara selama tahun penuh 2024 yang ditargetkan sebesar Rp113,54 triliun.
Selain itu, batubara diproyeksikan untuk memegang peran utama dalam penyusunan PNBP mineral, dengan estimasi sumbangan antara 75% hingga 85%.